burung

Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata “burung”? Seekor makhluk bersayap yang dikenal mampu terbang dan berkicau? Memiliki paruh? Tinggal di pepohonan?

Burung, secara ilmiah, merupakan seekor hewan vertebrata berdarah panas yang berada dalam kategori kelas Aves. Hewan arboreal ini dikarakteristikan sebagai hewan berbulu, berparuh namun tidak memiliki gigi, bertelur dan memiliki sistem metabolisme yang tinggi. Ukurannya masing-masing jenis burung beragam. Ada yang sangat kecil dari 5 cm, ada pula yang besar hingga mencapai 2.75 m. Terdapat ribuan spesies burung yang berbeda dan tersebar di berbagai belahan dunia

Terdapat sekitar 10.000 spesies burung yang hingga kini masih hidup, dan lebih dari setengahnya merupakan jenis burung kicau. Mereka memiliki sayap yang perkembangannya berbeda-beda tergantung dari jenis spesiesnya. Dahulu kala, terdapat jenis burung yang tidak memiliki sayap bernama moa dan burung gajah.

Namun kini keduanya telah punah. Sayap dikenal sebagai alat bagi burung untuk dapat terbang. Namun, akibat dari evolusi menyebabkan beberapa jenis burung kehilangan kemampuan terbangnya meskipun memiliki sayap, seperti jenis burung ratita, penguin, dan beberapa burung endemik kepulauan.

Burung juga ternyata termasuk ke dalam jenis dinosaurus berbulu yang hingga kini masih hidup. Hal ini karena di dalam terminologi kladistik modern, burung termasuk ke dalam kelompok reptil dan masih satu kerabat dengan buaya. Seperti kita ketahui, buaya juga merupakan salah satu makhluk yang sudah ada dari zaman dinosaurus.

Burung merupakan keturunan dari avialan primitif, yang juga termasuk Archaeopteryx, dan hidup pada 160 juta tahun yang lalu di China. Menurut bukti DNA, burung di zaman modern (Neornithes), berevolusi semenjak pertengahan hingga akhir zaman cretaceous.

Burung sebagai makhluk sosial telah menurunkan kebiasaan serta ciri uniknya dari generasi ke generasi. Seperti misalnya cara berkomunikasi dengan sinyal visual, kicauan dan perilaku pada saat-saat tertentu seperti musim kawin, berburu dan berlindung dari predator.

Mayoritas dari spesies burung berada dalam hubungan monogami dengan pasangannya dan dapat berlangsung selama musim kawin, beberapa tahun atau seumur hidupnya. Beberapa spesies lainnya menggunakan sistem hubungan polygynous, di mana seekor burung jantan berhubungan dengan beberapa ekor betina.

Di beberapa kasus yang jarang terjadi juga terdapat sistem polyandrous, di mana satu betina berhubungan dengan beberapa ekor pejantan. Mereka bereproduksi dengan cara menelurkan telur yang dikandungnya untuk lantas dierami hingga menetas.

Kini keberadaan beberapa spesies burung semakin terancam akibat dari aktivitas manusia. Sekitar 120 hingga 130 spesies burung diperkirakan telah punah semenjak abad ke-17 akibat dari aktivitas manusia. Perusakan ekosistem burung telah membuat burung kehilangan habitat serta sumber makanannya. Perburuan berlebihan juga membantu mengurangi jumlah burung di alam liar.

Klasifikasi Jenis Burung

burung
Burung memiliki ribuan spesies yang terbagi ke dalam beberapa kelompok ordo dan famili yang beragam berdasarkan karakteristiknya

Dalam pengklasifikasian burung, sistem yang digunakan banyak bergantung dari karakteristik struktural untuk menyimpulkan hubungan evolusioner.

Klasifikasi berikut ini merupakan sintesis dari informasi terkini yang dikumpulkan oleh ahli burung (ornithologist) asal Amerika Serikat, Frank Gill (2002)

Kelas Aves (Burung)

Terdapat 5.700 spesies burung pengicau di dalam 74 famili burung yang tersebar di seluruh dunia.

Terdapat 425 spesies di dalam 3 famili berbeda.

Terdapat 400 spesies dalam 6 famili berbeda, termasuk jacamar, puffbirds, barbets, honey guides, dan tukan. Burung jenis ini terkenal karena bentuk paruhnya yang khas dan biasa digunakan untuk mematuk pohon.

  • Ordo Charadriiformes (Burung camar dan sejenisnya)

Terdapat 370 spesies dalam 17 famili berbeda.

  • Ordo Pteroclidiformes (sandgrouse)

Terdapat 16 spesies yang berasal dari 1 famili. Jenis burung ini menyerupai burung merpati dan memakan biji-bijian serta serangga. Berasal dari gurun di daerah benua Afrika dan Asia.

  • Ordo Psittaciformes (Beo, Kakatua dan sejenisnya)

Terdapat 368 spesies di dalam 2 famili berbeda. 10 spesies telah punah semenjak tahun 1600an. Burung jenis ini biasa memakan biji-bijian, buah atau nektar. Berukuran 8-100 cm

Terdapat 300 lebih spesies di dalam 1 famili. Tersebar di seluruh dunia kecuali di kutub utara. Berukuran 15-20 cm

Terdapat 309 spesies di dalam 5 famili berbeda, termasuk elang, burung bangkai, burung kondor dan sejenisnya. Berukuran 14-150 cm.

  • Ordo Galliformes (Burung yang menyerupai ayam)

Terdapat 290 spesies di 5 famili berbeda, termasuk burung pegar, megapoda, burung mutiara dan sejenisnya. Berukuran dari 15 hingga 200 cm

  • Ordo Gruiformes (Burung bangau dan sejenisnya)

Terdapat sekitar 210 spesies di 11 famili dan berukuran 12-176 cm.

  • Ordo Procellariiformes (Burung laut hidung botol)

Terdapat 117 spesies di dalam 4 famili berbeda, termasuk albatros, petrel dan sejenisnya. Biasa hidup di daerah pinggiran pantai dan berukuran 13-200 cm

  • Ordo Coraciiformes (Burung pekakak dan sejenisnya)

Terdapat 211 spesies di dalam 10 famili. Tersebar di berbagai daerah di dunia kecuali kutub utara.

  • Ordo Strigiformes (Burung hantu)

180 spesie di dalam 2 famili berbeda. Hewan nokturnal yang memiliki paruh melengkung dan berukuran 12-69 cm

  • Ordo Musophagiformes (Burung turako)

18 spesies di dalam 1 famili. Memiliki bulu berwarna-warni dan biasa mengkonsumsi buah-buahan. Berukuran 35-70 cm.

141 spesies dalam 2 famili berbeda, namun 1 spesies telah punah dari tahun 1600. Mayoritas burung jenis ini adalah hewan arboreal, dan beberapa terrestrial. Biasa memakan buah-buahan dan berukuran 16-76 cm.

  • Ordo Anseriformes

150 spesies dalam 2 famili berbeda, termasuk bebek, angsa dan entok. Memiliki kaki yang terhubung dengan selaput di sela-selanya. Berukuran 34-180 cm

  • Ordo Ciconiiformes

120 spesies di 6 famili berbeda, termasuk shoebills, New World vultures, ibises, bitterns. Terdapat di seluruh dunia kecuali kutub utara. Berukuran 25-152 cm.

  • Ordo Caprimulgiformes (Burung cabak kota)

121 spesies di dalam 5 famili berbeda. Tersebar di berbagai dunia kecuali kutub utara. Berukuran 15-6- cm

Terdapat 66 spesies di 6 famili berbeda, termasuk burung tropis dan sejenisnya. Merupakan jenis burung air dan berukuran 48-188cm

  • Ordo Tinamiformes (Burung tinamus)

Terdapat 47 spesies dalam 1 famili. Tersebar di wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Berukuran 20-53 cm

  • Ordo Trogoniformes (Burung trogon)

Terdapat 37 spesies dalam 1 famili. Tersebar di negara-negara tropis kecuali Australia.

  • Ordo Podicipediformes (Burung grebe)

Terdapat 22 spesies dalam 1 famili yang tersebar di seluruh dunia, namun 2 di antaranya telah punah. Burung ini berukuran 20-78 cm

Terdapat 17 spesies yang berasal dari 1 famili. Salah satu jenis burung yang tidak dapat terbang meskipun memiliki sayap

  • Ordo Gaviiformes (Burung Loon)

Terdapat 5 spesies di dalam 1 famili. Berukuran 53-91 cm

  • Ordo Coliiformes (Mousebird)

6 spesies di dalam 1 famili. Berasal dari daerah Sahara, Afrika. Mayoritas merupakan herbivora, beberapa ada juga yang insektivora. Berukuran 29-36 cm

Terdapat 10 spesies yang termasuk dalam 6 famili berbeda. Dapat ditemukan di benua Afrika, Amerika, Australia dan Oceania. Jenis kelompok burung besar yang tidak mampu terbang.

Saat burung berevolusi dan kehilangan kemampuannya untuk terbang, ukuran badannya pun akan bertambah. Seperti yang terjadi pada burung unta dan jenis burung ratita lainnya. Burung unta juga merupakan jenis burung terbesar yang masih hidup dengan tinggi sekitar 3 meter dan berbobot 150 kg. Beberapa burung terdahulu yang telah punah berukuran lebih besar dari burung unta.

Indonesia sendiri merupakan rumah bagi sekitar 1.600 jenis spesies burung. Namun, populasi beberapa spesies burung kini terancam punah akibat rusaknya alam dan lingkungan habitat mereka yang menjadi tempat berkembang biak dan mencari makanan. Kini, lima puluh persen jenis burung di dunia terancam punah karena habitatnya terusik kegiatan manusia. Terutama jenis burung yang memiliki ketergantungan sangat tinggi dengan habitat hutan.

Habitat Burung

Burung terdapat di semua benua di dunia, beberapa bahkan sampai ke kutub utara sekalipun. kebanyakan jenis burung hidup di darat dan mayoritas berada di daerah tropis. Banyak spesies burung yang telah membangun populasi perkembangbiakan di wilayah lain karena hasil dari penangkaran yang diinisiasi oleh manusia.

Beberapa pengenalan wilayah baru memang disengaja, misalnya Burung Puyuh yang dikenalkan ke seluruh dunia sebagai burung buruan. Namun beberapa ada yang  karena tidak kesengajaan, disebabkan pelarian dari penangkaran yang akhirnya membentuk populasi.

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published.