Mencegah sebuah penyakit jauh lebih baik daripada mengobatinya. Alasan yang mendasari pepatah itu adalah karena tidak semua penyakit dapat sembuh dengan cepat, bahkan ada yang tidak bisa disembuhkan dengan sempurna. Di antaranya adalah penyakit kanker.
Penyakit ini menjadi momok bagi sebagian besar orang di dunia. Bukan tanpa alasan, ia dinobatkan menjadi penyebab kematian manusia nomor 1 di dunia. Hal ini dikarenakan penyakit ini dapat dengan mudah didapatkan namun memiliki tingkat kesembuhan yang cukup kecil.
Di tahun 2015, sekitar 90 juta orang di dunia terkena kanker. Dan per tahun 2019, terdapat 18 juta kasus baru. Di setiap tahun pun ada sekitar 8 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Angka ini pun kian bertambah seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat di negara-negara berkembang.
Apa Sebenarnya yang Dimaksud Dengan Kanker?
Kita sering mendengar kanker dan berbagai jenisnya. Tapi apa sebenarnya kanker itu? Apakah sama dengan tumor?
Kanker seringkali disebut sebagai tumor ganas, tapi tidak semua tumor adalah kanker. Kanker adalah kelompok penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal pada bagian tubuh tertentu dan bisa berkembang dengan cepat. Sel-sel yang tumbuh ini lantas dapat menyebar ke bagian tubuh lain hingga pada akhirnya menyerang dan mematikan sel normal di sekitarnya.
Pertumbuhan dan perkembangan sel yang abnormal ini menyebabkan kerusakan DNA. Kondisi ini membuat sebuah sel kehilangan fungsi aslinya dan akhirnya rusak siklus hidupnya. Sel sendiri sama halnya dengan makhluk hidup yang memiliki siklus hidup hingga akhirnya mati.
Terdapat beberapa tanda yang dapat mempermudah kita untuk mengetahui bila terdapat kanker di tubuh seseorang atau tidak, yaitu adanya benjolan yang tiba-tiba muncul, pendarahan tidak normal, batuk berkepanjangan, dan turunnya berat tubuh secara drastis. Namun tanda-tanda tersebut juga bisa jadi merupakan gejala penyakit lain. Untuk lebih terjamin validitasnya, harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
Sifat Kanker
- Satu ciri utama dari sel kanker adalah kemampuannya untuk membelah diri dengan sangat cepat dan tidak dapat dikendalikan oleh tubuh, kecuali mendapatkan perawatan. Jika pada sel normal sel akan mati dengan sendirinya, maka pada sel kanker tidak. Sel ini tidak akan mati dan terus membelah serta mengalami mutasi pada DNA hingga sampai ke kromosom.
- Sel-sel yang mengalami mutasi dan menjadi sel kanker akan mengalami perubahan pada mekanisme komunikasinya. Sebagai info, setiap sel dapat berkomunikasi dengan baik melalui sinyal kimia. Sel kanker akan kehilangan kepekaan meski mendapat sinyal berhenti tumbuh agar tidak mengganggu sel lain.
- Sel-Sel kanker kehilangan molekul adhesi yang membuat mereka akan selalu terikat di sel yang berdekatan. Beberapa jenis sel kanker justru mampu menyebar ke area lain melalui pembuluh darah atau cairan getah bening.
- Sel kanker tidak berkembang menjadi sel baru yang terspesialisasi. Sel ini terus berkembang biak atau mereplika berkali-kali dalam jangka waktu yang lama hingga akhirnya menyebar ke seluruh tubuh dengan sangat cepat.
Jenis-jenis Kanker
Kanker dapat dikelompokan berdasarkan tipe sel di mana sel abnormal muncul, yaitu:
- Carcinoma: Kanker yang penyebarannya dimulai dari sel epithelial, seperti kanker payudara, prostat, paru-paru, pankreas dan kolon.
- Sarcoma: Kanker yang penyebarannya dimulai dari jaringan perekat, seperti tulang, lemak, otot, dan pembuluh darah.
- Lymphoma dan Leukemia: Keduanya muncul dari sel hematopoietic (pembentuk darah) yang meninggalkan sumsum tulang belakang dan berkembang di kelenjar getah bening dan juga darah.
- Tumor Sel Kuman: Kanker yang berasal dari sel pluripoten yang biasanya berada di testikel atau ovarium.
- Blastoma: kanker yang berasal dari sel prekursor yang belum dewasa atau jaringan embrionik.
Penamaan kanker biasanya berawalan kata latin untuk organ yang terkena kanker dan diakhiri dengan -oma. Beberapa tipe kanker lainnya dinamai berdasarkan ukuran dan bentuk sel kanker tersebut saat diamati dengan mikroskop, seperti misalnya giant cell carcinoma, spindle cell carcinoma dan small-cell carcinoma.
Apa yang Menyebabkan Seseorang Terkena Kanker?
Mayoritas dari kasus penyakit kanker yang terjadi disebabkan oleh mutasi genetik yang dipicu oleh faktor lingkungan dan gaya hidup. Lalu sisanya disebabkan oleh genetik yang diturunkan. Tim kitacerdas telah merangkum beberapa faktor lain yang dapat memicu munculnya sel kanker, antara lain:
Paparan Zat Berbahaya
Paparan terhadap zat kimia berbahaya telah dikaitkan dengan munculnya sel kanker. Zat ini biasa disebut sebagai zat karsinogen.
Misalnya asap rokok yang merupakan faktor utama terjadinya kanker paru-paru. Ia juga dapat menyebabkan munculnya sel kanker di larynx, kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esophagus dan pankreas. Hal ini dikarenakan asap rokok yang terbuat dari tembakau mengandung lebih dari 50 zat karsinogen, termasuk nitrosamines dan polycyclic aromatic hydrocarbons.
Beberapa zat berbahaya lain didapat dari konsumsi alkohol, yang dapat menyebabkan kanker hati. Zat lainnya seperti serat asbes dan paparan zat benzena juga dapat memicu kanker.
Buruknya Gaya Hidup
Pola makan, kurangnya bergerak dan obesitas, merupakan penyebab terjadinya 35% kematian akibat kanker yang terjadi di dunia. Di Amerika Serikat, obesitas sudah seringkali dikaitkan dengan terjadinya banyak jenis kanker.
Beberapa jenis makanan juga dikaitkan dengan terjadinya beberapa jenis kanker. Misalnya makanan yang tinggi akan garam dikaitkan dengan terjadinya kanker gastrik. Aflatoxin B1, kandungan berbahaya yang banyak terkandung di dalam beberapa makanan juga dikaitkan dengan munculnya kanker hati. Mengunyah buah pinang (kacang areca) dapat menyebabkan kanker mulut.
Infeksi
Diperkirakan 18% kematian akibat kanker yang terjadi di dunia disebabkan oleh penyakit infeksi. Virus merupakan penyebab infeksi yang paling banyak menyebabkan kanker, namun bakteri kanker dan parasit juga dapat memegang peran.
Terpapar Radiasi
Paparan radiasi, seperti radiasi Ultraviolet (UV) dan material radioaktif merupakan salah satu faktor terjadinya kanker. Banyak kasus dimana kanker kulit terjadi akibat paparan radiasi sinar UV, yang kebanyakan didapat dari sinar matahari.
Radiasi yang didapat dari frekuensi radio non-ionizing, transmisi listrik dan sumber lainnya juga dikatakan oleh International Agency for Research on Cancer dapat menjadi karsinogen. Namun belum banyak studi yang dapat membuktikan pendapat tersebut.
Faktor Keturunan
Mayoritas dari kasus kanker, terjadi secara sporadis (tidak diturunkan). Kanker yang diturunkan biasanya diakibatkan karena diwariskannya genetik yang rusak. Kurang dari 0.3% populasi dunia merupakan pembawa genetik penyebab kanker tersebut.
Beberapa gen yang dapat bermutasi menjadi sel kanker di antaranya BRCA1 dan BRCA2 yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara dan rahim sebanyak 75%. Dan secara statistik, resiko mendapat kanker kolorektoral menjadi meningkat saat ada keluarga sedarah (orang tua, anak, saudara kandung) yang juga terkena penyakit itu.
Selain itu yang mengejutkan adalah orang berpostur tinggi memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker karena mereka memiliki lebih banyak sel dari orang bertubuh pendek. Dan karena tinggi merupakan sesuatu yang dapat diturunkan secara genetik, orang bertubuh tinggi juga memiliki resiko diwarisi sel kanker.
Hormon
Beberapa hormon memegang peran penting dalam meningkatkan resiko kanker dengan cara mempercepat penyebaran sel. Faktor pertumbuhan seperti insulin dan protein pengikat juga memegang peran penting dalam penyebaran dan diferensiasi sel kanker.
Hormon sangat berperan dalam terjadinya kanker yang berkaitan dengan jenis kelamin, seperti kanker payudara, endometrium, prostat, rahim dan testis. Misalnya, anak perempuan dari ibu yang memiliki kanker payudara memiliki hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi dari anak perempuan yang lahir dari ibu tanpa kanker payudara. Tingginya kedua hormon ini dapat memicu terjadinya kanker payudara.
Penyakit Autoimun
Terdapat korelasi antara penyakit celiac dan peningkatan risiko terjadinya berbagai jenis kanker. Namun jika orang yang memiliki penyakit celiac menerima perawatan medis yang tepat, risiko ini dapat berkurang.
Apakah artikel di atas memberikan pengetahuan yang berguna bagimu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!