tumbuhan karnivora

Tumbuhan karnivora, atau yang sering juga disebut dengan tumbuhan insektivora, merupakan sebutan bagi tumbuhan yang mencari makan dengan cara menangkap serangga. Hal ini dilakukan karena jenis tumbuhan ini mendapatkan sumber nutrisinya dari serangga yang ia mangsa. Diketahui terdapat 600an spesies tumbuhan karnivora yang terdiri dari kelompok-kelompok berbeda.

Pada tumbuhan karnivora, daunnya didesain untuk dapat menarik perhatian serangga hingga akhirnya dapat menjebak mereka dan lalu memakannya.

Tumbuhan karnivora mencerna mangsanya melalui proses pemisahan kimia dengan menggunakan enzim dan bakteri yang dimilikinya, hampir mirip dengan proses pencernaan pada hewan. Kandungan nitrogen dan garam dari serangga tersebut akan diserap agar tumbuhan tersebut dapat bertahan hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem.

Kebanyakan dari tumbuhan karnivora juga mampu melakukan fotosintesis dan memproduksi makanannya sendiri. Kecenderungan karnivora hanya muncul pada saat tumbuhan tersebut berada di lingkungan yang tidak memungkinkannya untuk melakukan fotosintesis.

Tim kitacerdas akan memaparkan beberapa jenis tumbuhan karnivora yang patut kamu ketahui.

Daftar Tumbuhan Karnivora

1. Venus Flytrap (Dionaea Muscipula)

venus flytrap
Tumbuhan Venus Flytrap banyak dikenal luas karena sering digambarkan dalam film animasi dan kartun

Venus flytrap atau yang awam dikenal dengan Penangkap Lalat Venus, merupakan salah satu jenis tumbuhan karnivora yang paling banyak dikenal. Ia mendapatkan nutrisi dari gas di udara dan juga nutrisi di dalam tanah. Namun karena tanaman ini paling banyak ditemukan di tempat dengan kondisi tanah yang buruk, ia mencari sumber nutrisi lain yaitu serangga. Venus Flytrap memiliki habitat hidup di daerah dengan tanah yang berlumpur dan lembab. Ia banyak ditemukan di daerah Carolina Utara dan Selatan.

Karena banyak masyarakat yang tertarik dengan tumbuhan ini, ia banyak diambil dari habitatnya untuk dikoleksi. Sehingga kini menjadikannya sebagai tumbuhan yang hampir punah. Kini mereka lebih banyak dibudidayakan di dalam rumah kaca.

Daun dari venus flytrap biasanya berada dalam posisi terbuka saat tidak sedang mencerna mangsanya. Di sisi dalam daun tersebut terdapat rambut halus yang sensitif terhadap pergerakan. Sehingga saat ada yang menyentuh rambut tersebut, daun akan menutup dengan cepat dan menjebak apapun yang ada di dalamnya. Jika objek yang terperangkap bukan dianggap makanan bagi tumbuhan ini, daunnya akan terbuka dalam 12 jam lalu objek tersebut akan ‘dimuntahkan’.

Berikut merupakan gambaran langsung bagaimana venus flytrap menangkap serangga dan memangsanya:

Saat daunnya tertutup, daun tersebut akan membuat bagian dalamnya kedap udara untuk mencegah cairan pencernaan keluar dan mencegah bakteri dari luar untuk masuk. Karena jika daun tidak menutup sempurna saat proses mencerna makanan, bakteri dan lumut akan menyebar sehingga venus flytrap akan membusuk dan mati.

Setelah tumbuhan ini mencerna makanannya, ia akan membuka kembali daunnya. Namun waktu yang dibutuhkan untuk membuka daun tersebut bervariasi, tergantung dari ukuran serangga yang ia cerna, suhu, umur tumbuhan, dan berapa kali tumbuhan tersebut telah memangsa serangga.

2. Marsh Pitcher (Heliamphora Chimantensis)

marsh pitcher
Marsh Pitcher adalah salah satu tumbuhan karnivora tertua di dunia

Marsh pitcher, atau yang lebih sering kita kenal dengan tumbuhan Kantong Rawa ini merupakan salah satu tumbuhan endemik daerah Chimantá Massif di Venezuela. Genus Heliamphora sendiri terdiri dari 24 spesies tumbuhan lain yang biasa ditemukan di hutan hujan daerah pegunungan Amerika Latin.

Ia memiliki kemiripan dengan kantong semar, namun terdapat perbedaan pada bentuk daunnya. Ia menarik perhatian mangsanya dengan nektar yang terdapat pada bagian dalam daunnya. Rambut yang terdapat di bagian dalam daunnya mengarah ke bagian dalam sehingga membuat serangga sulit untuk merayap keluar.

3. California Pitcher Plant (Darlingtonia Californica)

California pitcher
Tanaman ini sering juga disebut dengan Lili Kobra karena bentuknya yang menyerupai ular kobra yang sedang bersiap menyerang

Darlingtonia Californica, atau yang biasa disebut dengan California Pitcher Plant atau Lili Kobra, biasa tumbuh di daerah California Utara dan Oregon Barat. Tumbuhan ini tahan untuk tumbuh di tanah yang tercemar dengan bahan kimia beracun.

Daun tanaman ini berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat banyak rambut halus. Sama dengan tumbuhan karnivora kebanyakan, ia akan mengeluarkan cairan nektar yang mampu menarik perhatian serangga.

Serangga yang masuk ke dalamnya akan mengalami disorientasi yang diakibatkan oleh daun dari tumbuhan ini yang translucent. Serangga tersebut akan merasa kebingungan untuk mencari jalan keluar dan pada akhirnya terperangkap. Ia pun akan terperosok turun ke dasar daun di mana ia akan dicerna oleh tumbuhan ini.

4. Cape Sundew (Drosera Capensis)

cape sundew
Sundew adalah salah satu jenis tumbuhan karnivora dengan jumlah spesies terbanyak di dunia

Ada sekitar 194 spesies tumbuhan dari genus Sundew yang tersebar merata di seluruh benua di dunia, kecuali Antartika. Spesies Cape sundew sendiri merupakan tumbuhan yang berasal dari Cape town di Afrika Selatan. Ia akan berbunga pada musim panas, antara bulan Desember hingga Januari jika di habitatnya, Afrika Selatan.

Daun pada sundew inilah yang berguna untuk menangkap serangga. Pada permukaan atas daun terdapat tentakel kecil lengket yang dapat mengeluarkan aroma sehingga mampu memikat serangga.

Begitu serangga datang dan menempel pada salah satu tentakel, maka tentakel akan bergerak memutar dan melipat tubuh serangga hingga ia terjebak. Hal ini dimaksudkan untuk membuat tubuh mangsa lebih dekat dan dapat dicapai oleh kelenjar pencernaan. Kemudian tumbuhan ini akan menghisap nutrisi di dalam tubuhnya secara perlahan hingga serangga mati. Proses pencernaan akan memakan waktu lebih dari 6 jam.

5. Pinguicula Conzattii

pinguicula conzattii
Bentuk daunnya yang terbuka lebar memudahkan lebih banyak serangga untuk hinggap (Sumber: Noah Elhardt https://commons.wikimedia.org)

Pinguicula conzattii merupakan salah satu spesies tanaman insektivora dari genus Pinguicula. Habitat tumbuhan ini adalah wilayah Oaxaca, Meksiko. Nama tumbuhan ini terinspirasi dari seorang ilmuwan tumbuhan asal Italia yang semasa hidupnya meneliti tumbuhan di Meksiko bernama Cassiano Conzattii.

Saat musim dingin dan tidak terdapat serangga yang dapat dimangsa, ia akan memanfaatkan bagian daunnya yang bukan difungsikan untuk memangsa serangga lalu mengubahnya menjadi rosettes. Hal ini berguna untuk mengurangi hilangnya energi.

6. Australian Pitcher Plant (Cephalotus Follicularis)

Australian pitcher plant
Ia memiliki daun non-karnivora yang berfungsi sebagai alat fotosintesis (Sumber: Auscape Getty Images www.scientificamerican.com/article/how-plants-evolved-into-carnivores)

Australian Pitcher Plant merupakan salah satu spesies dari keluarga pitcher plant. Layaknya kobra lili, australian pitcher plant merupakan satu-satunya spesies dari genusnya. Namun begitu, ditemukan beberapa variasi berbeda pada ukuran dan warnanya.

Dari segi bentuk, ia mirip sekali dengan kantong semar karena memang sesama pitcher plant. Yang membedakan adalah pada tumbuhan ini, ia memiliki warna yang lebih mencolok yaitu merah terang, hijau, putih dan ungu. Karena penampilannya tersebut, ia banyak digemari para kolektor tanaman karnivora.

Layaknya tanaman karnivora berbentuk kantong lainnya, australian pitcher plant menarik perhatian serangga menggunakan cairan nektar hingga ia masuk dan terperangkap di kantongnya. Enzim di dalam kantongnya tersebut lalu akan mencerna sang mangsa.

Terdapat penutup di atas kantongnya yang dapat melindungi bagian dalam kantong dari hujan. Ia juga berfungsi melindungi cairan pencernaan agar tidak menguap.

7. Kantong Semar (Nepenthes)

kantong semar
Kantong semar merupakan salah satu tumbuhan yang kini berstatus terancam punah

Nepenthes, atau yang lebih dikenal dengan kantong semar (tropical pitcher plant), merupakan satu-satunya genus tumbuhan dari famili Nepenthaceae. Terdapat sekitar 140 spesies kantong semar yang tersebar di daerah Madagascar, Asia tenggara dan Australia.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak spesies kantong semar. Karena hutan tropis yang masih tersebar luas di Sumatera dan Kalimantan, mereka menjadi salah satu habitat alami dari tumbuhan ini.

Kantong semar merupakan jenis tanaman perennial dan biasa tumbuh di tanah yang mengandung kadar asam tinggi, meskipun beberapa ada yang epifit. Ia akan mengeluarkan nektar di bagian pinggir kantongnya agar serangga tertarik dan masuk ke dalamnya. Mangsa tersebut lalu akan terperosok jatuh ke dasar kantong yang berisi cairan. Rambut dan dinding kantong yang licin membuat mangsa akan sulit untuk keluar.

8. Butterwort (Pinguicula)

butterwort
Berasal dari genus yang sama, butterwort dan pinguicula conzattii memiliki tampilan yang hampir serupa (Sumber: bioone.org)

Butterwort, atau yang biasa dikenal dengan Pinguicula, merupakan tanaman kecil yang biasanya tidak dikenali hingga ia benar-benar tumbuh menjadi tanaman dewasa. Daunnya berwarna hijau muda, kekuningan dan bertekstur seperti butter. Inilah mengapa ia disebut butterwort.

Ia mekar pada musim semi dan mengeluarkan bunga berwarna putih, kuning, merah jambu atau ungu. Beberapa jenis dari tanaman ini tidak menjadi karnivora pada saat musim dingin, tapi akan kembali jadi tumbuhan pemangsa serangga jika musim panas datang.

Butterwort menyukai tanah alkaline dimana tidak terdapat banyak nutrisi di dalamnya. Daunnya dilapisi oleh lapisan yang mampu menjebak serangga yang hinggap. Kelenjar pada daunnya mengandung enzim yang mampu menghancurkan serangga dan tumbuhan akan dengan sangat mudah menyerap nutrisinya.

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang bermanfaat untukmu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *