tanaman herbal

Secara umum, tanaman herbal merupakan tanaman dengan aroma yang khas dan biasa digunakan sebagai penyedap rasa atau garnish pada makanan, obat-obatan, hingga bagian dari ritual keagamaan.

Ia sering disamakan dengan rempah, namun ternyata keduanya berbeda, loh! Tanaman herbal merupakan sebutan bagi bagian daun atau bunga dari sebuah tanaman, baik segar maupun kering.

Sedangkan rempah merupakan bagian biji, batang, akar atau buah dari tanaman yang kering. Namun, pada penggunaan tanaman herbal sebagai obat, bagian apapun dari tanaman dapat disebut sebagai tanaman herbal.

Tanaman herbal dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu tanaman herbal pot (seperti bawang), tanaman herbal manis (seperti herba timi), dan tanaman herbal salad (seperti seledri).

Bagaimana Tanaman Herbal Digunakan Oleh Manusia di Berbagai Kebudayaan?

tanaman herbal
Tanaman herbal telah digunakan sejak jaman prasejarah untuk berbagai keperluan manusia

Sebelumnya telah disebutkan secara singkat bagaimana tanaman herbal digunakan. Mulai dari bahan penyedap masakan, obat, hingga bagian dari ritual keagamaan.

Sebagai obat-obatan, tanaman herbal telah digunakan dari zaman pra sejarah, kira-kira dari tahun 5000 SM saat bangsa Sumeria terbukti menggunakan tanaman herbal sebagai obat-obatan. Pada tahun 162 M, seorang fisikawan bernama Galen diketahui meracik obat herbal yang mengandung lebih dari 100 tanaman herbal.

Beberapa tanaman mengandung phytochemical yang dapat memengaruhi tubuh. Jika ia dikonsumsi dalam dosis rendah, seperti saat dijadikan penyedap rasa, ia akan memberikan efek positif bagi tubuh.

Namun, saat dikonsumsi dengan dosis tinggi ia akan menjadi beracun. Tanaman herbal jenis ini misalnya adalah ekstrak tanaman St. John’s-wort (Hypericum perforatum) dan kava (Piper methysticum) yang dapat digunakan untuk mengatasi depresi dan stress. Namun saat dikonsumsi secara berlebihan, tanaman ini dapat menjadi beracun dan mengakibatkan komplikasi.

Tanaman herbal juga sudah sejak lama digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional China. Sedangkan di India, sistem pengobatan Ayurveda juga didasarkan pada tanaman herbal.

Di dunia Barat, penggunaan tanaman herbal dapat ditelusuri dari sistem pengobatan elemental Hippocratic di Yunani. Beberapa herbalis bangsa barat yang terkenal adalah Avicenna (Persia), Galen (Italia), Paracelsus (Jerman Swiss), Culpepper (Inggris), John Milton Scudder, Harvey Wickes Felter, dan John Uri Lloyd (Amerika).

Ilmu farmasi modern berasal dari racikan obat herbal tradisional dan hingga saat ini, beberapa obat-obatan masih mengandung bahan herbal yang dimodifikasi hingga memenuhi standar.

Tanaman herbal juga merupakan bagian penting dari beberapa ritual keagamaan. Saat era monastik, para biarawan Katolik akan membudidayakan tanaman herbal dan juga sayur, sementara tanaman lain akan ditanam di kebun berbeda sesuai dengan fungsinya.

Misalnya myrrh (Commiphora myrrha) and frankincense (Boswellia species) di kepercayaan Hellenistic. 9 tanaman herbal di kepercayaan pagan Anglo-Saxon. Daun Neem (Azadirachta indica), bael (Aegele marmelos), holy basil atau tulsi (Ocimum tenuiflorum), kunyit atau “haldi” (Curcuma longa), cannabis di kepercayaan Hindu, dan sage putih dalam kepercayaan Wicca. Kepercayaan Rastafari dari Jamaika juga menganggap cannabis atau daun ganja sebagai tanaman suci.

Dukun atau “orang pintar” Siberia juga menggunakan tanaman herbal untuk keperluan spiritual. Ia digunakan karena dapat meningkatkan pengalaman spiritual saat menjalani ritual tertentu. Bangsa Cherokee yang merupakan suku asli Amerika menggunakan sage putih dan cemara untuk pembersihan spiritual.

Penggunaan tanaman herbal di dalam bahan kosmetik juga telah dilakukan sejak 6 abad yang lalu di Eropa dan negara-negara Barat. Campurannya sering digunakan sebagai bahan untuk memutihkan wajah. Kosmetik herbal dapat ditemukan dalam bentuk krim wajah, scrub, lipstick, pewangi alami, bedak, minyak tubuh, deodoran hingga tabir surya.

Salah satu metode terbaik untuk mengekstrak natural oil dari tanaman herbal untuk membuat lipstik adalah dengan partisi chromatography. Proses ini melibatkan larutan yang akan memisahkan tanaman herbal dan natural oil, lalu warna akan dimasukan menggunakan tekanan tinggi.

Beberapa tanaman herbal juga biasa dijadikan teh dengan memasukannya ke dalam air mendidih. Umumnya adalah daun kering, dan juga bunga atau biji kering.

Macam-macam Tanaman Herbal Yang Biasa Kita Jumpai

tanaman herbal
Banyak sekali jenis tanaman herbal yang dapat kita jumpai di sekitar kita

Terdapat berbagai macam tanaman herbal yang dikenal di berbagai daerah dunia. Kitacerdas telah merangkum beberapa contoh tanaman herbal yang biasa  kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari.

1. Basil

Tanaman basil memiliki banyak sekali jenis, salah satu yang sering digunakan di Indonesia adalah jenis kemangi. Basil memiliki aroma yang sangat khas juga dapat mempengaruhi rasa masakan.

Warna daunnya mulai dari hijau dan beberapa jenis ada yang berwarna ungu. Tanaman ini sangat sensitif dengan iklim dingin sehingga sangat baik tumbuh saat musim panas atau area tropis seperti Indonesia.

Untuk mengawetkan basil, kita cukup merendam batang di dalam air agar daun tidak layu. Menyimpan basil dalam lemari es akan membuat warna daun berubah dan membuat aromanya juga berkurang.

Untuk penggunaan jangka panjang, daun basil bisa dikeringkan dan dibuat serbuk yang bisa digunakan untuk perasa sup, rebusan, daging, ikan dan juga campuran vinegar atau cuka.

2. Celery (Seledri)

Penggunaan daun seledri di Indonesia sudah menjadi hal yang wajar terutama untuk memasak sop dan  beberapa jenis masakan lain yang membutuhkan rasa unik seledri. Selain itu, seledri juga digunakan untuk lalapan atau taburan untuk menambah rasa atau sekedar garnish pada makanan.

Selain daunnya untuk masakan, biji dari seledri juga digunakan dalam pengobatan herbal yaitu dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu biji juga diekstrak untuk diambil minyaknya untuk beberapa industri parfum.

3. Fennel (Adas)

Tanaman fennel di Indonesia lebih banyak digunakan sebagai jamu dan herbal lain untuk menyembuhkan penyakit. Namun sebenarnya ada dua jenis ada yang digunakan sebagai masakan. Jenis itu adalah adas yang memiliki umbi berwarna putih yang bisa digunakan saat memasak ikan atau daging untuk menghilangkan bau amis dan menambah rasa.

Di Spanyol, fennel digunakan dalam membuat acar dari terong yang bernama berenjena de Almagro. Banyak masyarakat India dan sekitarnya menjadikan fennel sebagai herbal wajib dalam memasak. Di Italia bahkan digunakan mentah sebagai campuran salad yang dicampur dengan alpukat.

4. Lavender

Lavender dikenal sebagai bunga dengan warna ungu dan memiliki aroma yang sangat harum. Lavender biasa diekstrak untuk diambil minyaknya untuk industri parfum, namun bunganya juga dapat digunakan sebagai campuran masakan dan teh dengan khasiat utama memberikan rasa nyaman dan tenang pada tubuh. Penggunaan lavender bisa dilakukan saat bunga masih segar atau dengan mengeringkan bunga dan dibuat serbuk.

5. Garlic (Bawang Putih)

Ya benar sekali, bawang putih juga termasuk ke dalam tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tanpa kita sadari kita sudah menggunakan bawang putih setiap hari sebagai bumbu masakan.

Bawang putih memiliki fungsi untuk menurunkan tekanan darah serta menjaga daya tahan tubuh. Selain itu aroma dan rasanya yang khas membuat bawang putih menjadi bumbu utama pada setiap masakan.

6. Oregano

Oregano termasuk herbal yang sangat penting untuk beberapa bumbu masakan di Eropa. Daunnya yang dikeringkan digunakan untuk menambah rasa dari masakan. Penggunaan daun yang kering karena rasa dan aroma lebih muncul daripada yang masih segar.

Kualitas oregano dilihat dari rasanya yang sangat kuat hingga dapat membuat lidah kepedasan. Untuk kesehatan, ekstrak daun oregano digunakan untuk menyembuhkan tenggorokan yang sakit selain itu juga berguna dalam sistem pernapasan serta menjaga daya tahan tubuh.

7. Rosemary

Kita akan jarang mendengar nama tanaman herbal rosemary karena dalam masakan Indonesia tidak pernah menggunakannya sebagai bumbu masakan atau obat. Namun di Italia, penggunaan rosemary sangat penting dalam industri kuliner. Aroma dan rasa yang sedikit pedas membuat rosemary sangat diminati oleh koki Italia.

Selain itu minyak dari rosemary juga digunakan sebagai parfum untuk ruangan serta shampo. Rosemary juga mengandung banyak antioksidan untuk daya tahan tubuh, selain itu di India daun dan bunga dari rosemary digunakan untuk mengobati beberapa gangguan tubuh.

Apakah kamu menyukai informasi di atas? Tinggalkan pertanyaan serta pesanmu pada kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.