meteor

Kamu pasti pernah menyaksikan hujan meteor di dalam sebuah film, gambar atau video rekaman orang lain. Tapi apa kamu pernah menyaksikannya secara langsung? Bagaimana dan kapan kita dapat menyaksikan hujan meteor?

Meteor sendiri adalah partikel yang sangat kecil, bahkan seringkali hanya sebesar biji kacang. Yang membuatnya bercahaya adalah karena partikel ini jatuh dengan kecepatan tinggi, sekitar 35-70 km per detik. Gesekan dengan atmosfer juga membuat suhu partikel meningkat dan akhirnya terlihat seperti bercahaya.

Meteor terjadi setiap saat di langit, entah sendiri atau sporadik bersama-sama membentuk sebuah hujan meteor. Biasanya puncak dari hujan meteor terjadi mulai dari dini hari hingga menjelang pagi sebelum matahari terbit.

Jika ingin menyaksikan secara langsung, maka carilah tempat yang minim cahaya, misalnya tanah lapang atau pegunungan yang jauh dari pemukiman.

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Melihat Hujan Meteor?

meteor
Sepanjang tahun terjadi beberapa kali hujan meteor di langit

Meskipun terjadi sepanjang tahun, hujan meteor tidak terjadi setiap saat. Lalu kapan waktu yang tepat untuk melihat hujan meteor? Berikut merupakan klasifikasi jenis hujan meteor berdasarkan waktu terjadinya.

Hujan Meteor Quadrantids (Minggu ke-1 di Bulan Januari)

Hujan meteor ini terjadi dari debu-debu komet yang sudah musnah dengan nama 2003 EH1 yang pertama kali ditemukan tahun 2003. Pada puncaknya, dalam satu jam akan terdapat sekitar 40 meteor dan akan terlihat jelas saat lewat tengah malam. Tahun 2015 diprediksi puncak dari hujan meteor quadrantids jatuh pada tanggal 4 Januari. Hujan meteor dapat terlihat di seluruh penjuru langit.

Hujan Meteor Lyrids (Minggu ke-3-4 di Bulan April)

Hujan meteor ini terjadi dari debu-debu sisa dari komet C/1861 G1 Thatcher yang pertama kali ditemukan pada tahun 1861. Puncak hujan meteor lyrids tahun ini diprediksi akan datang pada tanggal 22 April 2015 dengan 20 meteor per jam pada saat jam-jam terbaiknya. Meteor ini terkadang menghasilkan bekas goresan cahaya di langit dalam beberapa detik. Waktu terbaik melihatnya adalah setelah tengah malam dan terletak di dekat rasi bintang Lyra.

Hujan Meteor Eta Aquarids (Minggu ke-4 April hingga Minggu ke-1 Mei)

Hujan meteor ini diproduksi dari debu-debu sisa komet Halley. Pada puncaknya, dalam satu jam akan terdapat sekitar 60 hujan meteor. Hujan meteor Eta Aquarids akan lebih banyak terjadi dan terlihat pada belahan bumi bagian selatan  daripada belahan bumi bagian utara. Tahun 2015, puncak dari hujan meteor ini berlangsung pada tanggal 5-6 Mei. Meteor-meteor ini terletak di sekitar rasi bintang Aquarius.

Hujan Meteor Delta Aquarids (Minggu ke-3 Juli hingga Minggu Ke-3 Agustus)

Terbentuk dari sisa komet Marsden dan Kracht dengan 20 meteor per jam saat puncaknya yang tahun ini datang pada tanggal 28-29 Juli 2015. Cahaya terang akan sedikit membuat hujan meteor tak tampak, tapi jika kita sedikit sabar kita akan dapat melihat beberapa jatuhan meteor yang bagus. Hujan meteor ini paling baik dilihat dari belahan bumi selatan dengan posisi berdekatan rasi bintang Aquarius.

Hujan Meteor Perseids (Minggu ke-3 Juli hingga Minggu Ke-3 di Bulan Agustus)

Hujan meteor perseids adalah salah satu hujan meteor yang paling bagus untuk diamati. Menghasilkan sampai 60 meteor per jam saat puncaknya. Hujan meteor ini terjadi dari debu sisa komet Swift-Tuttle yang pertama kali ditemukan tahun 1862. Puncak hujan meteor perseids tahun ini jatuh pada tanggal 12-13 Agustus 2015. Karena hanya akan terjadi bulan sabit, maka kita bersiap untuk melihat pertunjukan menakjubkan dari hujan meteor yang terletak di sekitar rasi bintang Perseus. Seluruh belahan bumi akan dapat menyaksikan hujan meteor Perseids dengan baik.

Hujan Meteor Draconids (Minggu ke-2 di Bulan Oktober)

Hujan meteor ini hanya memproduksi sekitar 10 meteor dalam sejam dan berasal dari debu komet 21P Giacobini-Zinner yang pertama kali ditemukan pada tahun 1900. Hujan komet ini biasanya terlihat dengan baik saat menjelang malam menjelang pagi. Tahun ini puncaknya terjadi pada malam tanggal 8 Oktober dan terletak di sekitar rasi bintang Draco.

Hujan Meteor Orionids (BulanOktober-November)

Hujan meteor Orionids memproduksi 20 meteor saat puncaknya yang tahun ini jatuh pada tanggal 21-22 Oktober 2015. Komet ini juga berasal dari gugusan debu sisa komet Halley yang sudah diamati sejak zaman kuno. Baik dilihat setelah tengah malam di dekat rasi bintang Orion walaupun dapat terlihat hampir di seluruh permukaan langit.

Hujan Meteor Taurids (Bulan September-Desember)

Sama seperti Hujan meteor Draconids, hujan meteor Taurid juga hujan meteor kecil dengan hanya menghasilkan 5-10 meteor per jam saat puncaknya yang tahun ini jatuh pada tanggal 5-6 November 2015. Komet ini berasal dari sisa debu komet Asteroid 2004 TG10 dan 2P Encke. Lokasi dari hujan meteor ini terletak di sekitar rasi bintang Taurus.

Hujan Meteor Leonids (November)

Berbeda dengan hujan meteor yang lain, hujan meteor Leonid memiliki siklus 33 tahunan dengan puncaknya dapat menghasilkan hingga ratusan meteor per jam. Setiap tahun biasanya hujan meteor leonids hanya menghasilkan 15 meteor per jam. Meteor-meteor ini dihasilkan dari sisa butiran debu komet Tempel-Tuttle yang ditemukan pada tahun 1865. Tahun ini puncak dari hujan meteor ini datang pada tanggal 17-18 November 2015. Dan saat terbaik melihatnya adalah saat lewat tengah malam di sekitar rasi bintang Leo.

Hujan Meteor Geminids (Minggu ke-2-3 Desember)

Hujan meteor geminids adalah yang terbaik dari semua hujan meteor yang terjadi sepanjang tahun. Dalam sejam dapat menghasilkan 120 meteor dengan beragam warna saat puncaknya. Hujan meteor ini terjadi dari sisa komet 3200 Phaethon Yang ditemukan tahun 1982. Tahun ini puncak dari hujan meteor Geminids terjadi pada tanggal 13-14 Desember 2015 dengan waktu terbaik melihatnya setelah lepas tengah malam di setiap rasi bintang Gemini.

Rasi Bintang Ursids (Minggu ke-3-4 Desember)

Hujan meteor kecil dengan hanya menghasilkan sekitar 10 meteor per jam saat puncaknya yang tahun ini terjadi pada tanggal 22 Desember 2015 tengah malam. Hujan meteor ini terjadi dari sisa debu komet Tuttle yang ditemukan tahun 1790. Letak dari hujan meteor ini terjadi di sekitar rasi bintang Ursa Minor.

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *