tambang minyak

Gas Alam: Apa Saja Resiko Penggunaannya?

Gas alam, atau juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, merupakan bahan bakar fosil berbentuk gas dengan kandungan utama metana (CH4). Ia berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan dan mikroorganisme, yang tersimpan dalam bumi selama berjuta-juta tahun. Gas alam diperoleh dari hasil pertambangan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga pertambangan batu bara.

Gas Alam berperan penting sebagai sumber energi bahan bakar untuk pembangkit listrik, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor dalam bentuk BBG/NGV, sebagai gas LPG untuk kebutuhan rumah tangga, hotel, restoran.

Ia juga digunakan sebagai bahan baku pupuk, petrokimia, metanol, dan bahan baku plastik. Kandungan CO2-nya juga dapat digunakan untuk soft drink dan dry ice yang difungsikan sebagai bahan pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

Beberapa komponen utama dalam gas bumi adalah metana 80%, etana 7%, propana 6%, butana 4%, isobutane, pentana dan juga mengandung helium, nitrogen, karbon dioksida, dan karbon-karbon lainnya.

Gas alam yang telah diproses itu sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat mengganggu pernapasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang membahayakan.

Gas alam yang telah diproses bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut dijual dan didistribusikan ke konsumen akhir, gas tersebut diberi bau dengan menambahkan Tiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas, karena gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan.

Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan.

Dalam pendistribusiannya, gas alam menggunakan beberapa metode transportasi, seperti:

  • Transportasi melalui saluran pipa.
  • Transportasi dalam tabung-tabung kecil (LPG) untuk kebutuhan rumah tangga dan industri kecil, menengah.
  • Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG untuk pengangkutan jarak jauh.
  • Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan menengah (antar pulau).

Gas bumi sebagai sumber energi utama dan sumber bahan baku memiliki peran penting di dunia. Potensi gas bumi yang dimiliki Indonesia sendiri berdasarkan status tahun 2008 mencapai 170 TSCF dan produksi per tahun mencapai 2,87 TSCF, dengan komposisi tersebut Indonesia memiliki reserve to production (R/P) mencapai 59 tahun.

Gas bumi masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan, untuk itu pemerintah dalam rangka mendukung perencanaan pasokan gas untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri melakukan kajian dan menetapkan Neraca Gas Bumi Indonesia 2010-2025 dan menetapkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional serta memprioritaskan pemanfaatan melalui Kebijakan Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi dalam Negeri.

Terkait dengan pemanfaatan gas bumi untuk domestik, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No.03 Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Kebutuhan Dalam Negeri. Menteri ESDM menetapkan alokasi gas bumi untuk ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri secara optimal dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur dan keekonomian pengembangan lapangan gas bumi.

Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar hingga mampu berkontribusi 1,5% dari total cadangan gas dunia. Saat ini Indonesia memiliki cadangan gas terbesar ketiga di wilayah Asia Pasifik setelah Australia dan China (BP Statistical Review of World Energy 2015).

Beberapa pusat produksi gas alam di Indonesia berlokasi di lepas pantai. 4 terbesar di antaranya adalah:

  1. Arun, Aceh (Sumatra)
  2. Bontang (Kalimantan Timur)
  3. Tangguh (Papua)
  4. Pulau Natuna

Negara produsen gas alam terbesar di dunia data tahun 2015 (dalam milyar m³):

  1. Amerika Serikat 767.3
  2. Rusia 573.3
  3. Iran 192.5
  4. Qatar 181.4
  5. Kanada 163.5
  6. China 138.0
  7. Norwegia 117.2
  8. Saudi Arabia 106.4
  9. Aljazair 83.0
  10. Indonesia 75.0

Negara konsumen Gas Alam terbesar data tahun 2015 (dalam milyar m³):

  1. Amerika Serikat 778.0
  2. Rusia 391.5
  3. China 197.3
  4. Iran 191.2
  5. Jepang 113.4
  6. Saudi Arabia 106.4
  7. Kanada 102.5
  8. Meksiko 83.2
  9. German 74.6
  10. Indonesia 39.7

Untuk menyimpan gas bumi dalam skala besar, digunakan “Natural Gas Underground Storage”, yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah yang lazim disebut sebagai “salt dome”, yaitu kubah-kubah di bawah tanah sebagai waduk penampungan yang merupakan bekas sumber-sumber gas alam yang telah habis. Hal ini sangat efisien untuk negara yang memiliki 4 musim.

Pada musim panas saat pemakaian gas untuk pemanas jauh berkurang, gas alam diinjeksikan melalui kompresor-kompresor gas ke dalam kubah di dalam tanah tersebut dan pada musim dingin, di mana terjadi kebutuhan yang sangat banyak, gas bumi yang disimpan di dalam kubah bawah tanah dikeluarkan untuk disalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Hal ini sangat membantu penyedia gas alam yang cukup untuk menjaga stabilitas operasional pasokan gas alam melalui jaringan pipa gas alam.

Resiko Ancaman Penggunaan Gas Alam

Meskipun gas alam banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari manusia, ketergantungan yang masif terhadap gas alam menimbulkan beberapa ancaman, seperti:

1. Menghasilkan Emisi yang Mengakibatkan Global Warming

Pembakaran gas alam dapat menghasilkan emisi, layaknya batu bara dan minyak. Namun, ia mengeluarkan 50-60% lebih sedikit karbon dioksida dibandingkan dengan pembakaran batu bara.

Meskipun demikian, kegiatan pengeboran dan ekstraksi gas alam, serta transportasinya melalui jalur pipa menyebabkan kebocoran gas metana, yang mana lebih berbahaya dibandingkan dengan karbon dioksida. Sebuah studi juga menunjukan bahwa gas metana memiliki 1 hingga 9 persen dari total siklus kehidupan emisi.

Jadi meskipun penggunaan gas alam memiliki lebih sedikit siklus kehidupan emisi dibandingkan batu bara, potensi global warming yang ditimbulkan gas metana lebih membahayakan.

Studi lain juga menunjukan bahwa bocornya gas metana harus dijaga untuk tetap di bawah 3.2% dalam kurun waktu 20 tahun atau kurang dari itu. Teknologi sebenarnya mampu untuk mengurangi kebocoran tersebut, namun dengan menggunakannya akan membutuhkan kebijakan serta investasi baru.

2. Polusi Udara

Pembakaran gas alam juga memproduksi polutan berbahaya seperti zat sulfur, merkuri dan partikel lain. Ia juga dapat memproduksi nitrogen oksida (NOx), yang merupakan penyebab munculnya smog.

Polutan-polutan tersebut beresiko memunculkan masalah kesehatan masal seperti asma, bronkitis, kanker paru-paru, dan penyakit jantung. Pengeboran gas alam dapat mengganggu kualitas udara di area sekitarnya. Di beberapa area tersebut, terjadi peningkatan konsentrasi polutan udara berbahaya. 

Sebuah studi juga menunjukan bahwa resiko penyakit akan lebih rentan terjadi kepada mereka yang tinggal berdekatan dengan area pengeboran gas alam dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari area tersebut.

3. Ancaman Terhadap Keberadaan Hewan Liar

Pembangunan dan gangguan tanah yang diperlukan untuk pengeboran gas alam dapat mengganggu ekosistem lokal di sekitarnya dengan menyebabkan erosi, gangguan pola migrasi dan kerusakan habitat hewan liar.

Saat dilakukan pengeboran untuk membangun area pertambangan gas alam, prosesnya dapat menyebabkan erosi kotoran, mineral dan polutan lain yang akan berakhir di aliran air sekitarnya.

4. Polusi Air

Pengeboran gas alam dapat juga meningkatkan resiko kesehatan masyarakat melalui kontaminasi sumber air akibat terkena bahan kimia berbahaya. Bahan berbahaya seperti metana dan gas lain juga dapat bocor ke dalam persediaan air minum. Penggunaan air dalam pengembangan gas alam juga menimbulkan resiko kelangkaan air bersih di beberapa area.

5. Gempa Bumi

Salah satu proses dalam pengembangan gas alam, yaitu Hydraulic fracturing, dikaitkan dengan aktivitas seismik bermagnitudo rendah yang mana tidak terdeteksi di permukaan. Namun, pembuangan air sisa proses pengeboran dengan cara menginjeksinya dengan tekanan tinggi ke dalam lubang injeksi Kelas II, telah dikaitkan dengan munculnya gempa bumi di Amerika Serikat.

Meskipun gas alam memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari manusia, namun ketergantungan terhadap gas alam dapat mengakibatkan resiko ekonomi, lingkungan dan kesehatan yang signifikan.

Permintaan terhadap gas alam yang terus meningkat juga dapat mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga di masa yang akan mendatang, seperti apa yang dialami Amerika Serikat di tahun 2000an. Dan dengan tidak adanya kebijakan nasional jangka panjang, gas alam yang murah akan terus menyaingi energi terbarukan.

Inilah mengapa keberagaman sumber energi listrik dan alternatif energi terbarukan dapat menjadi solusi bagi permasalahan ketergantungan tersebut.

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

hidroponik

Semua Yang Perlu Kamu Tahu Seputar Hidroponik!

Tahukah kamu bahwa tumbuhan dapat tumbuh tanpa tanah? Wah, kok bisa ya? Bagaimana caranya?

Tumbuhan berkembang melalui proses yang disebut dengan fotosintesis, dimana tumbuhan menggunakan cahaya dan klorofil dari dalam daunnya untuk membuat karbon dioksida dan merubah air menjadi glukosa dan oksigen. Atau jika dijabarkan menggunakan rumus kimia menjadi:

6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2

Di dalam proses tersebut disebutkan bahwa tanah bukan merupakan media yang wajib digunakan, inilah mengapa tumbuhan dapat tumbuh tanpa adanya tanah. Yang mereka butuhkan adalah nutrisi dan air, yang mana bisa mereka dapatkan dari tanah. Namun nutrisi dan air tidak hanya bersumber dari tanah, bukan?

Inilah prinsip dasar dari hidroponik. Hidroponik atau dalam bahasa Inggris hydroponic yang berasal dari bahasa Yunani, hydro berarti air dan ponos berarti daya atau sering disebut budidaya tanaman tanpa tanah. Secara teori, kata “Hidroponik” itu sendiri berarti menumbuhkan tanaman menggunakan air.

Namun karena kamu juga dapat mengembangkan tumbuhan tanpa harus memasukannya ke dalam air, banyak orang yang mendefinisikan kata ini menjadi menumbuhkan tumbuhan tanpa menggunakan tanah.

Dalam metode hidroponik, semua kebutuhan nutrisi tanaman dipenuhi melalui air dan untuk menyangga tanaman, dipakai beberapa media yang tidak mengandung hara atau nutrisi seperti: spons, sabut, batu apung, arang sekam, rockwool, pasir, kerikil, expanded clay, perlite, serbuk gergaji, vermiculite dan lain-lain.

Teknik hidroponik mulai banyak dilakukan oleh masyarakat perkotaan baik dalam skala menengah sebagai sumber penghasilan yang cukup menguntungkan atau skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam skala besar atau komersil, pemilihan jenis tanaman harus betul-betul diperhatikan, hanya tanaman yang bernilai ekonomis yang biasanya ditumbuhkan.

Beberapa jenis tanaman hidroponik yang sering dilakukan adalah: Melon, tomat, selada, paprika, timun jepang dan terong jepang.

Sistem-sistem Yang Ada Dalam Hidroponik

hidroponik
Terdapat berbagai macam sistem dalam penerapan hidroponik

Terdapat berbagai macam cara untuk mengembangkan tumbuhan melalui hidroponik. Metode yang populer adalah NFT (Nutrient Film Technique), yaitu dengan mendirikan tumbuhan di dalam plastik dan membiarkan larutan nutrisi terserap ke dalam akarnya dengan bantuan gaya gravitasi.

Dalam sistem hidroponik terdapat 6 cara lain yang dapat diterapkan. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya tergantung bagaimana kita merasa lebih sesuai dan memungkinkan untuk diterapkan.

1. Wick system

Merupakan teknik yang paling sederhana dan paling banyak digunakan untuk memulai dan belajar cara bertanam tanpa tanah, dimana nutrisi yang masuk ke media tanam melalui sumbu dibawah wadah tanam.

Teknik ini tidak memerlukan pompa untuk mengalirkan air nutrisi hanya perlu diperhatikan supaya meletakkan sumbu sedekat mungkin dengan akar tanaman supaya penyerapan nutrisi oleh akar dapat semaksimal mungkin, sumbu dapat terbuat dari kain bekas atau sumbu kompor dan lain-lain.

2. Ebb & Flow System

Teknik ini menggunakan sebuah wadah yang berisi media tanam dan penampungan larutan nutrisi di bawahnya, kemudian larutan nutrisi dipompakan secara berkala dengan pengaturan timer ke media tanam dan mengalir kembali turun ke wadah penampungan untuk dipompakan kembali dan seterusnya. Kelebihannya, wadah tanam bisa lebih besar dan kebutuhan nutrisi bisa diatur sesuai kebutuhan.

3. NFT (Nutrient Film Technique) System

Sistem ini yang paling banyak digunakan, terutama dalam penanaman sayuran berdaun seperti selada. Teknik ini memakai pipa paralon atau talang yang atasnya berjejer wadah tanam yang dimana akar tanaman nanti masuk kedalam larutan nutrisi yang dialirkan dengan pompa secara terus menerus, teknik ini cukup sederhana dan ternyata memberi hasil yang panen yang baik sehingga menjadi teknik yang terbanyak digunakan.

4. Water Culture System

Di Indonesia dikenal dengan sistem apung, dimana tanaman berada di atas rakit yang biasanya terbuat dari styrofoam yang dilubangi untuk tempat wadah bersama media tanam mengapung dalam larutan nutrisi.

Jadi akar dan sebagian media terendam dalam larutan, kemudian dalam larutan diberi pompa udara atau pompa akuarium untuk membuat gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung membantu akar menyerap nutrisi dan oksigen, sehingga tanaman tumbuh lebih cepat dan subur.

5. Drip System

Dalam sistem drip atau yang sering disebut sistem irigasi tetes dimana cairan nutrisi dialirkan secara perlahan dengan bantuan pompa dan selang-selang kecil secara berkala langsung ke akar tanaman dengan demikian sangat menghemat air dan nutrisi. Dalam skala komersial, sistem drip banyak diterapkan pada tanaman tomat, melon, lombok, paprika dan terong.

6. Aeroponic System

Teknik ini menggunakan cara akar tanaman yang bergelantungan disemprotkan larutan nutrisi yang halus seperti kabut, dengan pompa bertekanan tinggi secara berkala, ternyata teknik ini memberi hasil terbaik dari semua teknik yang ada, karena beberapa telah terbukti secara komersial baik untuk tanaman tomat, tanaman kentang maupun tanaman daun.

Peralatan Yang Kamu Butuhkan Untuk Hidroponik

Untuk menjaga sistem hidroponik agar tetap berjalan dengan semestinya, kamu membutuhkan beberapa peralatan pendukung, seperti:

1. Media Tanam

Tumbuhan hidroponik biasa tumbuh menggunakan media yang stagnan yang mampu menopang berat tumbuhan dan menahan struktur akar. Media tanam inilah yang menggantikan tanah, namun ia tidak menyediakan nutrisi independen bagi tanaman sebagaimana tanah. Media tanam hanya mampu menjaga kelembapan dan menjadi media bagi larutan nutrisi agar terserap tanaman.

Banyak dari media tanam juga memiliki kandungan pH netral, jadi mereka tidak akan mengganggu keseimbangan larutan nutrisi. Banyak opsi media tanam yang dapat kamu pilih, tergantung dari jenis tanaman dan sistem hidroponik yang kamu gunakan.

2. Air stone & Pompa udara

Tanaman yang terendam di dalam air dapat dengan cepat tenggelam jika air tersebut tidak dianginkan dengan baik. Air stone, atau alat penganginan air mampu memecah gelembung oksigen agar dapat menyebar ke seluruh larutan nutrisi dan tanaman.

Air stone tidak mampu membuat oksigennya sendiri. Ia harus dikaitkan dengan pompa udara eksternal. Kedua komponen ini merupakan peralatan yang banyak ditemukan pada aquarium, jadi akan mudah untuk didapatkan.

3. Net pot (Pot berlubang)

Net pot merupakan sebutan bagi pot tanaman yang digunakan dalam hidroponik. Bentuknya layaknya pot tanaman biasa, namun pada bagian bawahnya berlubang. Hal ini agar memudahkan akar tanaman untuk bergerak bebas dan air mampu masuk untuk memberikan nutrisi.

Kelebihan Dari Hidroponik

hidroponik

Beberapa orang yang menanam tumbuhan melalui cara hidroponik mengatakan bahwa mereka mendapatkan hasil pertanian yang lebih banyak dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini karena akar tumbuhan yang ditanam menggunakan metode hidroponik menyerap larutan kaya nutrisi secara langsung.

Karena tumbuhan tersebut mendapatkan nutrisi lebih mudah, sistem akarnya put menjadi lebih kecil dan energi tumbuhan dialihkan kepada pertumbuhan daun dan batang. Dengan akar yang lebih kecil, kamu dapat menumbuhkan lebih banyak tanaman di area yang sama sehingga mendapatkan hasil yang lebih banyak.

Tumbuhan hidroponik juga tumbuh dengan lebih cepat. Banyak dari hama tumbuhan berasal dari tanah. Dengan tanpa adanya tanah, akan menguntungkan bagi sistem pertumbuhan tanaman dan menghindarkannya dari penyakit.

Hidroponik juga dapat dilakukan tanpa memandang musim. Hal ini karena ia dapat dilakukan di di dalam ruangan (indoor).

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan baru bagimu? Tinggalkan pertanyaan dan pesan di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini jika kamu menyukainya!

sayuran organik

Pertanian Organik: Langkah Awal Hidup Sehat Dan Ramah Lingkungan!

Pertanian organik adalah sebutan bagi sistem pertanian yang dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, baik untuk pertumbuhan maupun pengendalian hama. Jadi dalam praktik pertanian organik, lebih mengandalkan bahan alami berupa kompos, pupuk hijau, dan bahan mineral dari alam.

Hampir semua tanaman, sayur dan buah dapat ditanam secara organik, misalnya seperti kubis, selada, brokoli, padi, tomat, lombok, jeruk, maupun tanaman perkebunan misalnya: apel, kopi, teh dan lainnya.

Dalam prinsip pertanian organik, kegiatan pertanian yang dilakukan harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan lingkungan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.

Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan dan juga harus memperhatikan keadilan baik antar manusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan untuk itu perlu dilakukan pengelolaan yang baik dan bertanggung jawab dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan. Inilah mengapa hasil pertanian organik kini semakin banyak dipilih karena mengedepankan nilai moral eco friendly (Sustainable) dan fair trade.

Praktik pertanian organik sebenarnya bukanlah hal baru. Pertanian tradisional yang telah dilakukan sejak ribuan tahun di seluruh dunia diawali dengan pertanian organik yang memanfaatkan ekologi hutan (kebun hutan, forest gardening). Ia merupakan salah satu sistem produksi pangan pada masa prasejarah yang dipercayai merupakan pemanfaatan ekosistem pertanian yang pertama.

Bahaya Di Dalam Pestisida Kimia

pestisida
Di balik fungsinya, pestisida memiliki efek samping lain yang dapat membahayakan kehidupan

Pada abad ke-19, para ilmuwan lebih fokus kepada pembuatan pestisida berbahan alami yang dibuat dari akar tanaman tropis dan krisantemum. Baru pada tahun 1939 lah Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane (DDT), bahan yang biasa digunakan dalam pestisida kimia ditemukan.

Bahan ini sangat efektif untuk membasmi hama serangga dan karena itulah bahan tersebut banyak digunakan di berbagai dunia sebagai insektisida. Namun 20 tahun kemudian, penggunaan bahan ini telah dilarang di 86 negara karena diketahui memiliki efek biologis yang berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lain.

The Food and Agriculture Organization (FAO) mendefinisikan pestisida sebagai:

“Zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh, atau mengendalikan hama tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan selama produksi, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, atau pemasaran bahan pertanian (termasuk hasil hutan, hasil perikanan, dan hasil peternakan).

Istilah ini juga mencakup zat yang mengendalikan pertumbuhan tanaman, merontokkan daun, mengeringkan tanaman, mencegah kerontokkan buah, dan sebagainya yang berguna untuk mengendalikan hama dan memitigasi efek dari keberadaan hama, baik sebelum maupun setelah panen.”

Karena sifatnya, pestisida memang berbahaya bagi organisme hidup dan terkadang termasuk makhluk hidup lain yang bukan targetnya, seperti manusia. Inilah mengapa penggunaan pestisida harus dilakukan oleh orang yang tepat. Pada beberapa kasus, pestisida bahkan dapat mengakibatkan kematian akibat keracunan.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, penggunaan bahan DDT telah dilarang di berbagai negara karena menimbulkan ancaman pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Selain itu, bahan lain seperti lindane juga dipercaya dapat menyebabkan kanker dan kandungannya mampu bertahan di dalam tanah dan air untuk waktu yang lama. Bahan-bahan seperti ini lantas dapat memengaruhi ekosistem dan juga terakumulasi ke dalam rantai makanan.

Populasi manusia secara umum kini sudah terpapar kandungan pestisida melalui air dan makanan yang dikonsumsi meskipun dalam kadar rendah. Ancaman yang lebih serius dihadapi oleh mereka yang secara langsung terpapar oleh pestisida, seperti petani dan mereka yang berada di area pertanian tersebut.

  • Kandungan beracun di dalam pestisida didesain untuk dapat lepas ke udara dengan bebas. Dan meskipun pestisida dibuat untuk membasmi hama tertentu, banyak kasus dimana pestisida membahayakan makhluk hidup di luar targetnya. Pestisida juga mampu mengendap di dalam air, udara, sedimen dan terakumulasi di dalam makanan.
  • Pestisida telah dikaitkan pada gangguan kesehatan pada manusia, baik untuk jangka pendek seperti mual dan sakit kepala, maupun jangka panjang seperti kanker dan gangguan reproduksi.
  • Dapat mengurangi keanekaragaman hayati pada ekosistem tanah. Jika tidak terdapat bahan kimia di dalam tanah, maka kualitas tanah akan meningkat dan karenanya akan meningkatkan ketahanan air. Hal ini penting untuk menjaga tumbuhan agar tumbuh baik.

Di negara-negara berkembang, keracunan akut pestisida untuk jangka pendek adalah jenis keracunan yang paling mengkhawatirkan. Namun, di negara-negara maju, yang terjadi adalah kebalikannya.

Keracunan pestisida jangka pendek dapat dikendalikan, namun masalah utamanya adalah keracunan jangka panjang akibat paparan pestisida dalam jumlah sedikit namun berlangsung cukup lama.

Menyadari dampak negatif untuk kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan oleh pemakaian pestisida, pupuk dan obat-obat kimia dalam pertanian, pemerintah Indonesia mencanangkan gerakan revolusi hijau sekitar tahun 1970, akhirnya pertanian organik semakin populer di Indonesia sejak sekitar tahun 1980 sampai sekarang.

Kaidah-Kaidah Pertanian Organik

Agar dapat dikategorikan sebagai organik, pertanian haruslah memenuhi beberapa syarat, seperti:

  1. Bibit yang digunakan harus berasal dari tanaman alami, bukan hasil rekayasa genetik.
  2. Pengolahan tanah tidak memakai traktor sepenuhnya supaya tidak terjadi pemadatan tanah dan kematian organisme, pengolahan tanah hanya bergantung dekomposisi bahan organik tanah dengan pupuk hijau, kompos dan proses biologis oleh mikroorganisme.
  3. Tidak memakai pupuk dan pestisida kimiawi.
  4. Persemaian bibit sampai penanaman bibit tidak memakai pestisida.
  5. Penanaman berbagai jenis tanaman dengan kombinasi yang baik untuk menghindari penumpukan hama dan meminimalkan gulma.
  6. Pengendalian gulma bisa menggunakan bahan alami seperti legum, pemberian mulsa dan hewan gembala untuk memakan gulma.
  7. Pengairan memakai air yang belum tercemar bekas/sisa pestisida dan pupuk kimiawi.
  8. Pemupukan dengan kompos, pupuk kandang dan mineral hasil tambang tanpa proses melalui kimiawi.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan sebuah pedoman mengenai pertanian organik yang tertuang pada PERMENTAN NOMOR 28/2009 tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah, yang mengatakan:

  1. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa tanaman dan/atau kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya dengan bahan mineral alami dan/atau mikroba yang bermanfaat memperkaya hara, bahan organik tanah, dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
  2. Pupuk hayati adalah produk biologi aktif terdiri dari mikroba yang dapat meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah.
  3. Pembenah tanah adalah bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat dan cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
  4. Formula pupuk organik adalah komposisi bahan-bahan organik dan mineral alami penyusun pupuk organik.
  5. Formula pupuk hayati adalah komposisi mikroba/mikrofauna dan bahan pembawa penyusun pupuk hayati.
  6. Formula pembenah tanah adalah komposisi mineral alami dan/atau bahan sintetis/organik penyusun pembenah tanah.
  7. Rekayasa formula pupuk organik adalah serangkaian kegiatan rekayasa, baik secara kimiawi, fisik, dan/atau biologis untuk menghasilkan formula pupuk organik.
  8. Rekayasa formula pupuk hayati adalah serangkaian kegiatan rekayasa pupuk hayati, baik secara kimiawi, fisik, dan/atau biologis untuk menghasilkan formula pupuk hayati.
  9. Rekayasa formula pembenah tanah adalah serangkaian kegiatan rekayasa pembenah tanah, baik secara kimiawi, fisik, dan/atau biologis untuk menghasilkan formula pembenah tanah.
  10. Uji mutu pupuk organik adalah analisis kandungan hara, mineral logam berat dan mikroba patogen yang dilakukan di laboratorium berdasarkan metode analisis yang ditetapkan.
  11. Uji mutu pupuk hayati adalah analisis kandungan jenis, populasi dan fungsi mikroba/mikrofauna, serta patogenisitas di laboratorium berdasarkan metode analisis yang ditetapkan.
  12. Uji mutu pembenah tanah adalah analisis kandungan pembenah tanah yang dilakukan di laboratorium berdasarkan metode analisis yang ditetapkan.
  13. Sertifikat hasil uji mutu adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga yang terakreditasi untuk menyatakan bahwa produk telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
  14. Surat keterangan mutu adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh lembaga uji mutu untuk menyatakan bahwa produk telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
  15. Standar mutu adalah kandungan pupuk organik, jenis dan populasi mikroba/mikrofauna dalam pupuk hayati, atau kandungan pembenah tanah yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dalam bentuk SNI, atau yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian dalam bentuk Persyaratan Teknis Minimal.
  16. Uji efektivitas pupuk organik adalah uji lapang atau rumah kaca untuk mengetahui pengaruh dari pupuk organik terhadap pertumbuhan dan/atau produktivitas tanaman, efisiensi pemupukan, atau peningkatan kesuburan tanah.
  17. Uji efektivitas pupuk hayati adalah uji lapang atau rumah kaca untuk mengetahui pengaruh dari pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman, efisiensi pemupukan peningkatan kesuburan tanah atau kesehatan tanah.
  18. Uji efektivitas pembenah tanah adalah uji laboratorium, rumah kaca atau lapangan untuk mengetahui pengaruh dari pembenah tanah terhadap perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
  19. Persyaratan teknis minimal pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah adalah standar mutu yang dipersyaratkan dan ditetapkan dalam peraturan ini.
  20. Pengadaan pupuk organik, pupuk hayati atau pembenah tanah adalah kegiatan penyediaan pupuk organik, pupuk hayati atau pembenah tanah baik berasal dari produksi dalam negeri maupun dari luar negeri.
  21. Peredaran adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran pupuk organik, pupuk hayati atau pembenah tanah di dalam negeri baik untuk diperdagangkan maupun tidak.
  22. Penggunaan adalah kegiatan pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati atau pembenah tanah oleh pengguna.
  23. Pengawasan adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan terhadap produksi, peredaran, penyimpanan dan penggunaan pupuk organik, pupuk hayati atau pembenah tanah agar terjamin mutu dan efektivitasnya, tidak mengganggu kesehatan manusia dan kelestarian fungsi lingkungan.
  24. Badan usaha adalah perusahaan baik berbadan hukum maupun tidak.
  25. Direktur Jenderal Pembina Teknis Komoditas Tanaman adalah Pejabat Eselon I yang bertanggung jawab di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan atau peternakan.
  26. Kepala Pusat adalah Kepala Pusat Perizinan dan Investasi.

Penggunaan pestisida memang tidak secara eksplisit dilarang. Namun jika kamu ingin menghindari bahaya yang mungkin terjadi dalam jangka panjang maupun jangka pendek, beralih ke pertanian organik dapat menjadi opsimu.

Apakah kamu menyukai informasi di atas? Tinggalkan pertanyaan serta pesanmu pada kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu.

pencemaran laut

Pencemaran Laut: Penyebab, Dampak dan Upaya Pemulihan Yang Dapat Dilakukan

Pencemaran laut merupakan satu dari sekian banyak permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi manusia. Laut-laut  di dunia kini terancam dipenuhi oleh polutan yang muncul akibat aktivitas manusia. Polutan yang banyak mencemari laut merupakan kombinasi antara limbah kimia hasil industri dan sampah domestik yang berasal dari darat namun tersapu atau sengaja dibuang ke laut.

Polutan lainnya seperti tumpahan minyak di tengah laut atau akumulasi dari bahan kimia yang terdapat pada pupuk atau pembasmi hama pertanian juga merupakan bentuk dari pencemaran laut. Beberapa dari polutan tersebut akan tenggelam dan berakhir hingga dasar laut dan berpotensi dimakan oleh makhluk laut secara tidak sengaja dan hal ini merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup mereka.

Polusi tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada lingkungan dan ekonomi secara global, hingga menimbulkan kepunahan pada kehidupan bawah laut.

Kondisi Pencemaran Laut Saat Ini

tumpahan minyak di laut
Keadaan air laut setelah terjadi tumpahan minyak dari kapal tanker

Laut merupakan sumber daya alam yang paling berharga bagi dunia. Keberadaannya dibutuhkan bagi semua makhluk hidup baik manusia, tumbuhan, maupun hewan. Laut mencakup sekitar 70% dari keseluruhan bumi dan sisanya adalah daratan. Jika laut tercemar, maka ekosistem dan rantai makanan makhluk hidup pun akan terganggu dan dapat menimbulkan efek domino yang dapat merugikan semua pihak.

Tahukah kamu bahwa laut berperan sebagai pengatur iklim bumi? Ia juga merupakan tempat hidup dan mencari makan berbagai hewan, tumbuhan, juga manusia.

Secara alami, setiap aliran pada sungai pasti pada akhirnya akan bermuara di laut. Inilah mengapa laut merupakan titik kumpul berbagai polusi yang tidak secara langsung di buang ke laut, mulai dari emisi karbon, sampah domestik, hingga limbah industri.

Dengan banyaknya polusi yang diproduksi akibat aktivitas manusia di daratan yang kemudian berakhir di laut, secara kolektif kita telah menyebabkan kerusakan pada laut dan jika hal ini terus berlangsung, kehidupan kita pada akhirnya juga akan terancam.

Dan tahukah kamu, bahwa berdasarkan Conservation International, sampah plastik yang berakhir di laut paling banyak datang dari China dan Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya di dunia. Jika digabungkan, dua negara ini memproduksi 1 per 3 polusi plastik secara keseluruhan.

Penyebab Pencemaran Laut

limbah industri
Banyak dari perusahaan yang membuang limbah industrinya langsung ke laut tanpa melalui proses penyaringan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa polutan yang paling banyak berakhir di laut berasal dari aktivitas manusia. Apa saja polutan tersebut?

Salah satunya adalah sumber polusi tersebar (Nonpoint source pollution) yang berakhir di laut karena terbilas air. Sumber polusi tersebar memiliki arti bahwa polusi yang terkumpul di laut berasal dari berbagai sumber tersebar. Jenis polusi ini bersumber dari septic tank, kendaraan, peternakan dan pertanian.

Selanjutnya ada yang disebut dengan sumber polusi terkumpul (Point source pollution), yang artinya polusi yang datang hanya berasal dari satu sumber. Misalnya adalah tumpahan minyak di laut dan limbah industri yang dibuang ke laut.

Polutan jenis ini seringkali memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan nonpoint source pollution dikarenakan memiliki polusi dengan konsentrasi yang tinggi dan terkumpul di waktu yang sama.

Kontaminasi kimia atau polusi nutrisi sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan serta nantinya akan berdampak juga pada ekonomi.

Polusi laut yang diakibatkan oleh aktivitas pertanian seperti penggunaan pupuk mengakibatkan apa yang dinamakan dengan polusi nutris. Pupuk yang mengandung bahan kimia dan nutrisi yang digunakan pada tanaman tersebut terbilas dan masuk ke dalam saluran air hingga berakhir sampai ke laut.

Peningkatan jumlah bahan kimia seperti nitrogen dan fosfor juga memicu fenomena blooming algae yang dapat menjadi berbahaya bagi kehidupan hewan laut dan juga manusia.

Selain bahan kimia dan nutrisi dalam pupuk, polutan lainnya adalah plastik. Akumulasi plastik yang ada di laut diakibatkan oleh manusia yang secara langsung membuang sampah di laut, sampah yang terbawa oleh angin hingga ke laut atau hasil dari manajemen pembuangan yang buruk.

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan di laut adalah plastik pembungkus makanan, botol plastik, puntung rokok, tutup botol minuman, dan kantong plastik. Sampah plastik merupakan jenis polutan yang paling dikhawatirkan karena memiliki jumlah paling tinggi dan juga bersifat tahan lama sehingga sulit terurai.

Banyak terjadi kasus di mana makhluk laut tersangkut dengan sampah plastik dan pada akhirnya melukai bahkan membahayakan hidup mereka. Organisme kecil seperti plankton juga dapat memakan partikel sampah plastik (marine debris) dan menyerap zat kimia yang ada di dalamnya.

Jika memperhatikan rantai makanan makhluk laut, saat organisme kecil ini memakan plastik berukuran mikro lantas organisme tersebut dimakan oleh hewan yang lebih besar, maka racun dan zat kimia dari plastik tersebut akan ikut masuk dan terserap ke dalam jaringan tubuh mereka. Dan jika pada akhirnya hewan tersebut tertangkap dan dimakan oleh manusia, maka zat kimia dari plastik tersebut pun akan ikut pindah ke tubuh kita.

Akibat Dari Pencemaran Laut

pencemaran laut dan hewan laut

1. Pengasaman Laut (Ocean Acidification)

Saat manusia membakar bahan bakar fosil, kita tidak hanya menambah polusi udara namun juga polusi di laut. Laut memiliki kemampuan untuk menyerap emisi karbon yang ada di bumi dan karenanya, zat pH di permukaan air laut pun akan berubah menjadi asam.

Keadaan semakin diperparah karena kini laut menjadi asam lebih cepat dari 300 juta tahun lalu. Jika keadaan ini terus berlangsung, diprediksikan bahwa pada akhir abad ini permukaan air laut akan menjadi 150% lebih asam dari sekarang.

Lalu apa bahayanya jika air laut menjadi asam?

Makhluk laut seperti kerang, terumbu karang, tiram, dan mereka yang bercangkang keras lainnya membutuhkan kalsium karbonat untuk membuat cangkangnya. Namun kadar karbonat pada laut akan menurun saat tingkat keasaman naik dan hal ini akan mengancam keberlangsungan hidup hewan-hewan bercangkan tersebut.

Hilangnya kerang dari rantai makanan akan berakibat fatal bagi predator alaminya seperti ikan dan burung laut yang kehilangan sumber makanan. Pengasaman air laut juga akan menyebabkan pemutihan terumbu karang (coral bleaching) yang merupakan rumah bagi berbagai jenis hewan laut. Jika habitat mereka hilang, maka keanekaragaman dan ekosistem spesies ini pun akan terancam hilang.

2. Kebisingan Laut (Ocean Noise)

Tahukah kamu bahwa gelombang suara lebih cepat merambat di kedalaman laut dari pada di udara? Banyak dari mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba bergantung kepada komunikasi via suara guna mencari makanan, pasangan dan bernavigasi.

Polusi suara yang diakibatkan oleh manusia yang semakin meningkat berdampak kepada kehidupan hewan laut dan berpotensi membunuhnya. Suara puluhan ribu kapal tanker yang melewati laut setiap harinya akan menimbulkan smog yang akan mengurangi kemampuan sensorik makhluk laut. Sonar berintensitas tinggi yang digunakan angkatan laut untuk berlatih juga dikaitkan dengan kasus paus yang terdampar.

Kapal tanker yang mencari titik minyak bumi di laut juga memproduksi polusi suara. Kapal tersebut akan menembakan tekanan udara ke dalam laut (seismic testing) setiap 10-12 detik dan hal ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Suara yang dapat terdengar hingga 2.500 mil ini dapat mengganggu proses komunikasi dan kegiatan vital paus serta lama-kelamaan akan mendorong mereka ke dalam kepunahan.

Seismic testing yang dilakukan kapal tersebut juga membuat ikan-ikan kehilangan habitatnya serta melukai hewan invertebrata seperti cumi-cumi dan kepiting.

Berikut merupakan penjelasan lebih rinci mengenai dampak seismic testing:

3. Munculnya Pulau Sampah (Garbage Patches)

Pulau sampah, atau yang biasa disebut dengan istilah garbage patches, merupakan suatu area luas di laut yang menjadi tempat menumpuknya sampah yang mayoritas adalah plastik. Selain plastik, ia juga terdiri dari partikel-partikel kecil sampah, microplastic, hingga peralatan memancing.

Sampah-sampah tersebut dapat terkumpul di satu titik hingga membentuk satu gundukan sampah akibat adanya perputaran laut yang disebut gyre. Terdapat 5 lokasi gyre yang ada di berbagai lautan di dunia, satu di Samudera Hindia, dua di Samudera Atlantik dan dua lagi di Samudera Pasifik. Dan masing-masing samudera memiliki pulau sampahnya sendiri. Sampah tersebut bukan hanya terdapat di permukaan air laut saja, tapi juga hingga ke dasar permukaan laut (sea floor).

The pacific garbage patch merupakan salah satu contoh pulau sampah yang sangat terkenal karena ia merupakan yang paling banyak diisi sampah. Di area seluas 1.6 juta kilometer persegi, sampah tersebut terombang-ambing antara California dan Hawaii.

Upaya Pemulihan Laut

Dengan banyaknya pencemaran laut yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, kehidupan berbagai makhluk hidup di bumi pun menjadi semakin terancam. Buruknya pengelolaan limbah serta ditambah oleh perilaku manusia yang suka membuang sampah sembarangan akan memperburuk keadaan laut.

Usaha yang dilakukan oleh pemerintah baik dari taraf lokal, nasional hingga internasional sangat dibutuhkan guna menyelesaikan isu lingkungan ini. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Perpres ini merupakan tindak lanjut komitmen Pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70% sampai dengan tahun 2025.

Tentunya penanganan isu pencemaran laut ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi semua pihak termasuk masyarakat. Kita dapat mulai lebih peduli tentang isu pencemaran laut dengan mengedukasi diri sendiri dan orang sekitar tentang seberapa pentingnya isu ini jika tidak cepat ditangani.

Selain itu, kita juga dapat melakukan aksi pencegahan pencemaran laut dengan membuang sampah pada tempatnya, serta menerapkan perilaku reduce, reuse, recycle. Terhadap sampah yang sudah ada, kita dapat bersama-sama bergerak untuk membersihkan laut.

Banyak negara lain yang kini juga sudah turut serta untuk bergerak menangani isu pencemaran laut. Menurut laporan Persatuan Bangsa-Bangsa di tahun 2018, lebih dari 60 negara telah menerapkan regulasi yang membatasi atau melarang penggunaan plastik sekali pakai. Kini yang dibutuhkan adalah konsistensi serta kemauan dari diri kita masing-masing untuk dapat menyelamatkan laut dan bumi.

Apakah tulisan di atas bermanfaat untuk kamu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

tanaman herbal

Macam-macam Jenis Tanaman Herbal Bermanfaat

Secara umum, tanaman herbal merupakan tanaman dengan aroma yang khas dan biasa digunakan sebagai penyedap rasa atau garnish pada makanan, obat-obatan, hingga bagian dari ritual keagamaan.

Ia sering disamakan dengan rempah, namun ternyata keduanya berbeda, loh! Tanaman herbal merupakan sebutan bagi bagian daun atau bunga dari sebuah tanaman, baik segar maupun kering.

Sedangkan rempah merupakan bagian biji, batang, akar atau buah dari tanaman yang kering. Namun, pada penggunaan tanaman herbal sebagai obat, bagian apapun dari tanaman dapat disebut sebagai tanaman herbal.

Tanaman herbal dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu tanaman herbal pot (seperti bawang), tanaman herbal manis (seperti herba timi), dan tanaman herbal salad (seperti seledri).

Bagaimana Tanaman Herbal Digunakan Oleh Manusia di Berbagai Kebudayaan?

tanaman herbal
Tanaman herbal telah digunakan sejak jaman prasejarah untuk berbagai keperluan manusia

Sebelumnya telah disebutkan secara singkat bagaimana tanaman herbal digunakan. Mulai dari bahan penyedap masakan, obat, hingga bagian dari ritual keagamaan.

Sebagai obat-obatan, tanaman herbal telah digunakan dari zaman pra sejarah, kira-kira dari tahun 5000 SM saat bangsa Sumeria terbukti menggunakan tanaman herbal sebagai obat-obatan. Pada tahun 162 M, seorang fisikawan bernama Galen diketahui meracik obat herbal yang mengandung lebih dari 100 tanaman herbal.

Beberapa tanaman mengandung phytochemical yang dapat memengaruhi tubuh. Jika ia dikonsumsi dalam dosis rendah, seperti saat dijadikan penyedap rasa, ia akan memberikan efek positif bagi tubuh.

Namun, saat dikonsumsi dengan dosis tinggi ia akan menjadi beracun. Tanaman herbal jenis ini misalnya adalah ekstrak tanaman St. John’s-wort (Hypericum perforatum) dan kava (Piper methysticum) yang dapat digunakan untuk mengatasi depresi dan stress. Namun saat dikonsumsi secara berlebihan, tanaman ini dapat menjadi beracun dan mengakibatkan komplikasi.

Tanaman herbal juga sudah sejak lama digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional China. Sedangkan di India, sistem pengobatan Ayurveda juga didasarkan pada tanaman herbal.

Di dunia Barat, penggunaan tanaman herbal dapat ditelusuri dari sistem pengobatan elemental Hippocratic di Yunani. Beberapa herbalis bangsa barat yang terkenal adalah Avicenna (Persia), Galen (Italia), Paracelsus (Jerman Swiss), Culpepper (Inggris), John Milton Scudder, Harvey Wickes Felter, dan John Uri Lloyd (Amerika).

Ilmu farmasi modern berasal dari racikan obat herbal tradisional dan hingga saat ini, beberapa obat-obatan masih mengandung bahan herbal yang dimodifikasi hingga memenuhi standar.

Tanaman herbal juga merupakan bagian penting dari beberapa ritual keagamaan. Saat era monastik, para biarawan Katolik akan membudidayakan tanaman herbal dan juga sayur, sementara tanaman lain akan ditanam di kebun berbeda sesuai dengan fungsinya.

Misalnya myrrh (Commiphora myrrha) and frankincense (Boswellia species) di kepercayaan Hellenistic. 9 tanaman herbal di kepercayaan pagan Anglo-Saxon. Daun Neem (Azadirachta indica), bael (Aegele marmelos), holy basil atau tulsi (Ocimum tenuiflorum), kunyit atau “haldi” (Curcuma longa), cannabis di kepercayaan Hindu, dan sage putih dalam kepercayaan Wicca. Kepercayaan Rastafari dari Jamaika juga menganggap cannabis atau daun ganja sebagai tanaman suci.

Dukun atau “orang pintar” Siberia juga menggunakan tanaman herbal untuk keperluan spiritual. Ia digunakan karena dapat meningkatkan pengalaman spiritual saat menjalani ritual tertentu. Bangsa Cherokee yang merupakan suku asli Amerika menggunakan sage putih dan cemara untuk pembersihan spiritual.

Penggunaan tanaman herbal di dalam bahan kosmetik juga telah dilakukan sejak 6 abad yang lalu di Eropa dan negara-negara Barat. Campurannya sering digunakan sebagai bahan untuk memutihkan wajah. Kosmetik herbal dapat ditemukan dalam bentuk krim wajah, scrub, lipstick, pewangi alami, bedak, minyak tubuh, deodoran hingga tabir surya.

Salah satu metode terbaik untuk mengekstrak natural oil dari tanaman herbal untuk membuat lipstik adalah dengan partisi chromatography. Proses ini melibatkan larutan yang akan memisahkan tanaman herbal dan natural oil, lalu warna akan dimasukan menggunakan tekanan tinggi.

Beberapa tanaman herbal juga biasa dijadikan teh dengan memasukannya ke dalam air mendidih. Umumnya adalah daun kering, dan juga bunga atau biji kering.

Macam-macam Tanaman Herbal Yang Biasa Kita Jumpai

tanaman herbal
Banyak sekali jenis tanaman herbal yang dapat kita jumpai di sekitar kita

Terdapat berbagai macam tanaman herbal yang dikenal di berbagai daerah dunia. Kitacerdas telah merangkum beberapa contoh tanaman herbal yang biasa  kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari.

1. Basil

Tanaman basil memiliki banyak sekali jenis, salah satu yang sering digunakan di Indonesia adalah jenis kemangi. Basil memiliki aroma yang sangat khas juga dapat mempengaruhi rasa masakan.

Warna daunnya mulai dari hijau dan beberapa jenis ada yang berwarna ungu. Tanaman ini sangat sensitif dengan iklim dingin sehingga sangat baik tumbuh saat musim panas atau area tropis seperti Indonesia.

Untuk mengawetkan basil, kita cukup merendam batang di dalam air agar daun tidak layu. Menyimpan basil dalam lemari es akan membuat warna daun berubah dan membuat aromanya juga berkurang.

Untuk penggunaan jangka panjang, daun basil bisa dikeringkan dan dibuat serbuk yang bisa digunakan untuk perasa sup, rebusan, daging, ikan dan juga campuran vinegar atau cuka.

2. Celery (Seledri)

Penggunaan daun seledri di Indonesia sudah menjadi hal yang wajar terutama untuk memasak sop dan  beberapa jenis masakan lain yang membutuhkan rasa unik seledri. Selain itu, seledri juga digunakan untuk lalapan atau taburan untuk menambah rasa atau sekedar garnish pada makanan.

Selain daunnya untuk masakan, biji dari seledri juga digunakan dalam pengobatan herbal yaitu dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu biji juga diekstrak untuk diambil minyaknya untuk beberapa industri parfum.

3. Fennel (Adas)

Tanaman fennel di Indonesia lebih banyak digunakan sebagai jamu dan herbal lain untuk menyembuhkan penyakit. Namun sebenarnya ada dua jenis ada yang digunakan sebagai masakan. Jenis itu adalah adas yang memiliki umbi berwarna putih yang bisa digunakan saat memasak ikan atau daging untuk menghilangkan bau amis dan menambah rasa.

Di Spanyol, fennel digunakan dalam membuat acar dari terong yang bernama berenjena de Almagro. Banyak masyarakat India dan sekitarnya menjadikan fennel sebagai herbal wajib dalam memasak. Di Italia bahkan digunakan mentah sebagai campuran salad yang dicampur dengan alpukat.

4. Lavender

Lavender dikenal sebagai bunga dengan warna ungu dan memiliki aroma yang sangat harum. Lavender biasa diekstrak untuk diambil minyaknya untuk industri parfum, namun bunganya juga dapat digunakan sebagai campuran masakan dan teh dengan khasiat utama memberikan rasa nyaman dan tenang pada tubuh. Penggunaan lavender bisa dilakukan saat bunga masih segar atau dengan mengeringkan bunga dan dibuat serbuk.

5. Garlic (Bawang Putih)

Ya benar sekali, bawang putih juga termasuk ke dalam tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tanpa kita sadari kita sudah menggunakan bawang putih setiap hari sebagai bumbu masakan.

Bawang putih memiliki fungsi untuk menurunkan tekanan darah serta menjaga daya tahan tubuh. Selain itu aroma dan rasanya yang khas membuat bawang putih menjadi bumbu utama pada setiap masakan.

6. Oregano

Oregano termasuk herbal yang sangat penting untuk beberapa bumbu masakan di Eropa. Daunnya yang dikeringkan digunakan untuk menambah rasa dari masakan. Penggunaan daun yang kering karena rasa dan aroma lebih muncul daripada yang masih segar.

Kualitas oregano dilihat dari rasanya yang sangat kuat hingga dapat membuat lidah kepedasan. Untuk kesehatan, ekstrak daun oregano digunakan untuk menyembuhkan tenggorokan yang sakit selain itu juga berguna dalam sistem pernapasan serta menjaga daya tahan tubuh.

7. Rosemary

Kita akan jarang mendengar nama tanaman herbal rosemary karena dalam masakan Indonesia tidak pernah menggunakannya sebagai bumbu masakan atau obat. Namun di Italia, penggunaan rosemary sangat penting dalam industri kuliner. Aroma dan rasa yang sedikit pedas membuat rosemary sangat diminati oleh koki Italia.

Selain itu minyak dari rosemary juga digunakan sebagai parfum untuk ruangan serta shampo. Rosemary juga mengandung banyak antioksidan untuk daya tahan tubuh, selain itu di India daun dan bunga dari rosemary digunakan untuk mengobati beberapa gangguan tubuh.

Apakah kamu menyukai informasi di atas? Tinggalkan pertanyaan serta pesanmu pada kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu.

Majapahit

Sejarah Kejayaan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit berdiri dari tahun 1293 sampai dengan 1500 M. Ia adalah kerajaan Hindu yang berpusat di Jawa Timur Indonesia. Didirikan oleh pemimpin pertamanya, Raden Wijaya, pada tahun 1293, Ia merupakan kerajaan Hindu terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.

10 November 1293 diperingati sebagai tanggal kelahiran Kerajaan Majapahit yang diambil dari hari penobatan Raden Wijaya Sebagai raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka atau 10 November 1293 Masehi dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.

Letak Kerajaan Majapahit diperkirakan berada di wilayah kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tetapi peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit juga banyak dijumpai tersebar di wilayah Mojokerto, Kediri dan Jombang.

Puncak masa kejayaan kerajaan Majapahit berlangsung pada saat kerajaan ini berada di bawah kekuasaan Hayam Wuruk dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada, pada tahun 1350 sampai tahun 1389 M.

Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah bahkan hingga ke luar nusantara. Daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (sekarang disebut Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina.

Sebelum kerajaan Majapahit berdiri, saat itu kerajaan terkuat di Pulau Jawa adalah Kerajaan Singhasari (Singasari atau Singosari) yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1922. Hal tersebut bahkan sampai menarik perhatian Kublai Khan, seorang raja Mongol yang juga penemu Dinasti Yuan di China. 

Kublai Khan mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang berkuasa saat itu menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajah dan memotong telinganya. Kejadian ini membuat Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Pulau Jawa pada tahun 1293. Ketika itu Kertanagara telah digulingkan dan di bunuh oleh Jayakatwang, Adipati Kediri.

Raden Wijaya, menantu Kertanagara, berhasil mengungsi ke Madura dan mendapat perlindungan Aria Wiraraja. Kemudian atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberi pengampunan kepada Raden Wijaya, yang menyerahkan diri dan mau mengabdi kepada Jayakatwang. Kemudian Jayakatwang memberi Raden Wijaya hutan Tarik.

Sejarah Lahirnya Kerajaan Majapahit

Raden Wijaya kemudian membuka hutan Tarik dan membangun desa baru dan memberi nama Majapahit, yang diambil dari nama buah “Maja” yang rasanya “Pahit”. 

Setelah pasukan Mongollia datang, Raden Wijaya bersekutu dengan mereka dan bertempur melawan Jayakatwang dan setelah berhasil mengalahkan dan menjatuhkan Jayakatwang, kemudian Raden Wijaya berbalik menyerang sekutunya, yaitu pasukan Mongol, dan membuat mereka kalang kabut dan akhirnya memaksa mereka untuk menarik pulang pasukannya.

Raden Wijaya lantas digantikan oleh putranya, Jayanagara (lahir: 1294 – wafat: 1328) yang menjadi raja kedua Kerajaan Majapahit dan memerintah pada tahun 1309-1328 dengan bergelar Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara.

Pemerintahan Jayanagara terkenal sebagai masa pergolakan dalam sejarah awal Kerajaan Majapahit. Ia sendiri meninggal akibat dibunuh oleh tabib istananya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya, Tribhuwana Wijayatunggadewi, untuk menjadi ratu Majapahit. 

Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Setelahnya, Ia digantikan oleh putranya, Hayam Wuruk.

Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit mengalami kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang juga disebut Rajasanagara. Ia memerintah pada tahun 1350 sampai 1389 Masehi dengan batuan Mahapatihnya Gajah Mada. Sesuai dengan sumpahnya, Gajah Mada berhasil memperluas Kerajaan Majapahit hingga menguasai lebih banyak wilayah.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit meliputi Sumatera, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.

Namun, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja

 Majapahit juga memiliki hubungan dengan negara lain seperti Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke China. Selain melancarkan serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Kemungkinan karena didorong alasan politik.

Kakawin Nagarakretagama yang disusun pada tahun 1365 menyebutkan budaya keraton yang adiluhung, anggun, dan canggih, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus dan tinggi, serta sistem ritual keagamaan yang rumit. Sang pujangga menggambarkan Majapahit sebagai pusat mandala raksasa yang membentang dari Sumatera ke Papua, mencakup Semenanjung Malaya dan Maluku.

Tradisi lokal di berbagai daerah di Nusantara masih mencatat kisah legenda mengenai kekuasaan Majapahit. Administrasi pemerintahan langsung oleh kerajaan Majapahit hanya mencakup wilayah Jawa Timur dan Bali, di luar daerah itu hanya semacam pemerintahan otonomi luas, pembayaran upeti berkala, dan pengakuan kedaulatan Majapahit atas mereka.

Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut untuk menumpas pemberontakan di Palembang.

Meskipun penguasa Majapahit memperluas kekuasaannya pada berbagai pulau dan kadang-kadang menyerang kerajaan tetangga, perhatian utama Majapahit nampaknya adalah mendapatkan porsi terbesar dan mengendalikan perdagangan di kepulauan Nusantara. Pada saat inilah pedagang muslim dan penyebar agama Islam mulai memasuki kawasan ini.

Jatuhnya Kerajaan Majapahit

Majapahit
Masuknya agama Islam dan semakin populernya kerajaan muslim merupakan salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit

Sesudah mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Kerajaan Majapahit memasuki masa kemunduran akibat perebutan takhta.

Hayam Wuruk digantikan oleh putri mahkota Kusumawardhani yang menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya Wirabhumi juga menuntut haknya atas takhta.

Terjadi perang saudara yang disebut Perang Paregreg diperkirakan terjadi pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, akhirnya Wirabhumi ditangkap dan kemudian dipancung. Tampaknya perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah kekuasaannya di seberang.

Pada masa pemerintahan Wikramawardhana, serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana Cheng Ho, seorang jenderal muslim dari China, datang ke Jawa beberapa kali sekitar tahun 1405 sampai 1433.

Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini telah menciptakan komunitas muslim China dan Arab di beberapa kota pelabuhan pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel, maka Islam mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa.

Wikramawardhana memerintah hingga tahun 1426, dan digantikan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah pada tahun 1426 sampai 1447. Ia adalah putri kedua Wikramawardhana dari seorang selir yang juga putri kedua Wirabhumi. Pada 1447, Suhita meninggal dan pemerintahan dilanjutkan oleh Kertawijaya, adik laki-lakinya. Ia memerintah hingga tahun 1451.

Setelah Kertawijaya wafat, Bhre Pamotan menjadi raja dengan gelar Rajasawardhana dan memerintah di Kahuripan. Ia wafat pada tahun 1453. Terjadi jeda waktu tiga tahun tanpa raja akibat krisis pewarisan takhta.

Girisawardhana, putra Kertawijaya, naik takhta pada 1456. Ia kemudian wafat pada 1466 dan digantikan oleh Singhawikramawardhana. Pada 1468 pangeran Kertabhumi memberontak terhadap Singhawikramawardhana dan mengangkat dirinya sebagai raja Majapahit.

Sejak Majapahit didirikan, para pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat Nusantara.

Di bagian barat kemaharajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke Sumatera. Sementara itu beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit di daerah lainnya di Nusantara, satu per satu mulai melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit berakhir pada tahun 1400 Saka atau 1478 M. Hal ini tampak pada candrasengkala (penanda tahun) yang berbunyi “sirna ilang kertaning bumi” yang berarti “sirna hilanglah kemakmuran bumi”.

Pada tahun tersebut digambarkan gugurnya Bhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana. Kemunduran Kerajaan Majapahit terjadi pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15.

Pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis, dan Italia menjelaskan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M.

Daftar Raja Pemimpin Majapahit

  1. Raden Wijaya, dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.  tahun: 1293 – 1309.
  1. Kalagamet, dengan gelar Sri Jayanagara.  tahun: 1309 – 1328.
  1. Sri Gitarja, dengan gelar Tribhuwana Wijayatunggadewi. tahun: 1328 – 1350.
  1. Hayam Wuruk, dengan gelar Sri Rajasanagara. tahun: 1350 – 1389.
  1. Wikramawardhana. tahun: 1389 – 1429.
  1. Suhita, dengan gelar Dyah Ayu Kencana Wungu. tahun: 1429 – 1447.
  1. Kertawijaya, dengan gelar  Brawijaya I.  tahun: 1447 – 1451.
  1. Rajasawardhana, dengan gelar Brawijaya II. tahun: 1451 – 1453.
  1. Purwawisesa atau Girishawardhana, dengan gelar Brawijaya III. tahun: 1456 – 1466.
  1. Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa dengan gelar Brawijaya IV. tahun: 1466 – 1468.
  1. Bhre Kertabumi dengan gelar Brawijaya V tahun: 1468 – 1478.
  1. Girindrawardhana  dengan gelar Brawijaya VI. tahun: 1478 – 1498.
  1. Patih Udara, tahun: 1498 – 1518

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

alam

Jenis-Jenis Sumber Daya Alam Yang Harus Kamu Ketahui

Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata Sumber Daya Alam (SDA)? Apakah kamu langsung membayangkan hal-hal yang dapat kamu temukan di alam bebas seperti udara, air, tanah? Jika iya, maka tebakanmu sudah tepat.

Untuk lebih jelasnya, sumber daya alam merupakan material yang sudah ada tanpa ada campur tangan manusia. Hal ini termasuk cahaya matahari, atmosfer, air, tanah, berbagai kandungan yang ada di dalam tanah, vegetasi dan satwa. Setiap produk ciptaan manusia memiliki bahan yang berasal dari material sumber daya alam. Seperti misalnya kertas yang berasal dari pohon atau plastik yang berasal dari minyak & gas bumi.

Pengkategorian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam hayati (biotik) atau berasal dari makhluk hidup contoh: hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Sumber daya alam non hayati (abiotik) atau benda mati contoh: minyak bumi, gas alam, berbagai jenis barang tambang, air, dan tanah.

Dilihat dari sumbernya, SDA dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

1. Sumber Daya Alam Biotik

Didapatkan dari biosfer (material hidup dan organik), seperti misalnya hutan dan hewan, beserta material yang dihasilkan darinya. Bahan bakar fosil dan minyak bumi termasuk ke dalam kategori ini karena mereka terbentuk dari organisme yang membusuk.

2. Sumber Daya Alam Abiotik

Sumber daya alam abiotik berasal dari material tidak hidup dan non-organik. Misalnya adalah tanah, air, udara, elemen di dalam tanah dan material lain seperti emas, perak, besi dll.

Jika mengacu kepada tahapan perkembangannya, sumber daya alam dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. Sumber daya potensial: material yang dapat digunakan di masa mendatang, misalnya minyak bumi di batuan sedimen yang belum dapat digunakan sebelum ia diolah.
  2. Sumber daya sebenarnya: material yang telah diamati dan terkualifikasi, yang sedang digunakan dalam pembuatan barang, misalnya kayu.
  3. Sumber daya cadangan: bagian dari sumber daya sebenarnya yang dapat dikembangkan lagi di kemudian hari.
  4. Sumber daya simpanan: material yang telah diamati, namun tidak dapat digunakan karena kurangnya teknologi yang memadai untuk pemanfaatannya, misalnya hidrogen.

Sedangkan, jika mengacu kepada ketersediaanya, sumber daya alam dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Sumber Daya Alam Terbaharukan

SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi secara berlebihan. Misalnya seperti cahaya matahari, tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan air. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.

Suatu material dianggap terbaharukan selama rasio recovery-nya melebihi angka penggunaannya. Biasanya material yang termasuk ke dalam SDA terbaharukan lebih cepat ada kembali (recover) dibandingkan dengan SDA tidak terbaharukan.

2. Sumber Daya Alam Tidak Terbaharukan

SDA yang tak dapat diperbaharui adalah material yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya, dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.

Misalnya: mineral, minyak bumi, emas, besi, batu bara, timah dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.

Minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, karena perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang.

Beberapa material yang termasuk dalam kategori ini memang secara alami dapat berkurang jumlahnya tanpa ada campur tangan manusia. Misalnya elemen radioaktif seperti uranium, yang secara alami membusuk menjadi logam berat.

Beberapa material pun ada yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali, tidak seperti batu bara dan minyak bumi yang sekalinya habis maka dibutuhkan waktu berjuta tahun untuk ada kembali.

Kelangkaan Sumber Daya Alam

perubahan iklim
Kelangkaan sumber daya alam yang berlangsung lama akan mengancam keberlangsungan hidup makhluk hidup termasuk manusia

Selama beberapa tahun terakhir, keberadaan sumber daya alam semakin berkurang dan hal ini kian menjadi fokus utama pemerintah dan organisasi internasional seperti PBB. Ia bahkan masuk ke dalam ageda 21 PBB bagian 2 yang menyoroti pentingnya bagi negara-negara untuk mengambil langkah guna memastikan keberlangsungan sumber daya alam.

Berkurangnya sumber daya alam dikaitkan dengan kesenjangan sosial. Mengingat kebanyakan biodiversitas berlokasi di negara-negara berkembang, berkurangnya sumber daya alam di daerah tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya sumber pemasukan negara. Beberapa pihak melihat hal ini sebagai sebuah konflik bagi negara berkembang.

Kini muncul kecemasan akan hilangnya hutan hujan yang menyimpan banyak SDA dan juga keanekaragaman hayati. Deforestasi dan degradasi mengakibatkan 8.5% hutan di dunia menghilang. Semakin berkurangnya hutan dan apa yang ada di dalamnya semakin lama dapat mengancam keberlangsungan hidup makhluk hidup termasuk manusia.

SDA mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata di semua negara. Indonesia, Kanada, Amerika, Australia, Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam biotik atau abiotik yang sangat berlimpah.

Misalnya saja negara di kawasan Timur Tengah yang kebanyakan memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia. Bahkan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi.

Dengan adanya kemajuan peradaban dan populasi manusia, kemajuan teknologi serta berkembangnya industri telah membawa manusia pada era eksploitasi SDA secara besar-besaran, sehingga persediaan sumber daya alam terus berkurang dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah yang memberi dampak sering terjadinya bencana alam seperti banjir dan pemanasan global karena pohon-pohon di hutan banyak ditebang tanpa melakukan perencanaan reboisasi yang baik.

Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut. Untuk itu, kita sebagai pengguna sumber daya alam patut menggunakan kekayaan alam yang ada ini dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga SDA masih dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan mendatang.

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

disleksia

Apa Penyebab Dari Disleksia? Simak Tanda dan Cara Penanganannya!

Apa kamu pernah mendengar istilah “Disleksia”? Apa yang kamu tahu tentang hal tersebut?

Disleksia merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut gangguan pola belajar yang melibatkan kesulitan membaca karena tidak mampu mengidentifikasi dan mengaitkan tulisan & kalimat (decoding).

Hal ini berkaitan dengan area pada otak yang bertugas memproses bahasa. Istilah ini berasal dari kata bahasa inggris dyslexia, yang berakar dari bahasa Yunani “dys” yang berarti kesulitan atau gangguan dan “lexis” yang berarti bahasa atau kata.

Yang tidak banyak orang awam tahu adalah orang-orang yang memiliki disleksia memiliki tingkat intelegensi atau kecerdasan yang normal. Namun banyak sekali terjadi kasus dimana disleksia dianggap sebagai ketidaknormalan dan pengidapnya dianggap memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Sama seperti respon terhadap gangguan neurologis lainnya, respon masyarakat terhadap disleksia didasari oleh kurangnya informasi dan edukasi.

Orang-orang dengan disleksia hanya membutuhkan metode dan waktu yang berbeda dengan orang kebanyakan untuk mempelajari sesuatu. Mereka tetap bisa sukses dalam akademik dengan mengikuti program pembelajaran khusus, selain itu dukungan emosional juga berperan penting dalam perkembangan pembelajaran mereka.

Individu disleksia juga bisa berprestasi dengan segala wawasan dan keterampilan yang dimilikinya. Contohnya seperti beberapa tokoh penyandang disleksia yang juga dikenal sebagai tokoh hebat ini: Albert Einstein, Sir Winston Churchill, Tom Cruise, Walt Disney, dan Lee Kuan Yew.

Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan disleksia, jika gangguan ini diidentifikasi sejak masih dini dan ditangani dengan cepat maka penanganan yang dilakukan pun akan membuahkan hasil yang signifikan.

Banyak orang yang selama bertahun-tahun tidak sadar bahwa dirinya memiliki disleksia dan baru ketika dewasa ia mendapatkan diagnosis. Meskipun tidak ada kata terlambat untuk menangani disleksia, namun jika ditangani lebih awal tentu saja perbedaannya akan lebih drastis.

Disleksia secara klinis pertama kali ditemukan oleh Oswald Berkhan di tahun 1881, namun istilah “Disleksia” baru ditemukan pada 1883 oleh Rudolf Berlin, seorang ophthalmologist. Ia menggunakan istilah ini untuk merujuk kepada seorang pasien muda yang memiliki kesulitan belajar membaca dan menulis, meskipun menunjukan tanda-tanda kecerdasan dan kemampuan fisik.

Deteksi Disleksia Sejak Dini

disleksia
Disleksia akan lebih mungkin untuk diatasi jika ia ditangani sedini mungkin

Gangguan ini memang sulit untuk dideteksi dan baru muncul gejala ketika seseorang berumur 5 sampai 7 tahun atau masa akan mulai masuk prasekolah.

Orang Tua patut mewaspadai bila anak belum bisa menulis atau membaca di saat anak seusia lainnya sudah melakukannya. Berikut ini merupakan gejala-gejala lain yang harus diwaspadai:

Tanda-tanda anak disleksia sebelum usia sekolah:

  • Terlambat dalam perkembangan berbicara
  • Penambahan kosakata sedikit
  • Sering lupa apa yang sudah diajarkan
  • Kesulitan mengingat nama warna, angka, dan abjad
  • Kesulitan dalam mempelajari permainan berirama

Tanda-tanda untuk anak usia sekolah:

  • Lambat atau sering salah dalam membaca dan menulis
  • Kesulitan mengeja
  • Sulit membedakan atau sering terbalik antara huruf: d dan b, q dan p, w dan m, z dan s
  • Sulit mengingat urutan hari dan abjad
  • Lambat mengikuti dan mengingat kata-kata baru
  • Kesulitan memahami yang didengarnya
  • Sering terbalik antara kira, kanan, atas dan bawah
  • Kesulitan dalam menyebutkan kata yang tidak familiar
  • Menghindari aktivitas yang melibatkan membaca

Tanda-tanda pada pengidap usia remaja dan dewasa:

  • Kesulitan membaca secara lantang
  • Lambat dalam membaca dan menulis
  • Kesalahan dalam mengeja
  • Salah dalam menyebut kata atau nama
  • Kesulitan dalam memahami idiom
  • Kesulitan dalam menyimpulkan sebuah cerita
  • Kesulitan mempelajari bahasa asing
  • Kesulitan mengerjakan soal matematika

Apa Sebenarnya Yang Menyebabkan Disleksia?

1. Neuroanatomy

Teknik neuroimaging, seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan positron emission tomography (PET), menunjukan bahwa ada keterkaitan antara perbedaan fungsi dan struktur terhadap otak seseorang dengan disleksia. Beberapa orang dengan disleksia menunjukan lebih sedikit aktivasi elektrik di bagian kiri otak yang mengatur kemampuan membaca.

Hasil fMRI orang dengan disleksia mengindikasikan peran interaktif cerebellum dan cerebral cortex dan juga struktur otak lain dalam membaca. Cerebellar teori mengatakan bahwa kerusakan pergerakan otot cerebellum memengaruhi formasi kata-kata yang dikeluarkan oleh lidah dan otot wajah. Namun teori ini belum didukung oleh riset yang cukup.

2. Genetik

Riset menunjukan terdapat keterkaitan antara genetika dengan disleksia yang dialami seseorang. Dikatakan bahwa perkembangan cortical yang abnormal yang dialami pada janin berusia 6 bulan memengaruhi perkembangan otak janin tersebut. Beberapa genetika yang dikaitkan dengan disleksia seperti DCDC2 dan KIAA0319 pada kromosom 6, dan DYX1C1 pada kromosom 15.

3. Lingkungan

Korelasi antara lingkungan dan disleksia telah diteliti melalui sebuah studi terhadap anak kembar (twin studies). Lingkungan dan genetik dinilai berkontribusi terhadap perkembangan membaca seseorang. Studi mengatakan bahwa pengaruh lingkungan yang memengaruhi disleksia adalah edukasi orang tua anak dan kualitas pengajaran.

4. Bahasa

Kompleksitas orthographic sebuah bahasa dinilai juga memengaruhi kesulitan seseorang dalam membaca. Bahasa Inggris dan Perancis memiliki phonemic orthographies yang dalam terhadap sistem abjad Latin. Ia juga memiliki struktur penulisan dan ejaan yang beragam, begitu juga dengan penyebutannya.

Bahasa Spanyol, Italia dan Finland memiliki orthography yang “rendah”. Hal ini dinilai membuat orang dengan disleksia lebih mudah dalam mempelajarinya. Sistem penulisan Logographic, seperti bahasa Mandarin, memiliki simbol yang ekstensif dan hal ini lebih sulit untuk dipelajari oleh orang dengan disleksia.

Komplikasi Lain Yang Dapat Terjadi

Selain mengganggu proses perkembangan diri seseorang, disleksia juga dapat mengakibatkan gangguan lain seperti:

  • Kesulitan belajar: Karena membaca merupakan kemampuan dasar bagi kebanyakan mata pelajaran di sekolah, anak dengan disleksia dapat mengalami gangguan dalam proses pembelajarannya.
  • Kesulitan bersosialisasi: Jika disleksia dibiarkan tanpa penanganan yang baik, hal ini akan memengaruhi kepercayaan diri, perilaku, dan kecemasan anak. Sehingga ia akan menarik diri dari pergaulan bersama teman sebaya, guru bahkan keluarganya.
  • Memunculkan permasalahan saat dewasa: Ketidakmampuan untuk membaca dan memahami kalimat dapat mencegah seseorang untuk mencapai potensinya. Hal ini dapat memiliki resiko jangka panjang pada edukasi, sosial dan ekonominya.

Disleksia juga seringkali muncul beriringan dengan gangguan belajar lainnya, namun penyebab pastinya hingga kini belum diketahui. Gangguan-gangguan belajar tersebut meliputi:

gunung

Gunung-Gunung Tertinggi di Indonesia

Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan bukit, tetapi bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang disebut gunung di tempat yang lain.

Menurut Encyclopædia Britannica, puncak yang memiliki ketinggian 2000 kaki atau 610 m baru bisa didefinisikan sebagai gunung. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), gunung adalah bukit yang sangat besar dan tinggi biasanya tingginya lebih dari 600 m.

Indonesia sendiri memiliki banyak gunung yang tersebar dari pulau Papua, pulau Sulawesi, pulau Kalimantan, pulau Jawa maupun pulau Sumatera. Berikut ini telah kami rangkum 10 gunung-gunung tertinggi di Indonesia yang wajib kamu ketahui.

Daftar Puncak Gunung Tertinggi di Indonesia

1. Puncak Jaya

Puncak Jaya

Puncak Jaya, yang dulunya disebut dengan Piramida Carstenz, memiliki tinggi sekitar 4,884 meter di atas permukaan laut. Ia merupakan bagian dari gunung Jayawijaya (Gunung Carstensz) dan merupakan puncak yang tertinggi di gunung tersebut. Gunung Jayawijaya sendiri adalah gunung yang paling tinggi di Indonesia. Ia terletak di Taman Nasional Lorentz, Papua Barat.

Taman Nasional Lorentz sendiri merupakan taman nasional terluas di benua Asia Tenggara dan telah resmi menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO sejak tahun 1999.

Puncak Jaya juga termasuk puncak tertinggi di benua Oceania dan masuk ke dalam 7 puncak tertinggi yang ada di 7 benua atau sering disebut Seven Summits. Di puncak gunung tersebut terselimuti salju yang merupakan atraksi utama dari para pendaki.

2. Puncak Mandala

Puncak Mandala

Puncak gunung Mandala menempati urutan ke-dua dengan tingginya yang mencapai 4,760 m. Puncak ini juga dulunya memiliki glasier, namun seiring berjalannya waktu dan karena pengaruh pemanasan global, es di atasnya mencair.

Puncak ini juga berada di Provinsi Papua dan pada masa penjajahan Belanda, ia lebih dikenal sebagai Julianatop atau Puncak Juliana.

Orang-orang yang berhasil mendaki puncak ini untuk pertama kalinya adalah: Herman Verstappen, Arthur Escher, Max Tissing, Jan de Wijn dan Piet ter Laa (Tahun 1959)

3. Puncak Trikora (Wilhelmina Peak)

Puncak Trikora

Di urutan ke tiga ada Puncak Trikora yang juga masih berlokasi di daerah Papua. Puncak yang sebelumnya dinamakan Gunung Wilhelmina, ini memiliki ketinggian 4,750 m di atas permukaan laut.

Orang-orang yang pertama berhasil mendaki puncak ini adalah Franssen Herderschee, Hubrecht and Versteeg di tahun 1913.

4. Ngga Pilimsit (Mount Idenberg)

Ngga Pilimsit

Ngga Pilimsit, atau yang juga dikenal sebagai Gunung Idenberg ini juga berlokasi di Papua. Ia berada di urutan ke empat dengan tinggi sekitar 4.717 m.

Orang-orang yang pertama berhasil mendaki puncak ini adalah Heinrich Harrer and Philip Temple pada tahun 1962.

5. Gunung Kerinci (Puncak Indrapura)

Gunung Kerinci

Gunung Kerinci menempati urutan ke lima dengan tinggi sekitar 3,805 m. Puncak tertinggi di gunung ini bernama Puncak Indrapura. Gunung ini merupakan gunung api yang masih aktif dan terletak di Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat, yang merupakan rumah bagi harimau dan badak Sumatera.

Orang-orang yang pertama berhasil mendaki puncak ini adalah Arend Ludolf van Hasselt dan Daniël David Veth di tahun 1877.

6. Gunung Rinjani

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani menempati urutan selanjutnya dengan ketinggian sekitar 3,726 m. Berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ia merupakan jenis gunung api tertinggi kedua di Indonesia yang masih aktif.

Track menuju puncak Rinjani terkenal sulit. Banyak dari pendaki gunung yang hilang atau bahkan mengalami kecelakaan fatal saat mendaki gunung ini.

7. Gunung Semeru

Gunung Semeru

Gunung Semeru, atau juga dikenal sebagai Mahameru, dipercaya oleh penganut agama Hindu sebagai tempat tinggal para dewa. Dengan tinggi hingga mencapai 3,676m, ia merupakan puncak gunung api tertinggi yang terletak di pulau Jawa, tepatnya di Taman Nasional Bromo Tengger di Jawa Timur.

Stratovolcanonya terdiri dari lapisan-lapisan lava dan abu. Gunung ini merupakan inspirasi dari banyak kisah dan legenda wayang. Menurut salah satu legenda, dewa di agama Hindu memindahkan gunung semeru dari Himalaya ke pulau Jawa.

8. Gunung Sanggar

Gunung Sanggar

Gunung yang jarang diketahui banyak orang ini memiliki ketinggian sekitar 3,492 m. ia terletak di Nusa Tenggara Barat dan kurang banyak didatangi pendaki karena kalah populer dengan gunung lainnya di lokasi tersebut, Gunung Rinjani dan Tambora.

9. Gunung Rantemario

Gunung Rantemario

Berlokasi di kawasan Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan, Rantemario menempati urutan selanjutnya dengan ketinggian 3,478 m. Ia memiliki pemandangan yang indah karena dikelilingi oleh kawasan hutan yang asri. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di pulau Sulawesi.

10. Gunung Slamet

Gunung Slamet

Berlokasi di Jawa Tengah, Gunung Slamet menempati urutan terakhir dari keseluruhan daftar gunung tertinggi di Indonesia. Stratovolcano ini memiliki tinggi sekitar 3,428m dan merupakan salah satu gunung api yang masih aktif hingga kini. Erupsi terakhir yang dialami gunung ini terjadi pada tahun 2014. Gunung ini memiliki 4 kawah di puncaknya.

Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!