Presipitasi merupakan semua cairan dan partikel air yang jatuh dari awan dan mencapai tanah hingga menghasilkan rintik, hujan, salju, kristal es dan hujan es.
Apa Itu Presipitasi?
Presipitasi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut fenomena pada saat tetes air (droplet) dan partikel solid seperti debu terkondensasi lalu jatuh dari awan dan mencapai tanah. Saat jatuh, ia akan menghasilkan rintik, hujan, salju, kristal es dan hujan es.
Perbedaan mendasar antara partikel presipitasi dan partikel awan adalah ukurannya. Tetes hujan memiliki berat rata-rata yang setara dengan 1 juta droplet. Karena ukurannya yang besar, partikel presipitasi memiliki kecepatan jatuh yang cukup cepat.
Perkembangan presipitasi melalui kristal es bergantung kepada droplet awan yang secara tiba-tiba dapat membeku pada temperatur −40 °C, atau −40 °F (supercooling).
Presipitasi terbentuk di awan pada saat uap air terkondensasi menjadi droplet (tetesan air) yang lebih besar. Saat droplet tersebut mencapai titik tertentu dan menjadi lebih berat, ia kemudian akan jatuh ke tanah. Jika awan tersebut berada di tempat yang lebih tinggi dan dingin, droplet akan berubah menjadi es.
Kristal es ini kemudian akan jatuh ke bumi dalam bentuk salju, hujan atau hujan es, tergantung dari seberapa dingin temperatur awan dan permukaan bumi. Nyatanya, banyak dari hujan yang terjadi awalnya berbentuk salju pada saat masih di awan. Namun saat ia turun dan mencapai permukaan yang lebih hangat, ia mencair menjadi tetesan air.
Partikel debu atau asap yang ada di atmosfer penting bagi proses presipitasi. Partikel-partikel yang juga disebut sebagai “condensation nuclei” ini menjadi tempat bagi uap air untuk bersangga pada saat kondensasi. Hal ini membantu tetes air untuk berkumpul hingga menjadi berat dan jatuh ke tanah.
Presipitasi selalu menggunakan air tawar, bahkan jika air tersebut berasal dari laut. Hal ini dikarenakan garam laut tidak menguap dengan air. Namun pada beberapa kasus, polutan di atmosfer dapat mengkontaminasi tetes air sebelum mereka jatuh ke tanah. Presipitasi yang dihasilkan dari air yang terkontaminasi tersebut disebut dengan hujan asam.
Hujan asam tidak secara langsung membahayakan manusia, tapi ia mampu membuat sungai dan aliran air lain menjadi lebih asam. Hal ini nantinya akan membahayakan ekosistem akuatik karena tumbuhan dan hewan seringkali tidak dapat beradaptasi dengan keasamannya.
Perbedaan Rasio Presipitasi
Jumlah presipitasi dapat berbeda-beda di suatu negara dan bahkan kota. Seperti Bogor yang mendapat sebutan “Kota Hujan” karena curah hujannya yang dapat mencapai 2.500 – 5.000 mm/tahun, sementara di kota lain seperti Surabaya, curah hujannya adalah 848 mm/tahun.
Awan yang berada di atmosfer mengandung uap air dan tetesan awan, yang merupakan tetesan kecil air yang terkondensasi. Tetesan tersebut terlalu kecil untuk dapat jatuh ke tanah dan mengalami presipitasi, namun cukup besar untuk membentuk awan. Sementara air terus menerus mengalami evaporasi dan kondensasi di langit.
Jika kamu memperhatikan awan secara seksama, kamu akan melihat bahwa terdapat beberapa bagian yang hilang (evaporasi), dan ada beberapa bagian yang muncul (kondensasi). Kebanyakan dari air yang terkondensasi di langit tidak jatuh sebagai presipitasi karena ukurannya terlalu kecil dan tidak mampu jatuh ke tanah.
Agar terjadi presipitasi, tetesan kecil air haruslah berkondensasi pada debu, garam atau partikel kecil yang lebih kecil yang berperan sebagai inti. Tetesan air tersebut lantas akan menjadi lebih besar karena adanya kondensasi uap air saat partikel saling bertemu. Dan ini bukan merupakan hal yang mudah mengingat jutaan tetesan awan masih dibutuhkan untuk memproduksi setetes hujan.
Mekanisme yang lebih efisien untuk memproduksi presipitasi dikenal sebagai Bergeron-Findeisen process, yang merupakan proses yang dapat mempercepat pertumbuhan kristal es dengan menggunakan uap air yang ada di awan. Kristal tersebut dapat jatuh sebagai salju atau meleleh menjadi hujan.
Curah Hujan Saat Badai
Kamu mungkin akan terkejut jika tahu berapa galon air yang dapat jatuh dari angkasa dalam sekali badai. Hujan yang jatuh di satu hektar tanah mampu menghasilkan 27,154 galon air. Jika kamu ingin menghitung berapa banyak air yang jatuh pada saat badai, kamu dapat menggunakan kalkulator hujan dengan hanya memasukan ukuran area dan jumlah hujan.
Kesimpulan
Menurut penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa presipitasi merupakan segala benda cair atau air dalam bentuk es yang terbentuk di atmosfer dan jatuh ke bumi. Dan ia merupakan salah satu bagian dari siklus air global.
Apakah informasi di atas membantu memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai presipitasi? Tinggalkan pesan serta pendapatmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman-temanmu.
One thought on “Presipitasi: Apa Definisi Dan Fungsinya?”