barang tambang

7 Jenis Barang Tambang Yang Wajib Kamu Ketahui

Kegiatan pertambangan diartikan sebagai aktivitas pengekstraksian mineral berharga atau material geologi lainnya dari bumi. Bisa dari dalam lapisan tertentu di dalam bumi atau dasar laut.

Terdapat 4 metode utama yang digunakan dalam pertambangan, yaitu:

  1. Underground Mining

Underground mining atau penggalian bawah tanah merupakan metode penggalian yang relatif mahal dan sering digunakan untuk mendapatkan material yang terletak di dalam perut bumi. Penggali tambang biasanya akan membuat sebuah terowongan bawah tanah untuk memudahkan pengiriman barang tambang dari dalam bumi ke permukaan untuk nantinya diolah.

Terdapat beberapa tipe underground mining yang dikategorikan berdasarkan teknik ekstraksi, proses pengambilan barang tambang dan alat yang digunakan. Seperti misalnya drift mining, slope mining dan masih banyak lagi tipe lainnya.

  1. Surface Mining

Surface mining, atau pertambangan yang dilakukan di permukaan tanah, melibatkan pembuangan tumbuhan, tanah dan bedrock agar dapat memperoleh akses terhadap barang tambang. Metode ini biasa dilakukan untuk mendapatkan material yang relatif kurang berharga.

Metode pertambangan ini juga memiliki jenisnya sendiri. Dan yang paling banyak digunakan yaitu:

  • Open-pit mining: penggalian batuan untuk membuat lubang terbuka yang digunakan untuk mengekstrak material tambang. Metode ini dapat meminimalisir resiko terjadinya kolaps serta lebih memungkinkan penggunaan peralatan berukuran besar.
  • Strip mining: tipe ini digunakan saat akan mengekstrak material yang dangkal dan berlapis.
  1. Placer Mining

Placer mining digunakan untuk menggali bahan tambang berharga dari sedimentasi yang terdapat di aliran sungai, pasir atau area sedimen lainnya. Dalam pengoperasiannya, sedimen lantas akan dicuci dan dibilas untuk mendapatkan material yang diinginkan.

Praktik ini banyak dilakukan guna mendapatkan emas, platina, timah atau material berharga lain. Sekitar 50% dari titanium yang ada di dunia didapatkan melalui pertambangan dengan metode placer mining.

  1. In-situ Mining

In-situ mining atau biasa juga disebut dengan solution mining, merupakan satu-satunya metode yang tidak melibatkan pembersihan bijih dari dalam atau permukaan bumi. Metode ini menggunakan bahan kimia yang dimasukan ke dalam bumi yang lantas akan meluruhkan bijih dari material yang ada di dalamnya. Teknik ini biasa digunakan untuk mendapatkan uranium. Teknik ini juga merupakan teknik yang paling sedikit menghasilkan limbah batuan.

Material geologi yang didapatkan dari kegiatan tersebut lantas disebut dengan barang tambang. Barang tambang memiliki nilai ekonomis yang besar karena ia merupakan bahan baku dari banyak produk yang kita gunakan sehari-hari.

Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang ketentuan pokok pertambangan, barang tambang dibagi dalam 3 golongan berdasarkan manfaat dan kegunaannya, yaitu:

  • Golongan A

Barang ini termasuk dalam barang tambang strategis dan berperan penting bagi perekonomian negara. Contohnya, batu bara, minyak bumi, gas alam, nikel, tembaga, dan timah.

  • Golongan B

Golongan yang satu ini disebut sebagai barang tambang vital dan penting bagi kehidupan banyak orang. Contohnya, emas, belerang, perak, tembaga, platina, dan lain-lain.

  • Golongan C

Tambang yang dikelola oleh masyarakat dan digunakan untuk keperluan industri. Contohnya, fosfat, kaolin, gipsum, batu gamping, marmer, gips, dan lain-lain.

Berbagai Macam Barang tambang

Minyak Bumi (Petroleum)

tambang minyak bumi
Titik pertambangan minyak bumi yang terletak di lepas pantai

Minyak bumi merupakan salah satu jenis pertambangan yang banyak dilakukan di berbagai dunia karena kegunaannya yang krusial bagi kehidupan manusia. Ia berasal dari fosil berbagai material organik purbakala yang berubah bentuk menjadi minyak dikarenakan proses geokimia.

Minyak bumi menjadi sangat penting karena kegunaannya untuk bahan bakar kendaraan, keperluan rumah tangga, pembangkit listrik, bahan baku industri, dan lain-lain. Karena perannya yang cukup vital maka perubahan harga minyak bumi sangat berdampak pada kestabilan ekonomi suatu negara.

Di Indonesia sendiri, minyak bumi ditambang di banyak daerah. Di pulau Sumatera, pertambangan minyak bumi dapat ditemukan di daerah Aceh, Riau, dan Muara Enim. Di pulau Jawa, pertambangan minyak bumi dilakukan di Wonokromo (Surabaya), Cepu (Cilacap), dan Majalengka (Jatibarang). Di Kalimantan, terdapat pertambangan minyak bumi di Tarakan, Amuntai dan sungai Mahakam. Selain dilakukan di daratan, kegiatan pertambangan Minyak Bumi juga biasa dilakukan di area lepas pantai.

Para geologis dan geofisikawan menggunakan survey seismik untuk mencari struktur geologi yang dirasa terdapat cadangan minyak bumi. Metode klasik yang biasa digunakan adalah dengan meledakan bawah tanah di dekat titik tersebut lalu mengobservasi respon seismik yang akan memberi tahu apakah terdapat minyak atau tidak.

Batu Bara

tambang batu bara
Batu bara yang baru saja diekstrak dari dalam bumi

Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan zaman purba yang akhirnya terkubur dan mengendap di dalam lapisan tanah hingga jutaan tahun lamanya, yang kemudian mendapat tekanan dan suhu yang terus meningkat.

Batu bara memiliki beberapa kategori berdasarkan unsur karbon yang dikandung di dalamnya, yaitu Antrasit (kadar karbon 86-98%), Bituminus (kadar karbon 68-86%), Sub-bituminus (sedikit kandungan karbon dan banyak kandungan air), Lignit (kadar karbon 35-75%, memiliki warna coklat dan dikenal lunak dan ringan), Gambut (berpori-pori dengan kadar air hingga 75%). Semakin tinggi tingkat karbon maka akan semakin hitam warna batu.

Sejak tahun 1880an, manusia telah memanfaatkan batu bara sebagai sumber energi, terutama untuk memproduksi energi listrik dan panas. Untuk kebutuhan industri, batu bara juga sering digunakan dalam membantu proses pemurnian logam. Industri besi juga menggunakan batu bara sebagai bahan bakar yang digunakan untuk mengekstrak besi dari bijih besi. Ia juga digunakan dalam produksi semen.

Hingga saat ini, batu bara masih menjadi bahan utama yang dipakai untuk menghasilkan listrik di seluruh dunia. Oleh karena itu, batu baru merupakan penghasil nomor satu karbondioksida.

Selain itu proses pengambilan atau penambangan batu bara dari perut bumi memerlukan energi yang besar dan juga menghasilkan berbagai produk sampingan. Aktivitas ini sangat erat kaitannya dengan dampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan, dan perubahan iklim.

Timah

tambang timah
Pertambangan yang dilakukan di daerah hutan berdampak terhadap lingkungan di sekitarnya

Kegiatan menambang timah telah dilakukan sejak zaman perunggu, karena perunggu itu sendiri merupakan campuran antara tembaga dan timah. Timah jika sudah diolah dapat digunakan sebagai kaleng makanan, pelapis besi agar tidak berkarat dan dalam bentuk lembaran, timah digunakan sebagai pembungkus permen, cokelat hingga rokok. Timah juga merupakan salah satu bahan terpenting yang digunakan untuk memproduksi alat-alat elektronik seperti smartphone, komputer, TV, dan alat elektronik lainnya.

Timah merupakan jenis tambang yang terbilang langka ditemukan jika dibandingkan dengan jenis tambang lain seperti besi. Penggalian yang lebih dalam ke perut bumi pun banyak dilakukan untuk mencari bahan tambang ini. Dan semakin dalam lubang yang diciptakan, maka akan semakin berbahaya juga bagi makhluk hidup. Di tahun 2011, tercatat setidaknya satu pekerja tambang timah tewas di Indonesia.

Pada  2012, Bloomberg Businessweek juga mengangkat cerita pertambangan timah di pulau Bangka yang semakin membahayakan dan destruktif terhadap lingkungan sekitar. Sebanyak satu per tiga dari timah yang dihasilkan di seluruh dunia didapat dari pulau Bangka dan Belitung.

Pengerukan bijih timah di lepas pantai pulau juga telah menghasilkan sedimen yang telah mengubur terumbu karang yang merupakan rumah bagi makhluk laut sehingga merugikan industri perikanan lokal. Hal ini dilakukan secara ilegal meskipun sudah ada larangan untuk melakukan kegiatan pertambangan di area perairan yang terletak 4 mil dari garis pantai.

Bijih Besi

tambang bijih besi
Proses pengangkutan bijih besi yang baru saja diekstrak

Bijih besi merupakan campuran antara bebatuan dan mineral yang nantinya akan menjadi besi yang dapat diolah menjadi berbagai benda. Saat masih dalam bentuk bijih besi, ia kaya akan besi oksida (iron oxide) dan memiliki berbagai macam warna, mulai dari abu gelap, kuning terang atau ungu kelam.

Bijih yang mengandung hematit atau magnetit yang tinggi dikenal dengan sebutan bijih alami atau direct shipping ore.

Bijih besi sendiri merupakan bahan mentah yang digunakan untuk membuat besi kasar (pig iron), yang merupakan bahan baku utama pembuatan baja. Pada tahun 2011, Financial Times mengatakan bahwa bijih besi merupakan bahan tambang yang paling penting bagi ekonomi global dibandingkan komoditas lainnya (kecuali minyak bumi).

Metode pertambangan bijih besi bervariasi tergantung dari tipe bijih yang ditambang. Secara umum, terdapat 4 tipe bijih besi berdasarkan mineralogi dan geologi nya, yaitu magnetit, titano magnetit, hematit masif, dan pisolitik deposit batu besi.

Emas

tambang emas
Emas dapat diubah menjadi berbagai bentuk mulai dari perhiasan hingga menjadi emas batangan

Emas adalah salah satu logam yang tergolong logam mulia karena sifatnya yang tahan korosi (berkarat) dan oksidasi. Emas juga merupakan logam berharga karena memiliki nilai komoditas dan nilai dagang yang relatif tinggi. Dalam sejarah peradaban manusia, emas digunakan sebagai salah satu mata uang atau alat tukar. Oleh karena itu, emas merupakan salah satu jenis bahan tambang utama di dunia.

Mayoritas dari emas yang ada memang diproduksi oleh korporasi besar, namun juga terdapat jutaan orang yang bekerja secara independen untuk perusahaan kecil, dan dalam beberapa kasus juga secara ilegal. Para pekerja tambang independen merupakan mereka yang menggunakan metode-metode rudimental dalam pengekstraksian emas.

Kegiatan pertambangan emas ini seringkali memiliki resiko bagi pekerjanya, yaitu ancaman keracunan dari kimia yang digunakan dalam proses pertambangan serta ancaman tertimbun reruntuhan pertambangan yang kolaps yang dapat mengancam hidup mereka.

Bukan hanya terhadap pekerjanya, kegiatan pertambangan emas juga mengancam lingkungan di sekitarnya. Contohnya kegiatan pertambangan yang dilakukan di hutan tropis semakin menyebabkan deforestasi yang dapat mengancam keanekaragaman hayati. Di daerah aliran sungai, sisa residu merkuri yang digunakan juga mengancam makhluk hidup di daerah aliran sungai.

Tembaga

tambang tembaga
Tembaga dapat diubah menjadi berbagai benda lainnya yang berguna bagi kehidupan manusia

Tembaga adalah salah satu jenis logam dengan simbol unsur kimia Cu (Cuprum). Ia banyak dipakai sebagai konduktor tenaga listrik dan panas, bahan bangunan, dan juga sebagai komponen dari beberapa jenis logam campuran, misalnya untuk logam paduan perhiasan berbahan perak sterling, untuk pembuatan koin, dan sebagainya.

Tembaga adalah salah satu dari sedikit jenis logam yang secara alami dapat langsung dimanfaatkan dari alam tanpa harus dilakukan proses pemurnian. Karena itu, tembaga telah digunakan oleh manusia sejak awal-awal mulai berkembangnya peradaban manusia.

Ketika mengalami proses oksidasi dan menjadi berkarat, permukaan tembaga akan berubah warna menjadi hijau. Hal ini dapat dengan mudah kita perhatikan pada bangunan-bangunan tua khas bangsa barat yang beratapkan tembaga, begitu juga dengan patung-patung tua berbahan tembaga (contoh: Patung Liberty yang berada di Amerika Serikat).

Untuk mengkonversi bijih tembaga menjadi tembaga, serangkaian proses fisika dan elektrokimia perlu dilakukan. Metode yang dilakukan bervariasi di berbagai negara, tergantung dari sumber bijih tembaga, regulasi lingkungan lokal dan faktor lainnya.

Nikel

tambang nikel
Salah satu pemanfaatan bahan nikel yang diubah menjadi kunci pintu

Nikel adalah logam yang dalam penggunaannya banyak dicampur dengan bahan lain sebagai bahan baku untuk membuat benda. Saat dicampur dengan besi, ia akan menjadi tahan karat dan menjadi baja. Sedangkan saat dicampur dengan tembaga, ia akan menjadi kuningan dan perunggu. Selain itu, nikel juga digunakan sebagai bahan untuk membuat uang logam. Daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia terdapat di Soroako, Sulawesi Selatan dan Pomala, Sulawesi Tenggara.

Mayoritas dari persediaan nikel di dunia berada dalam bentuk nikel laterit. Terdapat dua metode hidrometalurgi yang dapat digunakan untuk mengekstrak nikel dan kobalt dari nikel laterit, yaitu sulphuric acid leaching dan reduction roast-ammonia leaching.

Apakah informasi di atas memberikan wawasan baru? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu ya!