Beberapa ratus spesies ikan dan binatang memiliki organ penghasil listrik, namun yang paling terkenal dan umum diketahui adalah Belut Listrik.
Meskipun memiliki penampilan layaknya belut, belut listrik ternyata bukan termasuk jenis belut, loh! Kok bisa ya? Menurut klasifikasi saintifik, ia lebih dekat dengan kategori ikan lele atau ikan mas.
Belut listrik, atau Sidat listrik, biasa ditemukan di Sungai Amazon dan Sungai Orinoko dan daerah-daerah sekitar aliran sungai Amerika Selatan. Ia termasuk ke dalam genus Electrophorus dan merupakan anggota ordo Gymnotiformes. Ia mampu tumbuh hingga panjang 2,5 m & berbobot 21 kg, walaupun biasanya ukuran rata-rata adalah 1 meter.
Belut listrik mampu menghasilkan aliran listrik yang cukup kuat hingga membuat mangsanya, biasanya ikan lain, tersengat. Terdapat 3 spesies belut listrik, yaitu Electrophorus electricus, E. varii, dan E. voltai. Semuanya dapat ditemukan di sungai amazon.
Bagaimana Belut Listrik Menghasilkan Listrik?
Pastinya kamu sudah tahu kalau belut listrik dinamai karena mampu menghasilkan listrik berdaya besar yang dapat mereka gunakan untuk menangkap mangsa atau menjauhi predatornya. Bagaimana bisa ia menghasilkan listrik?
Di dalam tubuh belut listrik, terdapat organ yang memiliki 6000 sel elektrolisis yang dapat menyimpan tenaga listrik layaknya baterai. Saat mereka merasa terancam atau memangsa ikan, sel-sel tersebut akan mengeluarkan listrik secara bersamaan.
Seekor belut listrik dewasa mampu melepaskan kejutan listrik hingga bertegangan 660 volt. Kelebihan dari Sidat Listrik dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah selama satu jam dan kemampuannya untuk mengontrol intensitas guncangan atau tegangan listrik mereka.
Belut listrik memakai energi mereka seperti alat pengontrol yang efektif terhadap mangsanya. Gelombang listrik yang dialirkan di dalam air itu memaksa mangsanya bergetar di tempat persembunyiannya, sehingga lokasi persembunyian mereka pun terdeteksi. Energi listrik yang cukup besar itu memicu kejang pada saraf pengontrol otot sehingga korbannya lumpuh.
Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung hewan ini dalam bentuk sinyal dan menciptakan medan listrik di sekitarnya.
Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang dapat memantau medan ini seperti halnya radar.
Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrolit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik yang besar.
Bentuk tubuh Sidat Listrik yang unik, hampir 90 persen bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat sejenis baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah.
Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet, akan diperoleh tegangan listrik sekitar 660 volt. Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.
Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin dalam sesaat untuk melumpuhkan mangsanya, bila mangsanya telah lumpuh maka ikan ini melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.
Tegangan listrik yang tinggi ini akan dialirkan dan membunuh mangsanya. Namun hewan lain yang ada disekitarnya tidak terpengaruh karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.
Belut listrik biasa hidup di air tawar, di daerah perairan yang kelam atau di kolam-kolam perairan wilayah Amazon dan Orinoco, Amerika Latin. Mereka biasa memangsa ikan, namun juga kadang memangsa hewan amfibi, burung dan mamalia kecil.
Karena memiliki paru-paru untuk bernafas, mereka harus naik ke permukaan air secara rutin. Mereka tidak memiliki penglihatan yang baik, namun dapat mengeluarkan aliran listrik bertenaga kecil (10 volt) yang berguna untuk bernavigasi dan mencari mangsa.
Apakah Belut Listrik Berbahaya Bagi Manusia?
Kematian manusia yang diakibatkan oleh sengatan belut listrik jarang sekali terjadi. Namun, sengatan tersebut dapat menyebabkan gagal jantung dan kesulitan bernapas yang kemudian dapat beresiko tenggelam. Kejutan seekor belut listrik yang 660 volt itu diyakini sanggup membuat seekor kuda mengalami gagal nafas dan gagal jantung, apalagi manusia.
Dari kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya, korban pingsan dan akhirnya tewas tenggelam. Sebagai perbandingan, listrik yang terpasang di perumahan hanya bertegangan 220 volt saja sudah cukup berbahaya. Selain digunakan untuk pertahanan diri, kemampuan ini juga digunakan untuk menyerang mangsa dan juga sebagai media komunikasi antar belut listrik.
Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!