Tahukah kamu banyak hewan di luar sana yang mampu menghasilkan listrik dari dalam tubuhnya? Kebanyakan hewan tersebut memanfaatkan hal itu sebagai mekanisme pertahanan diri dari serangan predator, alat pendeteksi atau alat melumpuhkan mangsa. Lalu apa saja hewan-hewan tersebut dan bagaimana bisa mereka menghasilkan listrik? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Hewan-Hewan yang Dapat Menghasilkan Listrik
1. Belut listrik
Belut listrik, atau Sidat listrik, biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko dan daerah-daerah sekitar aliran sungai Amerika Selatan. Belut listrik mampu menghasilkan aliran listrik yang cukup kuat hingga membuat mangsanya, biasanya ikan lain, tersengat.
Di dalam tubuh belut listrik, terdapat organ yang memiliki 6000 sel elektrolisis yang dapat menyimpan tenaga listrik layaknya baterai. Saat mereka merasa terancam atau memangsa ikan, sel-sel tersebut akan mengeluarkan listrik secara bersamaan.
Seekor belut listrik dewasa mampu melepaskan kejutan listrik hingga bertegangan 660 volt. Kelebihan dari Sidat Listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam dan kemampuannya untuk mengontrol intensitas guncangan atau tegangan listrik mereka.
Kematian manusia yang diakibatkan oleh sengatan belut listrik jarang sekali terjadi. Namun, sengatan tersebut dapat menyebabkan gagal jantung dan kesulitan bernapas yang kemudian dapat beresiko tenggelam. Kejutan seekor belut listrik yang 660 volt itu diyakini sanggup membuat seekor kuda mengalami gagal nafas dan gagal jantung, apalagi manusia.
2. Echidna
Echidna, atau juga biasa disebut babi duri, merupakan hewan yang hanya dapat ditemukan di Australia dan Papua. Echidna dikenal karena keunikannya sebagai salah satu dari sedikit binatang mamalia yang bereproduksi dengan cara bertelur. Namun tidak banyak orang awam yang tau kalau mereka juga memiliki kemampuan mendeteksi medan listrik.
Dengan menggunakan elektroseptor yang terletak di moncongnya, ia mampu mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh mangsanya (serangga dan cacing), mereka dapat dengan mudah menemukan mangsa di dalam air atau di dalam tanah, sekalipun dalam gelap gulita.
3. Ikan Hidung Gajah
Hidung dari ikan ini sebenarnya adalah perpanjangan dari dagu yang memanjang terlihat seolah-olah seperti belalai gajah. Ikan ini dapat hidup di lingkungan air yang gelap dan sangat pekat kandungan tanahnya. Karena kondisi lingkungan hidupnya tersebut, ikan hidung gajah memiliki indra penglihatan yang lemah, akan tetapi ia dapat dengan mudah mencari makan dan bernavigasi dengan kemampuan listriknya.
Kemampuan listrik ikan hidung gajah sangatlah unik dan luar biasa, selain menghasilkan listrik, mereka juga dapat menangkap dan mendeteksi kembali medan listrik yang mereka hasilkan, kombinasi ini menghasilkan kemampuan semacam radar. Secara ilmiah “hidung gajah” yang dimiliki ikan ini disebut Schnauzer Organ. Organ ini sangatlah sensitif.
Dengan bantuan organ tersebut, ikan hidung gajah dapat membedakan antara mangsa hidup atau mati yang bahkan terpendam 2 centimeter di dalam tanah. Mereka juga dapat menggunakan organ Schnauzer Organ ini untuk menentukan jarak dan membedakan berbagai jenis materi, bentuk serta ukuran objek-objek yang ada sekitar mereka.
4. Ikan Pari Elektrik (Stingray)
Semua jenis ikan pari memiliki kemampuan untuk mendeteksi medan listrik. Namun ikan pari elektrik tidak hanya dapat mendeteksi medan listrik, melainkan juga dapat menghasilkan listrik melalui sebuah organ berbentuk seperti ginjal yang ada pada ikan pari elektrik.
Mereka menghasilkan listrik utamanya sebagai bentuk perlindungan diri. Jika ada predator yang coba-coba mendekat, di saat itulah ikan pari elektrik akan mengejutkan listriknya. Mereka dapat mengontrol kekuatan kejutan listriknya, mulai dari kejutan kecil hingga kejutan yang cukup besar yang dapat menyebabkan manusia pingsan.
Walaupun jarang, para peneliti sempat menyaksikan bahwa mereka juga menggunakan kemampuan kejutan listrik ini untuk melumpuhkan mangsa, mencari pasangan, hingga berkomunikasi dengan sesama ikan pari listrik.
5. Stargazer
Hewan laut yang tidak banyak diketahui ini memiliki otot mata yang dimodifikasi agar dapat mengalirkan listrik. Aliran tersebut lantas dapat membuat mangsanya terkejut dan tidak dapat bergerak. Selain itu, hal ini juga dijadikan sebagai mekanisme pertahanan.
6. Lebah
Warna dan wangi bunga yang memikat bukan satu-satunya hal yang membuat lebah senang hinggap di bunga. Bunga mampu mengalami perubahan aliran elektrik setelah ada makhluk lain yang menghinggapinya. Jadi dengan mendeteksi medan elektrik tersebut, lebah dapat menentukan apakah sebuah bunga layak dihinggapi atau tidak.
7. Oriental Hornet
Hal ini mungkin akan terdengar aneh, namun oriental hornet mendapatkan kekuatan elektriknya dari matahari. Serangga ini memiliki jaringan kuning khusus yang mampu menyerap cahaya matahari. Ia juga memiliki jaringan cokelat yang dapat membuat tenaga listrik. Serangga ini menggunakan aliran elektrik tersebut sebagai sumber kekuatan.
8. Laba-laba
Laba-laba melapisi jaringnya dengan semacam lem yang mampu menarik partikel yang memiliki medan magnet seperti serangga lain. Daya tarik ini begitu kuat hingga jaring tersebut mampu bergerak maju mengikuti mangsa. Selain itu, jaring tersebut juga mampu menarik polutan, loh. Jadi secara tidak langsung laba-laba dapat membantumu membersihkan ruangan dari debu yang ada.
9. Hiu
Tahukah kamu bahwa hiu memiliki reseptor di moncongnya yang disebut dengan ampullae of Lorenzini? Lalu apa gunanya? Reseptor ini mampu mendeteksi medan elektrik yang dikeluarkan oleh tubuh mangsanya sehingga hiu dapat dengan cepat mendeteksi mereka. Hal ini sangat berguna saat berada di kedalaman laut. Karena mangsa biasanya berada jauh atau dapat berkamuflase dengan lingkungannya.
10. Lumba-lumba Guiana
Lumba-lumba Guiana mungkin terlihat seperti lumba-lumba lainnya yang ramah, lucu dan menggemaskan. Namun jika kamu teliti lebih jauh, kamu akan dapat melihat sisi lain dari lumba-lumba ini.
Hewan ini memiliki semacam kumis di moncongnya yang ternyata mampu mendeteksi medan magnet yang dikeluarkan oleh mangsanya. Seperti halnya hiu, reseptor pada hewan ini memiliki semacam gel yang dapat membuatnya mendeteksi keberadaan mangsa.
Setiap ujung kumis tersebut dikelilingi oleh pembuluh darah yang terhubung ke saraf trigeminal.
Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!
Apa yang sangat di takutkan binatang kukang (bagaimana caranya agar binatang kukang tidak menyukai atau tidak mau mendekat ke suatu tempat). Saya sudah sangat terganggu dengan banyaknya binatang kukang yang manjat tiang listrik atau main2 di gardu PLN, sehingga jika kukang tersebut bisa mengakibatkan hubung singkat jika yang akhirnya dapat mematikan aliran listrik..barangkali ada hal atau cara agar kukang tidak mau bahkan mendekat ke tiang listrik atau gardu. Terima kasih