kopi

Fakta Seputar Kopi Dan Manfaatnya

Siapa yang tidak tahu kopi? Hampir seluruh orang di dunia ini pasti pernah merasakan kopi. Minuman ini merupakan hasil olahan biji kopi yang merupakan salah satu komoditas terkenal di dunia hingga banyak negara di dunia yang membudidayakannya termasuk Indonesia. Negara kita bahkan disandangkan sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar nomor 4 di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.

Sebelum dapat diseduh dan disajikan kopi telah melalui proses yang panjang, mulai dari pemanenan kopi yang telah matang di pohon kemudian melalui proses biji kopi sampai pengeringan dan kemudian disangrai dengan bermacam-macam teknik dan derajat panas yang bervariasi untuk menghasilkan rasa dan aroma yang tepat, biji kopi yang telah disangrai kemudian digiling dan diseduh untuk mendapatkan minuman kopi yang nikmat.

Dari sekian banyak jenis biji kopi di dunia, terdapat dua jenis kopi yang mendominasi pasar kopi dunia, yaitu kopi arabika (Coffea Arabica) dan kopi robusta (Coffea Canephora).

Berbagai Tipe Penyajian Kopi

Terdapat berbagai macam cara dan peralatan yang digunakan dalam meracik biji kopi menjadi sebuah minuman. Dua cara menyeduh kopi yang paling terkenal adalah manual brew dan espresso. Apa yang berbeda dari keduanya?

Pada penyeduhan manual brew melibatkan air, metode penyeduhan manual (seperti pour over, aeropress) yang beragam, suhu dan lain-lain. Sedangkan pada metode espresso, ia menggunakan air panas bertekanan tinggi (high pressure). Mesin espresso adalah alat yang sama sekali berbeda dengan alat seduh manual.

Gilingan kopi yang digunakan pada mesin espresso pun harus yang benar-benar halus (fine), karena ekstraksi takkan berlangsung sempurna jika bubuk kopinya tidak benar-benar halus. Biji kopi ini lalu dimasukkan ke dalam sebuah benda bernama portafilter sebelum disambungkan ke mesin espresso.

Setelah itu terjadilah ekstraksi yang disebabkan oleh high pressure dan air panas. Semua proses penyeduhan espresso ini memakan waktu lebih singkat dibandingkan dengan manual brew yang lebih menekankan pada proses penyeduhan kopi itu sendiri.

Beberapa jenis mesin yang digunakan untuk manual brew misalnya: Hario V60, Syphon, Chemex, AeroPress, French Press, Kalita Wave, Moka Pot atau Bialetti, Rok presso, Vietnam drip, Filtron Cold Brew. Karena penyeduhan kopi dilakukan secara manual, proses ini sangat ditentukan oleh kemampuan dari baristanya.

Manual Brewing Teknik Pour Over 

Dari puluhan bahkan ratusan teknik manual brewing yang ada, teknik pour over merupakan teknik yang paling banyak disukai dan diyakini sebagai teknik penyeduhan kopi terbaik. Namun, teknik ini memerlukan keterampilan dan pengalaman yang cukup untuk menghasilkan seduhan kopi yang mempunyai citarasa yang lembut dan enak dengan karakter kopi yang masih terasa dengan jelas.

Sebuah alat yang sering dipakai dalam manual brewing teknik pour over adalah Hario V60, yang terdiri dari:

  • Dripper V60
  • Kertas filter V60
  • Coffee Drip Scala atau Timbangan digital
  • Hario Range Server atau gelas tampung hasil seduhan kopi
  • Drip Station atau kaki untuk dripper
  • Kettle leher angsa

Cold Brew

Salah satu teknik penyeduhan kopi dengan air dingin kini sedang populer di kalangan pecinta kopi. Teknik ini tidak cuma menghasilkan kopi yang penuh sensasi dan enak, namun juga mempunyai kandungan asam yang lebih rendah sehingga lebih aman bagi lambung.

Namun begitu, metode cold brew juga memiliki sedikit kekurangan, yaitu waktu penyeduhan yang lama. Saat menggunakan teknik cold brew, dibutuhkan waktu sekitar 12 sampai 18  jam perendaman.

Berbagai Manfaat Kopi Yang Jarang Diketahui

1. Meningkatkan Energi Dan Mencegah Kantuk

Seperti yang sudah banyak diketahui, kopi mampu membuatmu terjaga dan menjadi lebih bertenaga. Hal ini diakibatkan oleh stimulan bernama kafein yang terkandung di dalamnya. Kafein sendiri termasuk dalam golongan psikoaktif yang paling umum dikonsumsi di berbagai dunia.

Setelah kamu mengkonsumsi kopi, kandungan kafein akan terserap ke dalam aliran darahmu hingga sampai pada otak. Di dalam otak, kafein akan menghambat inhibitory neurotransmitter adenosine, sebuah saraf yang berperan untuk membuat seseorang merasakan kantuk. Saat ini terjadi, kadar norepinephrine dan dopamine akan meningkat sehingga neuronal firing juga akan bertambah.

Tubuh kemudian akan menjadi lebih segar dan aktif setelah mengkonsumsi kopi. Banyak studi menunjukan bahwa kopi juga mampu meningkatkan fungsi otak sehingga membuat seseorang mampu menjadi lebih produktif dan bekerja secara optimal.

2. Mengurangi Risiko Alzheimer Dan Demensia

Penyakit alzheimer merupakan jenis penyakit neurodegenerative yang menyebabkan terjadinya demensia. Masyarakat berusia 65 tahun ke atas sangat rentang dengan penyakit ini dan bahayanya, hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Namun, banyak hal yang dipercaya dapat mencegah terjadinya penyakit ini, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi kopi.

Karena beberapa studi menunjukan bahwa orang yang gemar mengkonsumsi kopi memiliki risiko 65% lebih rendah untuk terjangkit Alzheimer.

3. Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan jenis penyakit neurodegenerative nomor dua yang umum terjadi setelah Alzheimer. Penyakit ini disebabkan oleh matinya saraf pembuat dopamin di otak. Serupa dengan Alzheimer, belum ada obat yang terbukti dapat menyembuhkan penyakit ini sehingga penanganannya masih terfokus pada pencegahan.

Banyak studi yang menunjukan bahwa peminum kopi memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena Parkinson. Kandungan kafein di dalamnya lah yang mampu mengurangi risiko ini hingga 60%, karena pada kopi yang tidak mengandung kafein (decaf), risiko terhadap penyakit ini tidak berkurang.

4. Mencegah Kanker

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Ia dikarakteristikan dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol di dalam tubuh. Kopi ternyata mampu mencegah dua tipe kanker, yaitu kanker hati dan kanker kolorektal. Keduanya merupakan kanker mematikan yang menempati posisi 3 dan 4 jenis kanker yang paling banyak memakan korban jiwa.

Namun, penggemar kopi lagi-lagi diuntungkan. Karena studi menunjukan bahwa kopi dapat menurunkan risiko kanker hingga 40% dan kanker kolorektal hingga 15%.

5. Membantu Panjang Umur

Karena kopi dapat membantu mencegah berbagai penyakit, kopi dipercaya dapat membuat hidup seseorang berlangsung lebih lama.

Beberapa studi mengindikasikan bahwa peminum kopi memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kematian. Pada studi lain, mengkonsumsi kopi diasosiasikan dengan berkurangnya risiko kematian pada pria sebanyak 20%, dan 26% pada perempuan berumur 18-24 tahun.

Efek ini juga dikatakan sangat mempengaruhi orang dengan diabetes tipe 2. Sebuah studi menunjukan bahwa orang dengan diabeter tope 2 yang gemar mengkonsumsi kopi memiliki risiko 30% lebih rendah terhadap kematian.

6. Mengurangi Kerutan Pada Wajah

Selain untuk dikonsumsi, kopi juga dapat digunakan untuk bahan kecantikan loh. Kini sudah banyak produk perawatan wajah yang menggunakan bahan utama kopi sebagai andalannya. Sebuah studi mengatakan bahwa kopi dipercaya mampu mengurangi bintik hitam, kemerahan dan kerutan pada wajah.

7. Mengurangi Lingkaran Hitam Mata

Bukan hanya mampu melawan perasaan kantuk, namun kopi juga mampu menghilangkan dampak dari kurang tidur itu sendiri, yaitu lingkaran hitam pada mata. Menurut Beverly Hills MD Cosmeceuticals, kandungan kafein di dalam kopi mampu mengecilkan pembuluh darah yang merupakan penyebab lingkaran hitam pada mata.

Cara memanfaatkan kopi untuk menghilangkan lingkaran hitam pada mata adalah dengan mencampur bubuk kopi dengan air dan minyak zaitun secukupnya hingga berbentuk pasta. Lalu oleskan pada lingkaran hitam di sekitar mata selama 5 – 10 menit kemudian bilas dengan air hangat.

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

cabai

Fakta Menarik Seputar Cabai yang Patut Kamu Tahu!

Cabai, atau yang memiliki nama ilmiah Capsicum frutescens ini, merupakan rempah-rempah yang dikenal luas oleh masyarakat di berbagai dunia. Hampir semua orang di dunia ini mungkin sudah pernah merasakan rasa pedas dari rempah yang satu ini.

Namun, tahukah kamu bahwa secara ilmiah cabai bukan merupakan jenis rempah (herb), namun merupakan jenis buah? Ternyata, cabai masih merupakan spesies turunan dari Capsicum atau yang lebih dikenal dengan Paprika. Inilah mengapa, dalam bahasa inggris, cabai disebut dengan chilli peppers yang secara harfiah berarti paprika pedas.

Cabai biasa menjadi teman pendamping banyak makanan untuk memberikan tambahan rasa pedas yang khas. Bahkan menu sambal, yang menggunakan cabai sebagai bahan utamanya, wajib berada di meja makan untuk menemani kita bersantap. Rasa pedas yang dihasilkan mampu menambah gairah dan selera makan kita.

Sensasi pedasnya pun telah menjadi inspirasi beberapa kuliner Indonesia yang populer dengan istilah-istilah seperti: bebek mercon, bakso granat, mie setan, nasi pedas, ceker pedas, mie nuklir dan masih banyak lagi.

Ia memiliki varian bentuk, warna, ukuran dan level kepedasan yang berbeda-beda. Tanaman cabai atau cabe inilah yang menghasilkan rasa pedas, bahkan bisa terasa membakar mulut untuk cabai jenis tertentu.

Kitacerdas telah merangkum beberapa hal menarik yang mungkin belum kamu ketahui seputar tanaman cabai. Mari kita simak selengkapnya!

Beberapa Fakta Unik Seputar Cabai

cabai
Cabai memiliki berbagai jenis beragam dengan rasa, warna dan bentuk yang berbeda
  1. Cabai Masuk Ke Indonesia Oleh Bangsa Portugis

Cabai tercatat sudah digunakan lebih dari 7500 tahun sebelum masehi, dan dibudidayakan sekitar 5000 tahun sebelum masehi. Buah ini berasal dari Meksiko, dan setelah Christopher Columbus datang ke benua Amerika, dia membawa cabai ke Spanyol. Setelah itu, terjadilah perdagangan berskala internasional hingga membuat cabai tersebar hingga ke benua Asia, Australia, dan Afrika.

Hingga pada akhirnya, seorang penjelajah asal Portugis bernama Ferdinand Magellan, membawa dan memperkenalkan Cabai ke masyarakat Indonesia saat rempah-rempah menjadi pusat perekonomian dunia.

Pada tahun 1519, Magellan mendarat di pulau Maluku. Dalam pelayarannya melalui samudera Atlantik menuju lautan teduh, ia melewati sebuah selat yang selanjutnya disebut selat Magellan.

  1. Memiliki Ratusan Jenis yang Beragam

Hingga kini, tercatat ada sekitar 400-an jenis cabai yang tersebar di berbagai wilayah di dunia. Ia merupakan salah satu tanaman yang paling banyak dibudidayakan di dunia karena memegang peranan yang penting dalam banyak menu makanan dunia.

Meski begitu, ada 5 jenis cabai yang paling banyak dibudidayakan, yaitu C. annuum, C. baccatum, C. chinense, C. frutescens, and C. pubescens. Dari kelimanya, jenis Capsicum annuum (cabai rawit) merupakan jenis yang paling banyak ditemukan.

Beberapa jenis cabai sangat mudah disilangkan satu dengan yang lain, bahkan tanpa perlu campur tangan manusia. Meletakkan dua jenis cabai yang berbeda berdekatan kemungkinan besar akan terjadi penyerbukan silang. Fungsi penyilangan adalah untuk mendapatkan spesies baru yang memiliki sifat unggul, seperti awet jika disimpan dan memiliki rasa pedas yang tinggi.

  1. Cabai Bermanfaat Bagi Tubuh

Tahukah kamu bahwa cabai ternyata bukan hanya berfungsi sebagai bumbu tambahan penyedap makanan? Sebagai buah, cabai ternyata juga kaya akan banyak vitamin yang baik untuk tubuh.

Banyak orang mungkin berpikir bahwa jeruk merupakan sumber vitamin c terbaik, tapi ternyata kandungan vitamin C pada cabai lebih tinggi, loh! Dan saat cabai tersebut semakin berumur, vitamin C lambat lama akan digantikan oleh beta karoten dan tingkat capsaicin di dalamnya menjadi lebih tinggi.

Karena itu, beberapa orang percaya bahwa memakan cabai dapat memberikan thermic effect, meningkatkan metabolisme dan membantu membakar kalori lebih cepat. Selain itu, ia juga memiliki vitamin A yang kaya akan antioksidan dan dapat meningkatkan sistem imun.

Cabai merah, atau juga biasa disebut dengan cayenne pepper, juga dipercaya mampu menghentikan pendarahan pada luka. Kandungan capsaicin di dalam cabai yang berfungsi memberikan sensasi terbakar juga ternyata mampu mendorong otak untuk memproduksi hormon endorfin yang dipercaya sebagai pereda rasa sakit alami.

  1. Kepedasan Pada Cabai Dapat Kamu Ukur

Tahukah kamu bahwa kamu bisa mengukur tingkat kepedasan suatu makanan?

Ia disebut dengan skala scoville dan satuannya bernama SHU (Scoville Heat Units). Sebutan ini terinspirasi dari seorang farmasis bernama Wilbur Scoville yang pertama kali menciptakan standar pengukur kepedasan.

Skala ini digunakan untuk mengelompokkan cabai mulai dari yang skala SHU rendah (manis) hingga tinggi (sangat pedas sekali). Cabai rawit yang sering kita konsumsi memiliki skala SHU sebesar 35.000.

Untuk melakukan tes kepedasan, cabai yang telah dikeringkan harus direndam di dalam cairan alkohol lalu dilapisi dengan air gula. Namun metode ini sudah tidak banyak digunakan. Para ilmuwan sudah menciptakan metode lalu menggunakan kromatografi cairan berperforma tinggi untuk mengekstrak capsaicin lalu mengukur dengan skala scoville.

Sampai saat ini, rekor cabai terpedas di dunia dipegang oleh cabai Carolina Reaper. Cabai hasil persilangan ini memiliki skala SHU sebesar 2.200.000, atau jika kita hitung, cabai ini lebih pedas 60 kali lipat dari cabai rawit.

The Trinidad Moruga Scorpion adalah cabai terpedas kedua di dunia. Sebuah studi pernah melakukan tes terhadap kandungan capsaicin di dalamnya dan karena tingkat kepedasannya yang sangat tinggi, ia mampu membolongi sarung tangan latex yang digunakan ilmuwan saat itu.

  1. Tidak Semua Bagian Cabai Terasa Sama Pedasnya

Jika kamu pernah memakan cabai saat ia masih utuh, kamu pasti tahu bahwa tidak semua bagian cabai memiliki rasa pedas yang setara. Mengapa demikian? Beberapa orang percaya bahwa biji pada cabai yang dapat menghasilkan rasa pedas. Namun ternyata, bagian dagingnya lah yang dapat membuat lidahmu terasa seperti terbakar.

Bagian cabai yang dekat dengan tangkainya biasanya terasa lebih pedas dari bagian lainnya karena di situlah kandungan capsaicin berkumpul. Kandungan inilah yang berperan memberikan rasa pedas dan sensasi terbakar.

  1. Tidak Semua Spesies Dapat Mengalami Sensasi Pedas

Kandungan capsaicin di dalam cabai memang mampu memberikan sensasi panas dan pedas yang dapat membuat iritasi jika terkena kulit mamalia. Namun tahukah kamu ternyata ada spesies yang tidak terpengaruh efek tersebut? 

Burung ternyata imun terhadap sensasi pedas dan iritasi tersebut. Inilah mengapa burung memegang peran besar dalam menyebarkan cabai liar dari satu tempat ke tempat lain saat ia memakan dan mengeluarkan bijinya melalui kotoran.

  1. Susu Mampu Menghilangkan Rasa Pedas

Tidak sengaja memakan terlalu banyak cabai hingga mulutmu terasa seperti terbakar? Jangan khawatir. Kamu dapat dengan segera menghilangkan sensasi tersebut dengan meminum susu atau meletakan sesendok yoghurt di dalam mulutmu. Cara ini ternyata lebih ampuh dibandingkan dengan meminum banyak air. Karena air malahan dapat menyebarkan sensasi panas tersebut ke seluruh bagian mulut.

Apakah informasi di atas memberikan wawasan baru untukmu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

hidroponik

Semua Yang Perlu Kamu Tahu Seputar Hidroponik!

Tahukah kamu bahwa tumbuhan dapat tumbuh tanpa tanah? Wah, kok bisa ya? Bagaimana caranya?

Tumbuhan berkembang melalui proses yang disebut dengan fotosintesis, dimana tumbuhan menggunakan cahaya dan klorofil dari dalam daunnya untuk membuat karbon dioksida dan merubah air menjadi glukosa dan oksigen. Atau jika dijabarkan menggunakan rumus kimia menjadi:

6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2

Di dalam proses tersebut disebutkan bahwa tanah bukan merupakan media yang wajib digunakan, inilah mengapa tumbuhan dapat tumbuh tanpa adanya tanah. Yang mereka butuhkan adalah nutrisi dan air, yang mana bisa mereka dapatkan dari tanah. Namun nutrisi dan air tidak hanya bersumber dari tanah, bukan?

Inilah prinsip dasar dari hidroponik. Hidroponik atau dalam bahasa Inggris hydroponic yang berasal dari bahasa Yunani, hydro berarti air dan ponos berarti daya atau sering disebut budidaya tanaman tanpa tanah. Secara teori, kata “Hidroponik” itu sendiri berarti menumbuhkan tanaman menggunakan air.

Namun karena kamu juga dapat mengembangkan tumbuhan tanpa harus memasukannya ke dalam air, banyak orang yang mendefinisikan kata ini menjadi menumbuhkan tumbuhan tanpa menggunakan tanah.

Dalam metode hidroponik, semua kebutuhan nutrisi tanaman dipenuhi melalui air dan untuk menyangga tanaman, dipakai beberapa media yang tidak mengandung hara atau nutrisi seperti: spons, sabut, batu apung, arang sekam, rockwool, pasir, kerikil, expanded clay, perlite, serbuk gergaji, vermiculite dan lain-lain.

Teknik hidroponik mulai banyak dilakukan oleh masyarakat perkotaan baik dalam skala menengah sebagai sumber penghasilan yang cukup menguntungkan atau skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam skala besar atau komersil, pemilihan jenis tanaman harus betul-betul diperhatikan, hanya tanaman yang bernilai ekonomis yang biasanya ditumbuhkan.

Beberapa jenis tanaman hidroponik yang sering dilakukan adalah: Melon, tomat, selada, paprika, timun jepang dan terong jepang.

Sistem-sistem Yang Ada Dalam Hidroponik

hidroponik
Terdapat berbagai macam sistem dalam penerapan hidroponik

Terdapat berbagai macam cara untuk mengembangkan tumbuhan melalui hidroponik. Metode yang populer adalah NFT (Nutrient Film Technique), yaitu dengan mendirikan tumbuhan di dalam plastik dan membiarkan larutan nutrisi terserap ke dalam akarnya dengan bantuan gaya gravitasi.

Dalam sistem hidroponik terdapat 6 cara lain yang dapat diterapkan. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya tergantung bagaimana kita merasa lebih sesuai dan memungkinkan untuk diterapkan.

1. Wick system

Merupakan teknik yang paling sederhana dan paling banyak digunakan untuk memulai dan belajar cara bertanam tanpa tanah, dimana nutrisi yang masuk ke media tanam melalui sumbu dibawah wadah tanam.

Teknik ini tidak memerlukan pompa untuk mengalirkan air nutrisi hanya perlu diperhatikan supaya meletakkan sumbu sedekat mungkin dengan akar tanaman supaya penyerapan nutrisi oleh akar dapat semaksimal mungkin, sumbu dapat terbuat dari kain bekas atau sumbu kompor dan lain-lain.

2. Ebb & Flow System

Teknik ini menggunakan sebuah wadah yang berisi media tanam dan penampungan larutan nutrisi di bawahnya, kemudian larutan nutrisi dipompakan secara berkala dengan pengaturan timer ke media tanam dan mengalir kembali turun ke wadah penampungan untuk dipompakan kembali dan seterusnya. Kelebihannya, wadah tanam bisa lebih besar dan kebutuhan nutrisi bisa diatur sesuai kebutuhan.

3. NFT (Nutrient Film Technique) System

Sistem ini yang paling banyak digunakan, terutama dalam penanaman sayuran berdaun seperti selada. Teknik ini memakai pipa paralon atau talang yang atasnya berjejer wadah tanam yang dimana akar tanaman nanti masuk kedalam larutan nutrisi yang dialirkan dengan pompa secara terus menerus, teknik ini cukup sederhana dan ternyata memberi hasil yang panen yang baik sehingga menjadi teknik yang terbanyak digunakan.

4. Water Culture System

Di Indonesia dikenal dengan sistem apung, dimana tanaman berada di atas rakit yang biasanya terbuat dari styrofoam yang dilubangi untuk tempat wadah bersama media tanam mengapung dalam larutan nutrisi.

Jadi akar dan sebagian media terendam dalam larutan, kemudian dalam larutan diberi pompa udara atau pompa akuarium untuk membuat gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung membantu akar menyerap nutrisi dan oksigen, sehingga tanaman tumbuh lebih cepat dan subur.

5. Drip System

Dalam sistem drip atau yang sering disebut sistem irigasi tetes dimana cairan nutrisi dialirkan secara perlahan dengan bantuan pompa dan selang-selang kecil secara berkala langsung ke akar tanaman dengan demikian sangat menghemat air dan nutrisi. Dalam skala komersial, sistem drip banyak diterapkan pada tanaman tomat, melon, lombok, paprika dan terong.

6. Aeroponic System

Teknik ini menggunakan cara akar tanaman yang bergelantungan disemprotkan larutan nutrisi yang halus seperti kabut, dengan pompa bertekanan tinggi secara berkala, ternyata teknik ini memberi hasil terbaik dari semua teknik yang ada, karena beberapa telah terbukti secara komersial baik untuk tanaman tomat, tanaman kentang maupun tanaman daun.

Peralatan Yang Kamu Butuhkan Untuk Hidroponik

Untuk menjaga sistem hidroponik agar tetap berjalan dengan semestinya, kamu membutuhkan beberapa peralatan pendukung, seperti:

1. Media Tanam

Tumbuhan hidroponik biasa tumbuh menggunakan media yang stagnan yang mampu menopang berat tumbuhan dan menahan struktur akar. Media tanam inilah yang menggantikan tanah, namun ia tidak menyediakan nutrisi independen bagi tanaman sebagaimana tanah. Media tanam hanya mampu menjaga kelembapan dan menjadi media bagi larutan nutrisi agar terserap tanaman.

Banyak dari media tanam juga memiliki kandungan pH netral, jadi mereka tidak akan mengganggu keseimbangan larutan nutrisi. Banyak opsi media tanam yang dapat kamu pilih, tergantung dari jenis tanaman dan sistem hidroponik yang kamu gunakan.

2. Air stone & Pompa udara

Tanaman yang terendam di dalam air dapat dengan cepat tenggelam jika air tersebut tidak dianginkan dengan baik. Air stone, atau alat penganginan air mampu memecah gelembung oksigen agar dapat menyebar ke seluruh larutan nutrisi dan tanaman.

Air stone tidak mampu membuat oksigennya sendiri. Ia harus dikaitkan dengan pompa udara eksternal. Kedua komponen ini merupakan peralatan yang banyak ditemukan pada aquarium, jadi akan mudah untuk didapatkan.

3. Net pot (Pot berlubang)

Net pot merupakan sebutan bagi pot tanaman yang digunakan dalam hidroponik. Bentuknya layaknya pot tanaman biasa, namun pada bagian bawahnya berlubang. Hal ini agar memudahkan akar tanaman untuk bergerak bebas dan air mampu masuk untuk memberikan nutrisi.

Kelebihan Dari Hidroponik

hidroponik

Beberapa orang yang menanam tumbuhan melalui cara hidroponik mengatakan bahwa mereka mendapatkan hasil pertanian yang lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini karena akar tumbuhan yang ditanam menggunakan metode hidroponik menyerap larutan kaya nutrisi secara langsung.

Karena tumbuhan tersebut mendapatkan nutrisi lebih mudah, sistem akarnya put menjadi lebih kecil dan energi tumbuhan dialihkan kepada pertumbuhan daun dan batang. Dengan akar yang lebih kecil, kamu dapat menumbuhkan lebih banyak tanaman di area yang sama sehingga mendapatkan hasil yang lebih banyak.

Tumbuhan hidroponik juga tumbuh dengan lebih cepat. Banyak dari hama tumbuhan berasal dari tanah. Dengan tanpa adanya tanah, akan menguntungkan bagi sistem pertumbuhan tanaman dan menghindarkannya dari penyakit.

Hidroponik juga dapat dilakukan tanpa memandang musim. Hal ini karena ia dapat dilakukan di di dalam ruangan (indoor).

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan baru bagimu? Tinggalkan pertanyaan dan pesan di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini jika kamu menyukainya!