Kamu pasti sering mendengar orang menyebut tentang kopi robusta. Khususnya bagi mereka pecinta kopi, pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis kopi yang satu ini. Jenis kopi ini memang merupakan jenis yang paling umum beredar di kalangan masyarakat Indonesia.
Kopi robusta merupakan jenis kopi yang dibuat dari biji tanaman coffea canephora. Pada awalnya, kopi ini tumbuh di benua Afrika, khususnya di wilayah sub-sahara tengah dan barat. Kini tanaman ini lebih banyak dibudidayakan dan diekspor oleh negara Vietnam, Brazil dan Indonesia.
Dan di daerah Indonesia sendiri, kopi Robusta mendominasi sekitar 90% area perkebunan kopi di Aceh, Tapanuli, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, juga Sumatera Selatan.
Jenis kopi robusta merupakan kopi nomor dua setelah Arabika yang paling terkenal di dunia hingga mencapai 40% dari keseluruhan produksi dan konsumsi kopi di dunia. Kopi robusta sering digunakan sebagai bahan utama kopi instan dan juga campuran espresso.
Di pasaran, biji kopi robusta dijual dengan harga lebih rendah dibanding dengan kopi arabika.
Coffea canephora sendiri memiliki dua varian, yaitu C.c. robusta dan C.c. nganda. Namun keduanya sama-sama dianggap sebagai kopi robusta.
Tidak seperti tanaman arabika yang terlihat seperti pohon atau semak yang luas, tanaman robusta terlihat lebih liar dan tak beraturan. Ia juga lebih kuat dibandingkan dengan arabika, sehingga tidak membutuhkan banyak perawatan.
Mengapa demikian? Di dalam kopi robusta terkandung chlorogenic acid (CGA) yang lebih tinggi dibanding kopi arabika. Karenanya, ia menghasilkan antioksidan alami dan juga bahan yang dapat mengusir hama.
Ia mampu bertahan hidup di cuaca yang panas dengan temperatur 30°C atau lebih. Saat tumbuh liar, ia mampu tumbuh hingga mencapai 10 meter, namun jika di perkebunan ia sengaja ditumbuhkan hingga 5 meter saja agar lebih mudah saat dipanen.
Dibandingkan dengan kopi arabika, kopi robusta juga dapat menghasilkan lebih banyak biji kopi dengan lebih cepat. Ia juga mengandung lebih banyak kandungan kafein dan lebih sedikit gula. Inilah mengapa ia memiliki rasa yang lebih kuat. Namun, aroma kopi robusta tidak sekuat arabika.
Bunga pada tanaman ini berwarna putih dan beraroma manis seperti bunga melati. Saat matang, biji kopi robusta akan berubah warna menjadi merah gelap dan akan membutuhkan waktu 6 hingga 8 bulan untuk sampai pada tahap itu.
Yang unik adalah masing-masing biji kopi akan matang pada waktu yang berbeda meskipun berasal dari satu batang yang sama, layaknya blueberry.
Perbedaan Dengan Kopi Arabika
Selain jenis kopi robusta, kamu juga pasti sudah familiar dengan jenis kopi Arabika. Keduanya merupakan jenis kopi yang sama-sama populer di Indonesia. Namun apa perbedaan antara keduanya?
Biji kopi arabika secara umum lebih ringan dan memiliki rasa serta aroma yang lebih “manis” juga sedikit asam. Sedangkan kopi robusta berkualitas tinggi sebaliknya, ia terasa lebih pahit dan meninggalkan aftertaste seperti kacang.
Untuk kopi robusta berkualitas rendah, rasa yang ditimbulkan akan terasa seperti gosong dan mirip karet. Banyak dari pedagang biji kopi di pasar-pasar yang menggunakan biji kopi robusta berkualitas rendah karena lebih mudah didapatkan dan juga lebih murah.
Kopi robusta memiliki kadar kafein dan antioksidan yang lebih tinggi dan juga kadar gula yang lebih rendah.
Jika kamu suka menambahkan cream dan gula di dalam kopimu, maka kopi robusta merupakan pilihan kopi yang tepat untukmu. Karena rasa pahitnya akan lebih pas jika dipadukan dengan gula dan cream yang manis. Karenanya, kopi robusta banyak dijadikan bahan utama pembuatan iced coffee.
Apa Yang Membuat Kopi Robusta Terkenal?
Apa kamu familiar dengan Vietnamese iced coffee? Menu yang populer di banyak coffee shop ini menggunakan biji kopi robusta sebagai bahan utamanya, loh!
Cara membuatnya adalah dengan menggunakan biji kopi robusta yang di-roast lalu disaring menggunakan drip filter sebelum dituang di atas es batu lalu dicampur dengan susu kental manis. Kopi khas asia tenggara ini juga bahkan digemari oleh masyarakat di luar Asia.
Hal yang menarik adalah Vietnam merupakan produsen utama kopi robusta di dunia, jadi wajar jika kopi yang berasal dari negara ini banyak menggunakan bahan kopi robusta.
Secara tradisional, Italian espresso juga khusus menggunakan biji kopi robusta. Dikatakan bahwa penggunaan biji kopi robusta memicu terciptanya crema, yang merupakan bahan yang juga tidak terpisahkan dari para pecinta espresso. Ia adalah cairan berwarna karamel yang diletakan di atas espresso yang baru diekstrak.
Dikatakan bahwa kopi arabika tidak mampu menghasilkan tekstur, warna dan jumlah crema yang sama.
Apakah kamu menjadi lebih paham mengenai seluk beluk kopi robusta? Tinggalkan pertanyaan serta pesanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu!
Menurut ahli, Kopi ini pertama kali ditemukan di Yaman pada abad ke 12. Dalam bahasa Arab sendiri ia disebut dengan بُنّ (būnn). Namun untuk asal mula biji kopi arabika, dikatakan bahwa kopi ini berasal dari Kerajaan Kaffa (Ethiopia) yang ada pada tahun 1000 SM.
Pada kala itu, biji kopi dikonsumsi dengan mencampurkannya dengan lemak yang bertujuan untuk menambah stamina. Pada abad ke 7, biji kopi ini diekspor dari Ethiopia ke Yaman dan negara-negara Arab lainnya, inilah mengapa ia disebut dengan kopi “Arabika”.
Kopi Arabika, atau yang dalam bahasa latin disebut dengan coffea arabica, adalah jenis tanaman kopi yang tumbuh di daerah dengan tinggi antara 700 sampai 1700 meter dari permukaan laut dengan suhu berkisar 16 sampai 20 derajat Celcius. Jika tidak, kopi jenis ini akan sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun (Hemileia Vastatrix).
Dikatakan bahwa kopi arabika pada awalnya berasal dari Brasil dan Ethiopia. Kopi ini merupakan jenis kopi pertama yang ditemukan dan paling banyak dibudidayakan hingga saat ini.
Kopi Arabika merupakan jenis kopi yang paling terkenal dan banyak disukai hingga menguasai sekitar 70 % dari pangsa pasar kopi dunia. Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar dunia nomor empat juga memiliki cukup banyak perkebunan kopi arabika yang terkenal seperti kopi Aceh, kopi Toraja, kopi Sumatera Utara, kopi Gayo, kopi Java, kopi Kintamani.
Jenis kopi arabika merupakan jenis yang mendominasi sekitar 70% dari keseluruhan kopi yang diproduksi secara global. Inilah mengapa banyak dari racikan kopi yang menggunakan jenis kopi arabika sebagai bahan utamanya. Kopi arabika juga dipercaya sebagai jenis kopi pertama yang dibudidayakan.
Di Indonesia sendiri, produksi kopi arabika dimulai pada tahun 1699 saat Yaman memperluas kerjasama perdagangannya. Kopi yang diproduksi di daerah Sumatra dan Jawa dikenal dengan beratnya yang lebih berbobot dan juga tingkat keasamannya yang rendah.
Hal ini membuat jenis kopi ini ideal untuk dicampur dengan kopi asal Amerika Tengah dan Afrika Timur yang memiliki tingkat keasaman tinggi.
Ciri Khas Kopi Arabika
Kopi Arabika dengan kualitas tinggi biasanya memiliki sedikit rasa manis dan terasa sedikit seperti cokelat, kacang dan karamel. Beberapa juga ada yang terasa seperti buah dan terasa sedikit asam atau pahit. Pengolahan dengan metode cold brewing akan membantu menguatkan rasa manis tersebut.
Cara pengolahan biji kopi memang akan berpengaruh kepada rasa kopi nantinya. Selain itu, area, komposisi tanah tempat biji kopi tersebut tumbuh dan cara penyimpanannya juga ternyata mempengaruhi rasa kopi loh. Untuk itu, biji kopi harus disimpan di tempat yang sesuai dengan standar agar rasanya dapat tetap terjaga.
Tanaman ini dapat tumbuh dari 9 hingga 12 meter saat di alam bebas. Namun untuk tanaman budidaya, ketinggiannya dijaga hingga hanya mencapai 5 meter untuk mempermudah proses panen. Ia memiliki bunga kecil berwarna putih dan beraroma layaknya melati.
Layaknya buah blueberry, biji pada tanaman arabika tidak matang pada saat yang bersamaan meskipun berada di satu batang yang sama.
Banyak dari warung dan supermarket yang menjual biji kopi arabika, beberapa bahkan ada yang mencampurnya dengan robusta.
Jenis kopi arabika memiliki jenis turunan lain yang cukup banyak. Beberapa dari mereka merupakan biji kopi yang khas dari suatu wilayah, sementara sisanya dapat ditemui di berbagai dunia.
Di bawah ini merupakan beberapa jenis kopi Arabika yang banyak ditemukan:
Typica: Ia dikenal memiliki rasa yang manis. Untuk menghasilkan rasa tertentu, jenis typica biasa disilangkan dengan jenis kopi lain.
Bourbon: Nama ini mirip dengan nama minuman beralkohol, namun jangan salah mengira. Ini adalah jenis biji kopi yang memiliki ciri khas rasa seperti cokelat dan buah. Banyak dari biji kopi arabika yang merupakan hasil persilangan bourbon.
Caturra: Jenis biji kopi ini adalah hybrid dari jenis Bourbon yang tumbuh di Brasil pada awal 1900an. Jenis ini memproduksi kopi dengan bobot kecil dan rasa yang asam.
Catimor: Jenis ini merupakan hasil persilangan antara Caturra dan Timor (jenis campuran hybrid antara Arabika dan Robusta). Ia memiliki rasa yang lebih kuat khas robusta. Namun jenis yang ditumbuhkan di Nikaragua, El Salvador dan India memiliki rasa yang lebih lembut.
Catuai: Jenis ini merupakan hybrid antara Caturra dan Mundo Novo (hasil persilangan antara Bourbon/Typica). Jenis ini biasa tumbuh di Brasil dan rasa yang dihasilkan tajam, sedikit asam dan sedikit manis.
Gesha/Geisha: Berasal dari sebuah kota di Ethiopia yang juga bernama Gesha, kopi jenis ini banyak diimport ke Panama. Ia merupakan salah satu jenis kopi yang paling mahal di dunia.
Jackson: Dikembangkan di daerah Rwanda dan Burundi, jenis ini kian lama semakin dikenal para pecinta kopi karena rasanya yang unik.
Jamaican Blue Mountain: Nama jenis kopi ini terinspirasi dari wilayah di mana ia tumbuh. Ia banyak disukai karena rasanya yang ringan, creamy dan cukup manis.
Jember: Ia merupakan salah satu hasil persilangan Typica yang banyak dibudidayakan di daerah Indonesia. Ia kaya akan rasa dan memiliki rasa manis menyerupai gula merah dan karamel.
Kent: Jenis ini merupakan pendahulu Jember yang juga dibudidaya di Indonesia. Namun jenis ini memiliki rasa yang lebih ringan dengan sentuhan rasa tajam dan manis.
Kona: Jenis ini merupakan salah satu jenis kopi termahal di dunia. Kopi ini hanya tumbuh di lereng dua pegunungan api, yaitu Mauna Loa dan Hualalai. Tanah yang terkena lava serta cuaca di daerah tersebut menghasilkan rasa khas kopi Kona, manis alami dan juga beraroma buah dengan sedikit rasa kacang.
Maragogype: Jenis ini juga biasa dikenal dengan Elephant Bean Coffee karena ukuran bijinya yang besar. Ia menawarkan rasa yang kuat, buttery dan menyerupai citrus.
Maracatu/Maracaturra: hasil persilangan antara Maragogype dan Caturra. Ia biasa tumbuh di daerah dataran tinggi Amerika Tengah.
Mocca: Jenis biji kopi berukuran kecil ini biasa tumbuh di Hawaii dan Yaman. Ia memiliki rasa yang menyerupai cokelat.
Mundo Novo: Hybrid antara Bourbon dan Typica. Biji kopi jenis ini sering dijadikan dasar campuran jenis biji kopi lain. Ia memiliki rasa manis karamel dan juga sedikit pahit.
Pacamara: Hasil persilangan antara Pacas dan Maragogype ini biasa tumbuh di Amerika Tengah terutama El Salvador. Ia menghasilkan rasa manis keasaman dan juga beraroma buah.
Pacas: Hasil mutasi alami Bourbon ini biasa tumbuh di El Salvador dan menghasilkan rasa manis serta aroma buah.
Pache: Jenis ini tumbuh di Guatemala dan terkenal karena rasanya yang halus.
SL-34 dan SL-28: Jenis kopi yang memiliki nama seperti rumus ini merupakan jenis kopi utama yang diekspor oleh Kenya. Ia biasa dikenal dengan nama blueberry bombs. Rasa yang dihasilkan menyerupai buah atau wine.
Villa Sarchi: Dikembangkan di daerah bernama Sarchi, hybrid alami Bourbon ini menghasilkan rasa keasaman dan aroma buah.
Villalobos: Jenis ini tumbuh di Costa Rica dan menghasilkan rasa dengan keasaman dan manis yang pas.
Perbedaan Antara Kopi Arabika Dengan Kopi Robusta
Mungkin banyak dari kalian yang sering mendengar jenis kopi arabika dan robusta. Keduanya sering disandingkan karena memang merupakan jenis kopi yang paling terkenal dan paling banyak diekspor dari berbagai dunia. Namun tahukah kamu apa perbedaan di antara keduanya? Berikut perbandingannya:
Kopi Arabika memiliki tingkat kafein yang lebih sedikit dibandingkan dengan kopi robusta. Biji kopi arabika hanya mengandung sekitar 1.5% kafein, sedangkan di dalam biji kopi robusta terkandung sebanyak 2.7% kafein. Inilah mengapa kopi robusta akan terasa lebih pahit dibandingkan arabika
Kopi Arabika mengandung lebih banyak gula dibandingkan kopi robusta.
Kopi Arabika mengandung lebih banyak lipid (lemak, minyak, vitamin, hormon)
Kopi Arabika terasa lebih asam. Karenanya akan memberikan rasa yang menyerupai buah, cokelat dan kacang. Robusta memiliki rasa yang lebih kuat.
Kopi Arabika berharga lebih mahal dibandingkan robusta. Hal ini karena biji kopi arabika lebih sulit dibudidayakan karena sangat sensitif dengan lingkungannya. Selain itu, ia menjadi mahal karena rasanya yang lebih banyak disukai sehingga permintaan akan arabika lebih banyak.
Apakah kamu menjadi lebih paham mengenai seluk beluk kopi arabika? Tinggalkan pertanyaan serta pesanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu!
Siapa yang tidak tahu kopi? Hampir seluruh orang di dunia ini pasti pernah merasakan kopi. Minuman ini merupakan hasil olahan biji kopi yang merupakan salah satu komoditas terkenal di dunia hingga banyak negara di dunia yang membudidayakannya termasuk Indonesia. Negara kita bahkan disandangkan sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar nomor 4 di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
Sebelum dapat diseduh dan disajikan kopi telah melalui proses yang panjang, mulai dari pemanenan kopi yang telah matang di pohon kemudian melalui proses biji kopi sampai pengeringan dan kemudian disangrai dengan bermacam-macam teknik dan derajat panas yang bervariasi untuk menghasilkan rasa dan aroma yang tepat, biji kopi yang telah disangrai kemudian digiling dan diseduh untuk mendapatkan minuman kopi yang nikmat.
Dari sekian banyak jenis biji kopi di dunia, terdapat dua jenis kopi yang mendominasi pasar kopi dunia, yaitu kopi arabika (Coffea Arabica) dan kopi robusta (Coffea Canephora).
Berbagai Tipe Penyajian Kopi
Terdapat berbagai macam cara dan peralatan yang digunakan dalam meracik biji kopi menjadi sebuah minuman. Dua cara menyeduh kopi yang paling terkenal adalah manual brew dan espresso. Apa yang berbeda dari keduanya?
Pada penyeduhan manual brew melibatkan air, metode penyeduhan manual (seperti pour over, aeropress) yang beragam, suhu dan lain-lain. Sedangkan pada metode espresso, ia menggunakan air panas bertekanan tinggi (high pressure). Mesin espresso adalah alat yang sama sekali berbeda dengan alat seduh manual.
Gilingan kopi yang digunakan pada mesin espresso pun harus yang benar-benar halus (fine), karena ekstraksi takkan berlangsung sempurna jika bubuk kopinya tidak benar-benar halus. Biji kopi ini lalu dimasukkan ke dalam sebuah benda bernama portafilter sebelum disambungkan ke mesin espresso.
Setelah itu terjadilah ekstraksi yang disebabkan oleh high pressure dan air panas. Semua proses penyeduhan espresso ini memakan waktu lebih singkat dibandingkan dengan manual brew yang lebih menekankan pada proses penyeduhan kopi itu sendiri.
Beberapa jenis mesin yang digunakan untuk manual brew misalnya: Hario V60, Syphon, Chemex, AeroPress, French Press, Kalita Wave, Moka Pot atau Bialetti, Rok presso, Vietnam drip, Filtron Cold Brew. Karena penyeduhan kopi dilakukan secara manual, proses ini sangat ditentukan oleh kemampuan dari baristanya.
Manual Brewing Teknik Pour Over
Dari puluhan bahkan ratusan teknik manual brewing yang ada, teknik pour over merupakan teknik yang paling banyak disukai dan diyakini sebagai teknik penyeduhan kopi terbaik. Namun, teknik ini memerlukan keterampilan dan pengalaman yang cukup untuk menghasilkan seduhan kopi yang mempunyai citarasa yang lembut dan enak dengan karakter kopi yang masih terasa dengan jelas.
Sebuah alat yang sering dipakai dalam manual brewing teknik pour over adalah Hario V60, yang terdiri dari:
Dripper V60
Kertas filter V60
Coffee Drip Scala atau Timbangan digital
Hario Range Server atau gelas tampung hasil seduhan kopi
Drip Station atau kaki untuk dripper
Kettle leher angsa
Cold Brew
Salah satu teknik penyeduhan kopi dengan air dingin kini sedang populer di kalangan pecinta kopi. Teknik ini tidak cuma menghasilkan kopi yang penuh sensasi dan enak, namun juga mempunyai kandungan asam yang lebih rendah sehingga lebih aman bagi lambung.
Namun begitu, metode cold brew juga memiliki sedikit kekurangan, yaitu waktu penyeduhan yang lama. Saat menggunakan teknik cold brew, dibutuhkan waktu sekitar 12 sampai 18 jam perendaman.
Berbagai Manfaat Kopi Yang Jarang Diketahui
1. Meningkatkan Energi Dan Mencegah Kantuk
Seperti yang sudah banyak diketahui, kopi mampu membuatmu terjaga dan menjadi lebih bertenaga. Hal ini diakibatkan oleh stimulan bernama kafein yang terkandung di dalamnya. Kafein sendiri termasuk dalam golongan psikoaktif yang paling umum dikonsumsi di berbagai dunia.
Setelah kamu mengkonsumsi kopi, kandungan kafein akan terserap ke dalam aliran darahmu hingga sampai pada otak. Di dalam otak, kafein akan menghambat inhibitory neurotransmitter adenosine, sebuah saraf yang berperan untuk membuat seseorang merasakan kantuk. Saat ini terjadi, kadar norepinephrine dan dopamine akan meningkat sehingga neuronal firing juga akan bertambah.
Tubuh kemudian akan menjadi lebih segar dan aktif setelah mengkonsumsi kopi. Banyak studi menunjukan bahwa kopi juga mampu meningkatkan fungsi otak sehingga membuat seseorang mampu menjadi lebih produktif dan bekerja secara optimal.
2. Mengurangi Risiko Alzheimer Dan Demensia
Penyakit alzheimer merupakan jenis penyakit neurodegenerative yang menyebabkan terjadinya demensia. Masyarakat berusia 65 tahun ke atas sangat rentang dengan penyakit ini dan bahayanya, hingga saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Namun, banyak hal yang dipercaya dapat mencegah terjadinya penyakit ini, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi kopi.
Karena beberapa studi menunjukan bahwa orang yang gemar mengkonsumsi kopi memiliki risiko 65% lebih rendah untuk terjangkit Alzheimer.
3. Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson merupakan jenis penyakit neurodegenerative nomor dua yang umum terjadi setelah Alzheimer. Penyakit ini disebabkan oleh matinya saraf pembuat dopamin di otak. Serupa dengan Alzheimer, belum ada obat yang terbukti dapat menyembuhkan penyakit ini sehingga penanganannya masih terfokus pada pencegahan.
Banyak studi yang menunjukan bahwa peminum kopi memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena Parkinson. Kandungan kafein di dalamnya lah yang mampu mengurangi risiko ini hingga 60%, karena pada kopi yang tidak mengandung kafein (decaf), risiko terhadap penyakit ini tidak berkurang.
4. Mencegah Kanker
Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Ia dikarakteristikan dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol di dalam tubuh. Kopi ternyata mampu mencegah dua tipe kanker, yaitu kanker hati dan kanker kolorektal. Keduanya merupakan kanker mematikan yang menempati posisi 3 dan 4 jenis kanker yang paling banyak memakan korban jiwa.
Namun, penggemar kopi lagi-lagi diuntungkan. Karena studi menunjukan bahwa kopi dapat menurunkan risiko kanker hingga 40% dan kanker kolorektal hingga 15%.
5. Membantu Panjang Umur
Karena kopi dapat membantu mencegah berbagai penyakit, kopi dipercaya dapat membuat hidup seseorang berlangsung lebih lama.
Beberapa studi mengindikasikan bahwa peminum kopi memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kematian. Pada studi lain, mengkonsumsi kopi diasosiasikan dengan berkurangnya risiko kematian pada pria sebanyak 20%, dan 26% pada perempuan berumur 18-24 tahun.
Efek ini juga dikatakan sangat mempengaruhi orang dengan diabetes tipe 2. Sebuah studi menunjukan bahwa orang dengan diabeter tope 2 yang gemar mengkonsumsi kopi memiliki risiko 30% lebih rendah terhadap kematian.
6. Mengurangi Kerutan Pada Wajah
Selain untuk dikonsumsi, kopi juga dapat digunakan untuk bahan kecantikan loh. Kini sudah banyak produk perawatan wajah yang menggunakan bahan utama kopi sebagai andalannya. Sebuah studi mengatakan bahwa kopi dipercaya mampu mengurangi bintik hitam, kemerahan dan kerutan pada wajah.
7. Mengurangi Lingkaran Hitam Mata
Bukan hanya mampu melawan perasaan kantuk, namun kopi juga mampu menghilangkan dampak dari kurang tidur itu sendiri, yaitu lingkaran hitam pada mata. Menurut Beverly Hills MD Cosmeceuticals, kandungan kafein di dalam kopi mampu mengecilkan pembuluh darah yang merupakan penyebab lingkaran hitam pada mata.
Cara memanfaatkan kopi untuk menghilangkan lingkaran hitam pada mata adalah dengan mencampur bubuk kopi dengan air dan minyak zaitun secukupnya hingga berbentuk pasta. Lalu oleskan pada lingkaran hitam di sekitar mata selama 5 – 10 menit kemudian bilas dengan air hangat.
Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!
Mamalia atau lebih dikenal sebagai hewan menyusui, merupakan makhluk hidup yang ciri utamanya memiliki kelenjar susu dari sang betina sebagai sumber makanan bayinya. Ciri lainnya, memiliki tubuh yang ditutupi rambut, vertebrata (memiliki tulang belakang) dan berdarah panas.
Mamalia berasal dari bahasa latin “mammae” yang berarti payudara. Sudah jelas jika mamalia meliputi hewan-hewan yang mempunyai kelenjar susu pada betinanya, sedangkan pada jantan memiliki kelenjar susu tetapi mengalami reduksi (penyusutan).
Mamalia memiliki ciri utama berupa otak yang mengatur sistem peredaran darah, dan jantung yang memiliki empat ruang. Selain itu, jika dilihat secara filogenetik, mamalia adalah semua keturunan dari nenek moyang monotremata(seperti echidna) dan mamalia theria (seperti marsupial).
Pastinya kamu sudah tidak asing dengan contoh-contoh hewan yang memiliki ciri-ciri umum seperti di atas, bukan?
Meskipun mamalia yang sering kamu temui melahirkan keturunannya, namun juga terdapat beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Monotremata tidak memiliki puting susu, tetapi masih memiliki kelenjar susu. Hal inilah yang membuatnya masuk ke dalam kelas mamalia.
Di dalam sebuah jurnal Journal of Mammalogy yang terbit pada Februari 2018, memuat data bahwa terdapat 6.495 spesies mamalia yang saat ini dikenali (tercatat) di bumi. Angka tersebut termasuk 96 spesies baru punah, dan 5.341 spesies lainnya masih hidup. Angka ini mengalami peningkatan 1.079 spesies dalam waktu sekitar 13 tahun, termasuk 11 spesies yang baru dijelaskan telah punah dalam 500 tahun terakhir.
Bagaimana cara para peneliti mencatat ribuan spesies mamalia itu? Dan bagaimana cara membedakannya?
Tim kitacerdas.com sudah menyiapkan secara singkat pembagian hewan mamalia berdasarkan pembagian ordo, ciri-ciri atau klasifikasi, struktur, dan anatomi sebagai berikut:
Pembagian Mamalia Sesuai Ordo
Terdapat lebih kurang 5000 genusdi dalam kelompok hewan mamalia. Dari 5000 genus ini masih akan dibagi menjadi puluhan hingga ratusan ribu spesies yang berbeda. Akan rumit jika membahas secara keseluruhannya. Namun, secara ilmiah mamalia dapat digolongkan ke dalam 12 ordo yang berbeda, sebagai berikut:
Ordo Marsupialia
Hewan mamalia yang termasuk dalam ordo ini memiliki ciri di mana para betinanya memiliki kantung (marsupium) yang terletak di bagian perutnya. Kantung ini difungsikan sebagai tempat meletakkan dan menyimpan anak yang baru lahir, terutama bagi anak yang terlahir secara prematur.
Hewan mamalia ini menjadikan serangga sebagai bahan makanan utama mereka. Selain serangga, mamalia yang termasuk dalam ordo insektivora juga dapat memakan cacing dan biji-bijian. Ciri-ciri hewan mamalia ordo ini memiliki mata yang tertutup, memiliki cakar yang besar, dan telapak kaki bagian depannya lebih lebar.
Hewan mamalia di orde ini memiliki ciri terdapat parasut berbulu (patagium) di sela empat kakinya. Mereka memakan buah atau dedaunan (herbivora).
Contoh hewan yang masuk dalam golongan ini adalah Gakopithecus sp.
OrdoChiroptera
Ciri utama dari mamalia dalam ordo ini adalah, kemampuannya untuk dapat terbang, terdapat membran interdigital di kaki depan dan belakang, meskipun ukuran kaki belakang lebih kecil.
Kebanyakan dari mereka termasuk dalam hewan nokturnal yang aktif berkegiatan di malam hari. Sumber makanan dari hewan mamalia ini adalah buah dan memiliki kemampuan terbang.
Ciri khas hewan mamalia ordo primata antara lain memiliki tangan besar dan jari yang kuat untuk membantu memanjat pohon. Beragam jenis mamalia ordo primata ini pun terdapat yang berjenis herbivora, karnivora, ataupun omnivora.
Mungkin sobat kitacerdas.com sudah banyak mengetahui bentuk hewan mamalia seperti, kera, monyet, orang utan, gorila, lutung, dan sebagainya.
OrdoRodentia
Mamalia ini hidup tanpa memiliki taring, sehingga mereka hidup sebagai pengerat. Mamalia dalam ordo ini memiliki ciri gigi seri yang tebal dan besar, dapat hidup pada segala habitat.
Hewan mamalia dengan daging sebagai sumber makanan utama mereka. Ciri utama dari mamalia dalam ordo karnivora adalah, memiliki taring yang tajam, rahang yang kuat, dan cakar untuk membantu dalam berburu mangsa dan mengoyak daging.
Hewan mamalia satu ini sangat mudah dikenali karena mereka merupakan semua jenis gajah yang ada di dunia. Beberapa jenis gajah yang bisa kamu lihat seperti, Loxodonta africana (gajah Afrika), atau Elephas maximus (gajah di India dan Indonesia).
Ordo Perissodactyla
Merupakan hewan mamalia yang memiliki jumlah jari kaki yang ganjil. Beberapa contoh di antaranya adalah Equus asinus(keledai), Equus caballus (kuda), dan Tapirus indicus (tapir).
Ketika pembagian berdasarkan ordo telah ada, kamu pun juga dapat mengetahui hewan mamalia berdasarkan ciri-ciri yang paling umum dimilikinya. Ciri-ciri umum mamalia antara lain:
Memiliki anggota gerak tubuh untuk berjalan, berenang, atau menggenggam sesuatu.
Memiliki alat kelamin yang terpisah antara jantan dan betina. Fertilisasi yang terjadi secara internal dan bersifat vivipar.
Otak berkembang dengan baik.
Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
Dari sekian banyak penjelasan secara visual mengenai ciri-ciri hewan mamalia, berikut video yang bisa kamu simak untuk memahami secara singkat:
Struktur dan Anatomi Mamalia
Bentuk dan struktur tubuh setiap hewan mamalia memiliki fungsi untuk bertahan hidup. Anggota gerak depan pada mamalia dapat dialihfungsikan untuk berlari kencang, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Bagaimana struktur lainnya pada hewan mamalia? Simak penjelasan berikut:
Struktur Rangka
Sistem rangka pada mamalia juga terjadi pengurangan jumlah elemen rangka tubuh, contohnya pada tulang tengkorak. Tulang prefrontal, postfrontal, postorbital, dan quadrate juga mereduksi dan pada beberapa mamalia empat tulang oksipital bergabung.
Hubungan tulang rusuk dengan rongga dada kurang fleksibel, jumlah pasangan rusuk bervariasi, sekitar 9-24 pasang. Di arah posterior rongga dada ada tulang pinggul yang kuat dan cukup fleksibel.
Tulang ekor sampai pinggul merupakan tulang belakang yang sangat penting yang bergabung bersama membentuk sacrum atau tulang selangkang. Tulang ekor jumlahnya bermacam-macam menurut panjang ekor.
Tulang rusuk minimal memiliki dua kondilus (kepala) yaitu capitulum costa yang merupakan kondilus bagian ventral yang bersendi pada bagian sentrum vertebra yang disebut parapofisis.
Sistem Otot
Hewan mamalia memiliki sistem otot yang berkembang seperti otot wajah, otot kelopak mata, otot hidung, dan otot bibir. Otot-otot tersebut mampu bergerak dan menggerakkan kulit ataupun rambut.
Sistem Sirkulasi
Hewan mamalia memiliki ruangan jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel. Atrium kanan dihubungkan dengan ventrikel kanan oleh katup trikuspidalis, sedangkan atrium kiri dan ventrikel kiri dihubungkan oleh katup mitral atau bikuspidalis.
Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan mamalia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Perbedaan yang terlihat antara manusia dengan hewan pemamah biak adalah pada susunan dan fungsi gigi serta lambung.
Umumnya mamalia mempunyai gigi, dan bibir biasanya dapat digerakkan kecuali pada monotremata dan paus, kelenjar oral (mulut) khususnya berhubungan dengan sekresi atau pengeluaran lendir. Dikarenakan mamalia pada umumnya hidup terestrial maka kelenjar oral ini menjaga kelembaban mulut, tunas rasa di lidah dan membantu menelan makanan.
Sistem Respirasi
Beberapa mamalia yang hidup di perairan atau laut terjadi modifikasi pada bagian tertentu pada sistem pernafasannya. Modifikasi ini terjadi akibat adanya adaptasi dari sistem respirasi dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan perairan, terutama berupa perkembangan katup untuk menutup lubang saluran pernafasan di dinding luar tubuh.
Epiglotispada paus berfungsi untuk menyalurkan udara ke dalam nasofaring sehingga dapat ditutup rapat dengan jaringan otot penutup. Jika kamu penasaran bagaimana paus dan mamalia laut lainnya mampu menyimpan udara dalam jangka waktu yang lama di dalam air, berikut video yang bisa kamu simak:
Organ Indra
Indra yang dimiliki hewan mamalia tidak hanya mendeteksi sesama anggota spesies, namun juga mendeteksi musuh dan sumber makanan. Berbagai macam indra dimiliki oleh hewan mamalia untuk bertahan hidup.
Indra penglihatan mamalia pada dasarnya mirip dengan vertebrata lain, meski tentu ada modifikasi sehubungan dengan tingkah laku. Begitupun dengan indra pendengaran, hanya mamalia yang memiliki struktur pendengaran eksternal.
Alat auditori beberapa hewan mamalia menunjukkan spesialisasi seperti, kelelawar, paus dan anjing laut mampu mendeteksi suara gema yang dihasilkan sendiri untuk mendeteksi adanya objek di lingkungannya saat hewan itu bergerak.
Tidak hanya kelelawar, mamalia lumba-lumba pun memiliki kemampuan echolocation yang unik, seperti video di bawah berikut:
Kesimpulan
Kelompok hewan mamalia memiliki struktur anatomi yang menarik untuk dipelajari lebih jauh. Struktur anatomi mamalia memiliki ciri-ciri khusus, baik struktur, perkembangan dan susunannya lebih sempurna. Pada umumnya bagian-bagian tubuh mamalia dapat dibedakan dengan nyata, seperti caput atau kepala, truncus atau badan dan cauda atau bagian ekor.
Kelenjar susu pada mamalia adalah kelenjar keringat yang dimodifikasi menjadi lebih besar, sehingga bisa mengeluarkan susu melalui puting susu. Susu yang dihasilkan dari tubuh mamalia betina mengandung protein, gula, lemak, vitamin, dan garam yang dibutuhkan oleh bayi-bayinya. Namun tidak semua mamalia mengeluarkan susu melalui puting, karena platipus mengeluarkan susu melalui saluran yang ada di perutnya.
Hewan mamalia memiliki ribuan spesies yang tentu memiliki cara hidup masing-masing yang unik. Tugas kamu sebagai manusia tentu secara bersama-sama untuk melindungi keberadaan spesies setiap makhluk hidup agar tidak punah dan lenyap begitu saja. Menjaga lingkungan dan membenahi pola pikir adalah cara dasar yang harus dilakukan.
Bagaimana sobat kitacerdas.com, apakah sudah memahami tentang bagaimana fakta-fakta mengenai hewan mamalia? Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar topik hewan mamalia, silahkan tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa bagikan tulisan ini ke teman-temanmu yang membutuhkan informasi serupa. Good luck!
Kenari merupakan salah satu jenis burung kicau yang banyak disukai oleh masyarakat. Ia adalah golongan genus Serinus dan termasuk ke dalam keluarga Fringillidae. Nama kenari sendiri merupakan nama sebuah pulau tempat burung kenari berasal. Selain di Pulau Kenari, burung ini juga ditemukan di Pulau Azores dan Madeira.
Kepulauan itu sendiri mendapat namanya dari bahasa Latin canarias yang berarti (pulau) anjing, karena banyaknya anjing liar yang ada di sana pada zaman dahulu. Kepulauan Canaria terdiri dari tujuh pulau vulkanik yang terletak di Samudra Atlantik, sebelah barat laut pesisir Afrika ( Maroko dan Sahara Barat), kepulauan ini termasuk dalam wilayah Spanyol dan merupakan salah satu komunitas otonomi negara itu.
Spesies burung ini kini sudah banyak dikembang biakan di penangkaran dan memiliki varian warna yang beragam. Burung Kenari pertama kali dikembang biakan di penangkaran pada abad ke-17. Ia dibawa oleh pelaut Spanyol ke negara-negara Eropa. Burung ini menjadi mahal karena banyak orang yang tertarik untuk membiakannya.
Kenari liar atau kenari asli yang biasa ditemukan di pulau asalnya berwarna hijau kekuningan. Sedangkan burung kenari yang dibiakan di penangkaran memiliki warna yang lebih beragam karena persilangan yang dilakukan.
Dari abad ke-18 hingga 20, burung kenari dan burung pipit digunakan oleh negara Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat di industri pertambangan batu bara guna mendeteksi kandungan karbon monoksida.
Secara umum, burung kenari dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:
Kenari warna yang dikembang biakan karena mutasi warnanya): Ino, Eumo, Satinette, Perunggu, Ivory, Onyx, Mozaik, Coklat, Red factor.
Kenari yang dikembang biakan karena bentuk fisiknya: Australian plainhead, Berner, Border, Fife, Gibber Italicus, Gloster, Lancashire, Raza Española, Yorkshire.
Kenari kicau yang dikembangkan karena keunikan kicauannya: Spanish Timbrado, German Roller/Harz Roller, Waterslager/Malinois, American Singer, Russian Singer, Persian Singer.
Meskipun merupakan salah satu spesies yang suka menyendiri, saat musim kawin burung kenari akan sibuk mencari pasangan.
Negara Belanda yang kini lebih dikenal sebagai negara pengekspor kenari Indonesia, semula mendatangkan kenari dari Inggris, Jerman dan Belgia kemudian kenari tersebut dikawinkan dengan kenari liar dan menghasilkan beberapa jenis kenari hybrid, seperti norwich, scotch fancy, bolder fancy, london fancy, yorkshire, lancashire, gloser, dan sebagainya.
Kenapa Kenari Banyak Disukai?
Kemampuan burung kenari untuk berkicau, varian warna serta karakteristik penampilannya merupakan alasan utama mengapa banyak orang yang memelihara dan mengembang biakkan burung ini. Salah satu fakta menarik tentang burung kenari adalah hanya burung pejantannya lah yang mampu untuk “bernyanyi” menggunakan kicauannya.
Kenari yang dibiakan khusus karena kicauannya biasanya dilatih untuk mampu mengicaukan nada yang spesifik agar dapat dilombakan dalam kompetisi. Untuk kenari yang dibiakan karena warnanya, biasanya mereka akan diberikan makanan berpigmen untuk dapat meningkatkan warna pada bulunya. Burung kenari red factor dan kuning merupakan jenis burung yang populer di kategori ini.
Untuk jenis kenari yang dikembang biakan karena karakteristik fisiknya, biasanya mereka memiliki jambul yang unik. Jenis yang populer untuk kategori ini adalah the border canary, the crested, the fife, the Gloster, the lizard, and the Norwich.
Kenari sebagai hewan peliharaan memiliki akar sejarah yang panjang di kebudayaan Amerika karena pada tahun 1800an sering digunakan sebagai hewan pendeteksi gas di pertambangan batu bara. Ia juga merupakan perwujudan karakter kartun legendaris Tweety.
Namun selama beberapa tahun terakhir, keberadaan kenari sebagai burung kicau favorit masyarakat mulai tergeser dengan burung beo.
Cara Merawat Burung Kenari
Burung kenari dapat diletakan di satu kandang yang sama dengan beberapa kenari lain, namun jangan tempatkan dua kenari jantan di satu kandang yang sama.
Burung kenari harus bersosialisasi setiap harinya. Untuk itu, pastikan burung kenari ditempatkan secara berpasangan atau bisa juga diajak bicara oleh pemilik burung tersebut.
Burung kenari jantan yang ditempatkan bersama dengan kaca tidak akan berkicau.
Burung kenari membutuhkan ruang yang luas untuk dapat terbang dengan leluasa.
Sediakan permainan berburu untuk menstimulasi mental burung kenari.
Fungsi Lain Burung Kenari
Burung kenari telah digunakan dalam proses riset neurogenesis, atau studi mengenai munculnya saraf baru pada otak manusia dewasa. Ia juga digunakan untuk riset dasar dalam memahami bagaimana kicauan burung menginspirasi lagu.
Inilah mengapa burung kenari telah menjadi model spesies yang menemukan bagaimana cara otak vertebrata belajar, mengkonsolidasi ingatan dan mengkoordinasikan gerakan motorik.
Pada tahun 1896, tikus masih digunakan oleh masyarakat Inggris sebagai spesies sentinel untuk mendeteksi karbon monoksida di pertambangan batu bara. Gas beracun seperti karbon monoksida atau gas asphyxiant seperti metana dalam lokasi pertambangan akan memengaruhi makhluk berdarah panas, dalam hal ini tikus, sebelum dapat memengaruhi para petambang.
Hal ini dikarenakan sistem pernapasan mereka lebih cepat dibandingkan manusia. Sehingga tikus dapat langsung bereaksi terhadap gas ini dalam hitungan menit, sedangkan manusia akan memakan waktu 20x lipatnya.
Namun setelahnya diketahui bahwa burung kenari lebih sensitif dan lebih efektif dalam mendeteksi gas beracun. Namun, penggunaan burung kenari sebagai alat pendeteksi gas beracun ini kemudian ditiadakan pada 1986.
Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan baru bagimu? Tinggalkan pertanyaan dan pesan di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini jika kamu menyukainya.
Kacer atau Kucica kampung (Copsychus saularis), dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan nama Oriental-magpie robin. Ia adalah salah satu jenis burung pengicau kecil dan termasuk ke dalam famili Muscicapidae. Burung ini berwarna hitam dan putih dengan ekor yang panjang. Ekornya terangkat ke atas jika mereka sedang mencari makanan di tanah atau kadang ketika sedang bertengger.
Burung ini pada awalnya dikategorikan ke dalam famili Turdidae, namun sekarang ia dikategorikan ke dalam famili Old World flycatcher (Muscicapidae). Burung ini terkenal karena kicauannya yang indah dan cukup populer dijadikan sebagai burung peliharaan. Burung ini juga merupakan burung nasional bagi negara Bangladesh.
Burung ini banyak ditemukan di daerah Asia Selatan dan Asia tenggara. Di Indonesia sendiri, kucica kampung merupakan jenis burung kicau yang banyak peminatnya hingga muncul banyak komunitas khusus pecinta burung ini. Burung kacer banyak mendiami dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut bahkan sering terlihat di perumahan penduduk.
Jenis burung yang mempunyai dua kombinasi warna bulu hitam dan putih ini terdapat dalam berbagai jenis, mulai dari kacer poci dada putih, jawa atau kacer hitam, madagaskar, kalimantan dan blorok. Hampir semua jenis burung kacer yang ada menjadi incaran para penghobi burung kicau, baik sebagai hewan peliharaan, burung masteran dan sampai ada yang bertujuan untuk dibudidayakan.
Salah satu keunikan burung ini adalah ekornya yang akan tertekuk ke atas saat mereka sedang memijakan kaki dan melompat, namun akan kembali normal saat mereka sedang berkicau. Burung ini memiliki banyak kesamaan dengan burung European robin, namun burung kacer memiliki ekor yang lebih panjang.
Jenis burung kacer jantan biasanya memiliki bagian kepala dan leher yang berwarna hitam, lalu bagian pundak yang berwarna putih. Sedangkan betinanya memiliki bagian kepala yang keabuan dan putih gading. Saat mereka masih berumur muda, kepalanya berwarna kecoklatan.
Spesies nominatnya dapat ditemukan di wilayah India dan jenis betina dari spesies ini berwarna pucat. Sedangkan betina dari spesies andamanensis, yang berada di Pulau Andaman, berwarna lebih gelap dan memiliki ekor yang pendek. Jenis ceylonensis yang berasal dari Sri Lanka memiliki kemiripan fisik antara betina dan jantan.
Burung kacer yang berasal dari Bangladesh dan Bhutan memiliki ekor yang lebih gelap dan dulu dinamakan erimelas. Dan masih banyak jenis burung kacer lainnya yang dinamakan sesuai dengan tempat mereka berasal, seperti prosthopellus (Hong Kong), nesiotes, zacnecus, nesiarchus, masculus, pagiensis, javensis, problematicus, amoenus, adamsi, pluto, deuteronymus and mindanensis. Namun, beberapa dari spesies tersebut belum tercatat secara resmi dan status keberadaannya masih diperdebatkan.
Pada musim kawin, pejantan burung kacer biasanya akan bertengger di dahan pohon dan berkicau dengan suara melengking guna menarik perhatian betina. Mereka juga akan melebarkan bulu mereka dan juga menggoyangkan ekornya. Musim kawin ini biasanya terjadi dari bulan Maret hingga Juli di daerah India, sedangkan di daerah Asia Tenggara terjadi dari bulan Januari hingga Juni.
Mereka biasa bersarang di lubang pepohonan atau lubang dinding dan bangunan. Burung kacer betina berperan penting di dalam pembuatan sarang. Mereka akan membangun sarang tersebut sekitar satu minggu sebelum mereka bertelur. Dalam kurun waktu 24 jam, kacer betina mampu menelurkan 4 hingga 5 telur. Telur burung kacer berwarna biru kehijauan dengan bintik coklat. Telur lantas akan dierami oleh induknya selama 8 hingga 14 hari sebelum akhirnya menetas.
Induk kacer betina lebih berperan dalam memberi makan dan mengurus anak-anaknya. Jenis pejantan burung kacer dikatakan memiliki sifat yang lebih agresif dan teritorial pada saat musim kawin. Mereka bahkan akan bereaksi negatif saat mendengar kicauan pejantan lain atau bahkan saat melihat bayangan mereka sendiri. Mereka lebih berperan dalam mempertahankan sarang mereka.
Kicauan Burung Kacer
Studi yang dilakukan terhadap kicauan burung kacer menunjukan bahwa setiap burung memiliki “dialek” yang berbeda di dalam kicauannya. Namun, beberapa burung juga ada yang terkadang meniru kicauan burung lain yang ia dengar. Hal ini sebagai pertanda keberadaan mereka di daerah tersebut. Burung kacer jantan biasanya juga akan berkicau pada saat merasa terancam, mempertahankan teritori, menyerah, atau stress.
Burung Kacer yang akan diikutsertakan dalam kontes burung kicau perlu dirawat dan dilatih dengan penuh ketekunan, keuletan dan kesabaran supaya mampu menghasilkan suara lantang yang konsisten.
Makanan yang biasa dikonsumsi oleh Burung kacer adalah serangga dan hewan invertebrata kecil lainnya. Meskipun dikenal sebagai insektivora, mereka terkadang juga mengkonsumsi nektar bunga, ikan, lintah dan cicak. Mereka biasa mencari mangsa pada sore hari.
Di Jawa tengah dan Jawa timur, burung ini dikenal dengan sebutan srintil. Burung ini terbilang sangat aktif mencari makan, mulai dari pohon kelapa, randu, pisang atau ranting pohon kering. Burung ini merupakan salah satu makhluk penyendiri, akan tetapi ia akan selalu bersama pasanganya pada saat musim kawin.
Keberadaan Burung Kacer Mulai Berkurang
Hewan ini termasuk ke dalam kategori “beresiko rendah” di dalam daftar merah IUCN. Di Singapura dan Hong Kong, burung ini banyak terlihat pada tahun 1920an. Namun keberadaannya mulai berkurang di tahun 1970an. Perdagangan berlebihan dan kehilangan habitat diduga menjadi alasan utamanya. Untuk itu, hewan ini lantas dilindungi oleh pemerintah Hongkong dan Singapura.
Di Indonesia, burung ini mulai langka karena penangkapan yang berlebihan untuk kepentingan manusia. Di habitat aslinya, burung ini jumlahnya juga sudah sangat berkurang karena rusaknya habitat dan hilangnya tempat mencari makan.
Jumlah burung kacer saat ini tidak sebanyak seperti pada saat sekitar tahun 1980 sampai tahun 1992. Pada saat itu, burung kacer hitam atau putih sering terlihat di area perkebunan, persawahan, padang rumput, hutan bahkan sekitar perkampungan penduduk.
Burung yang suka terbang menjelajah di berbagai lingkungan ini mampu melesat dengan kecepatan yang bisa mengungguli kerabatnya, burung murai batu.
Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan baru bagimu? Tinggalkan pertanyaan dan pesan di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini jika kamu menyukainya.
Burung murai batu (Copsychus malabaricus), atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan The white-rumped shama, merupakan salah satu jenis burung kicau berukuran kecil yang termasuk ke dalam famili Muscicapidae. Sebelumnya, burung ini diklasifikasikan ke dalam anggota famili turdidae.
Burung ini biasa ditemukan di daerah vegetasi, seperti di sub-kontinen India dan Asia Tenggara. Namun karena ia semakin sering dipelihara oleh manusia, murai batu kini telah diperkenalkan ke wilayah-wilayah lainnya. Di Indonesia sendiri, burung ini terdapat di seluruh pulau Sumatera, sebagian pulau Jawa dan Kalimantan.
Karena letak penyebarannya yang semakin luas, ia tidak memenuhi kriteria untuk dimasukan dalam kategori hewan terancam (Vulnerable). Namun begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaannya di berbagai wilayah menjadi kian berkurang karena perburuan besar-besaran dan kerusakan lingkungan hutan sebagai habitatnya.
Untuk itu, lembaga Konservasi Internasional (IUCN) yang mengatakan bahwa burung murai batu di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus karena jumlahnya sudah semakin berkurang. Sehingga oleh pemerintah Indonesia burung ini masuk dalam salah satu satwa yang dilindungi.
Murai batu merupakan kelompok burung yang dikenal sangat teritorial dan kuat dalam mempertahankan wilayahnya. Khususnya pada saat musim kawin, pejantan akan mempertahankan sekitar 0.09 ha dari teritorinya. Namun hal ini mungkin akan berbeda pada saat bukan musim kawin.
Sedikit mirip dengan burung kacer, warna tubuhnya hampir seluruhnya hitam, kecuali bagian bawah badannya yang berwarna merah cerah hingga jingga kusam, juga sedikit biru di bagian kepala. Ekor burung murai batu bila ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau bisa mencapai 30 cm.
Untuk perbedaan jenis kelamin pada burung jantan dan betina, burung ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dan jelas. Dari tampilan fisik, untuk jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan betina. Dan untuk suara kicauan yang dihasilkan, burung jantan memiliki suara yang jauh lebih keras dan bervariasi dibandingkan dengan betina.
Di daerah Asia Tenggara, periode musim kawin burung murai batu dimulai dari bulan Januari hingga September. Namun utamanya mereka akan bertelur dari bulan April hingga Juni dan menelurkan 4 hingga 5 telur.
Masa inkubasi telur akan berlangsung selama 12 hingga 15 hari hingga kemudian menetas. Mereka lantas akan meletakkannya di sarangnya yang terdapat di lubang pohon. Sarang dibangun oleh betina, lalu pejantan bertugas untuk menjaga teritori sarang tersebut.
Untuk menarik perhatian betina, murai batu jantan akan mengeluarkan kicauan nyaring yang akan diikuti oleh goyangan ekor mereka. Jika si betina menolak ajakan kawin tersebut, ia akan memberikan gestur mengancam dengan membuka paruh mereka.
Burung murai batu biasa memakan serangga jika di alam liar, sedangkan di penangkaran mereka biasa diberi makan legume kering dengan telur atau daging mentah.
Kicauan burung murai batu dikenal melengking dan menyerupai melodi, yang mana membuat mereka populer di daerah Asia Tenggara & Asia Selatan untuk dijadikan burung peliharaan yang dilombakan dalam kejuaraan burung kicau.
Ia mampu mengeluarkan suara yang lantang namun jelas, kadang juga dapat menyerupai suara burung lain. Mereka juga biasa mengeluarkan suara ‘Tck’ saat mencari makan atau sebagai sinyal bahaya.
Berikut merupakan salah satu cuplikan indahnya kicauan murai batu:
Jenis-Jenis Murai Batu Yang Terdapat di Indonesia
1. Murai Batu Aceh
Murai Batu Aceh, termasuk salah satu burung yang mengagumkan juga dengan badan yang lebih kecil dari jenis lainnya, namun mempunyai ekor yang dapat mencapai 30 cm. Burung yang banyak ditemukan di daerah Aceh dan Sumatera Utara ini mempunyai mental petarung yang baik, juga suara yang nyaring sehingga menjadi incaran para penggemar burung kicau.
2. Murai Batu Medan
Murai Batu Medan mempunyai ciri dimana ekornya melengkung panjang dan agak tipis. Ukurannya bisa mencapai 30 cm. Ia memiliki kicauan yang keras dan melengking juga mempunyai mental petarung yang baik dan berani sehingga populer sebagai burung lomba. Di alam bebas, burung ini akan berkicau dengan mengembangkan dada dan perutnya sehingga kelihatan begitu elok dan begitu menantang.
3. Murai Batu Nias
Burung asal Nias ini terkenal dengan kecerdasan dalam menirukan suara kicau burung lainnya bahkan juga suara manusia sekalipun. Karena inilah ia menjadi salah satu burung favorit penggemar burung. Burung jenis ini memiliki panjang ekor sekitar 15 cm sampai 20 cm yang hitam pekat yang menjadikan ciri khas burung asal Nias ini.
4. Murai Batu Lampung
Murai asal Lampung mempunyai ekor yang lebih pendek dan kaku dari pada jenis lainnya dengan panjang hanya sekitar 10 sampai 18 centimeter, dikenal mempunyai stamina yang cukup baik sehingga dapat berkicau dengan keras dalam waktu yang cukup lama, mempunyai suara kicauan yang cukup baik dan mampu meniru suara kicau burung lain namun jenis kicauan kurang bervariasi atau cenderung mengulang.
5. Murai Batu Borneo
Salah satu burung murai asal Kalimantan yang mulai mendapat tempat di hati para penghobi burung berkicau tanah air, burung ini juga mempunyai penampilan dan kemampuan kicauan karakter suara gacor dan mental baja yang mengagumkan dan sering mengembangkan bulunya saat berkicau tidak seperti murai asal Sumatera yang suka ngeplay saat berkicau.
Burung ini dikenal sebagai burung agresif yang selalu menentang jika mendengar kicauan burung lain terutama di habitat aslinya, mempunyai ciri panjang ekor antara 8 hingga 13 centi meter termasuk ukuran ekor yang relatif lebih.
Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan baru bagimu? Tinggalkan pertanyaan dan pesan di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini jika kamu menyukainya.
Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata “burung”? Seekor makhluk bersayap yang dikenal mampu terbang dan berkicau? Memiliki paruh? Tinggal di pepohonan?
Burung, secara ilmiah, merupakan seekor hewan vertebrata berdarah panas yang berada dalam kategori kelas Aves. Hewan arboreal ini dikarakteristikan sebagai hewan berbulu, berparuh namun tidak memiliki gigi, bertelur dan memiliki sistem metabolisme yang tinggi. Ukurannya masing-masing jenis burung beragam. Ada yang sangat kecil dari 5 cm, ada pula yang besar hingga mencapai 2.75 m. Terdapat ribuan spesies burung yang berbeda dan tersebar di berbagai belahan dunia
Terdapat sekitar 10.000 spesies burung yang hingga kini masih hidup, dan lebih dari setengahnya merupakan jenis burung kicau. Mereka memiliki sayap yang perkembangannya berbeda-beda tergantung dari jenis spesiesnya. Dahulu kala, terdapat jenis burung yang tidak memiliki sayap bernama moa dan burung gajah.
Namun kini keduanya telah punah. Sayap dikenal sebagai alat bagi burung untuk dapat terbang. Namun, akibat dari evolusi menyebabkan beberapa jenis burung kehilangan kemampuan terbangnya meskipun memiliki sayap, seperti jenis burung ratita, penguin, dan beberapa burung endemik kepulauan.
Burung juga ternyata termasuk ke dalam jenis dinosaurus berbulu yang hingga kini masih hidup. Hal ini karena di dalam terminologi kladistik modern, burung termasuk ke dalam kelompok reptil dan masih satu kerabat dengan buaya. Seperti kita ketahui, buaya juga merupakan salah satu makhluk yang sudah ada dari zaman dinosaurus.
Burung merupakan keturunan dari avialan primitif, yang juga termasuk Archaeopteryx, dan hidup pada 160 juta tahun yang lalu di China. Menurut bukti DNA, burung di zaman modern (Neornithes), berevolusi semenjak pertengahan hingga akhir zaman cretaceous.
Burung sebagai makhluk sosial telah menurunkan kebiasaan serta ciri uniknya dari generasi ke generasi. Seperti misalnya cara berkomunikasi dengan sinyal visual, kicauan dan perilaku pada saat-saat tertentu seperti musim kawin, berburu dan berlindung dari predator.
Mayoritas dari spesies burung berada dalam hubungan monogami dengan pasangannya dan dapat berlangsung selama musim kawin, beberapa tahun atau seumur hidupnya. Beberapa spesies lainnya menggunakan sistem hubungan polygynous, di mana seekor burung jantan berhubungan dengan beberapa ekor betina.
Di beberapa kasus yang jarang terjadi juga terdapat sistem polyandrous, di mana satu betina berhubungan dengan beberapa ekor pejantan. Mereka bereproduksi dengan cara menelurkan telur yang dikandungnya untuk lantas dierami hingga menetas.
Kini keberadaan beberapa spesies burung semakin terancam akibat dari aktivitas manusia. Sekitar 120 hingga 130 spesies burung diperkirakan telah punah semenjak abad ke-17 akibat dari aktivitas manusia. Perusakan ekosistem burung telah membuat burung kehilangan habitat serta sumber makanannya. Perburuan berlebihan juga membantu mengurangi jumlah burung di alam liar.
Klasifikasi Jenis Burung
Dalam pengklasifikasian burung, sistem yang digunakan banyak bergantung dari karakteristik struktural untuk menyimpulkan hubungan evolusioner.
Klasifikasi berikut ini merupakan sintesis dari informasi terkini yang dikumpulkan oleh ahli burung (ornithologist) asal Amerika Serikat, Frank Gill (2002)
Terdapat 400 spesies dalam 6 famili berbeda, termasuk jacamar, puffbirds, barbets, honey guides, dan tukan. Burung jenis ini terkenal karena bentuk paruhnya yang khas dan biasa digunakan untuk mematuk pohon.
Ordo Charadriiformes (Burung camar dan sejenisnya)
Terdapat 370 spesies dalam 17 famili berbeda.
Ordo Pteroclidiformes (sandgrouse)
Terdapat 16 spesies yang berasal dari 1 famili. Jenis burung ini menyerupai burung merpati dan memakan biji-bijian serta serangga. Berasal dari gurun di daerah benua Afrika dan Asia.
Ordo Psittaciformes (Beo, Kakatua dan sejenisnya)
Terdapat 368 spesies di dalam 2 famili berbeda. 10 spesies telah punah semenjak tahun 1600an. Burung jenis ini biasa memakan biji-bijian, buah atau nektar. Berukuran 8-100 cm
Terdapat 309 spesies di dalam 5 famili berbeda, termasuk elang, burung bangkai, burung kondor dan sejenisnya. Berukuran 14-150 cm.
Ordo Galliformes (Burung yang menyerupai ayam)
Terdapat 290 spesies di 5 famili berbeda, termasuk burung pegar, megapoda, burung mutiara dan sejenisnya. Berukuran dari 15 hingga 200 cm
Ordo Gruiformes (Burung bangau dan sejenisnya)
Terdapat sekitar 210 spesies di 11 famili dan berukuran 12-176 cm.
Ordo Procellariiformes (Burung laut hidung botol)
Terdapat 117 spesies di dalam 4 famili berbeda, termasuk albatros, petrel dan sejenisnya. Biasa hidup di daerah pinggiran pantai dan berukuran 13-200 cm
Ordo Coraciiformes (Burung pekakak dan sejenisnya)
Terdapat 211 spesies di dalam 10 famili. Tersebar di berbagai daerah di dunia kecuali kutub utara.
Ordo Strigiformes (Burung hantu)
180 spesie di dalam 2 famili berbeda. Hewan nokturnal yang memiliki paruh melengkung dan berukuran 12-69 cm
Ordo Musophagiformes (Burung turako)
18 spesies di dalam 1 famili. Memiliki bulu berwarna-warni dan biasa mengkonsumsi buah-buahan. Berukuran 35-70 cm.
141 spesies dalam 2 famili berbeda, namun 1 spesies telah punah dari tahun 1600. Mayoritas burung jenis ini adalah hewan arboreal, dan beberapa terrestrial. Biasa memakan buah-buahan dan berukuran 16-76 cm.
Ordo Anseriformes
150 spesies dalam 2 famili berbeda, termasuk bebek, angsa dan entok. Memiliki kaki yang terhubung dengan selaput di sela-selanya. Berukuran 34-180 cm
Ordo Ciconiiformes
120 spesies di 6 famili berbeda, termasuk shoebills, New World vultures, ibises, bitterns. Terdapat di seluruh dunia kecuali kutub utara. Berukuran 25-152 cm.
Ordo Caprimulgiformes (Burung cabak kota)
121 spesies di dalam 5 famili berbeda. Tersebar di berbagai dunia kecuali kutub utara. Berukuran 15-6- cm
Terdapat 10 spesies yang termasuk dalam 6 famili berbeda. Dapat ditemukan di benua Afrika, Amerika, Australia dan Oceania. Jenis kelompok burung besar yang tidak mampu terbang.
Saat burung berevolusi dan kehilangan kemampuannya untuk terbang, ukuran badannya pun akan bertambah. Seperti yang terjadi pada burung unta dan jenis burung ratita lainnya. Burung unta juga merupakan jenis burung terbesar yang masih hidup dengan tinggi sekitar 3 meter dan berbobot 150 kg. Beberapa burung terdahulu yang telah punah berukuran lebih besar dari burung unta.
Indonesia sendiri merupakan rumah bagi sekitar 1.600 jenis spesies burung. Namun, populasi beberapa spesies burung kini terancam punah akibat rusaknya alam dan lingkungan habitat mereka yang menjadi tempat berkembang biak dan mencari makanan. Kini, lima puluh persen jenis burung di dunia terancam punah karena habitatnya terusik kegiatan manusia. Terutama jenis burung yang memiliki ketergantungan sangat tinggi dengan habitat hutan.
Habitat Burung
Burung terdapat di semua benua di dunia, beberapa bahkan sampai ke kutub utara sekalipun. kebanyakan jenis burung hidup di darat dan mayoritas berada di daerah tropis. Banyak spesies burung yang telah membangun populasi perkembangbiakan di wilayah lain karena hasil dari penangkaran yang diinisiasi oleh manusia.
Beberapa pengenalan wilayah baru memang disengaja, misalnya Burung Puyuh yang dikenalkan ke seluruh dunia sebagai burung buruan. Namun beberapa ada yang karena tidak kesengajaan, disebabkan pelarian dari penangkaran yang akhirnya membentuk populasi.
Apakah informasi di atas memberikan pengetahuan yang berguna untuk kamu? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!
Apa yang terlintas dalam pikiranmu saat mendengar kata candi? Apakah kamu memikirkan sebuah bangunan bersejarah tempat tujuan para turis yang menyimpan banyak cerita tentang kerajaan kuno?
Menurut KBBI sendiri, candi merupakan sebuah bangunan kuno yang menjadi tempat pemujaan atau penyimpanan abu para raja atau pendeta pada zaman kerajaan Hindu dan Budha, sekitar abad ke-4 dan 15. Arkeolog Indonesia mendeskripsikan candi sebagai sebuah bangunan suci peninggalan kerajaan Hindu dan Budha yang digunakan untuk upacara dan ritual keagamaan.
Namun, bangunan lain seperti reruntuhan kuno, pemandian hingga gerbang kuno yang tidak ada hubungannya dengan keagamaan juga sering disebut sebagai candi. Sementara tempat pemujaan yang secara khusus difungsikan sebagai tempat peristirahatan terakhir para raja kuno disebut dengan cungkup.
Pada arsitektur Hindu Bali, istilah candi merujuk kepada bangunan berbahan batu tempat pemujaan yang memiliki tangga, atap berbentuk piramida dan berlokasi di dalam pura. Bangunan tersebut banyak mendapatkan inspirasi dari candi yang terletak di Jawa Timur.
Pada perspektif kelompok Budha kontemporer di Indonesia, candi juga mengacu kepada sebuah kuil, baik yang kuno maupun yang baru. Terkadang ia memegang posisi yang serupa dengan Stupa, sebuah struktur kuno yang digunakan untuk abu pendeta Budha atau bangsawan yang dikremasi.
Candi di daerah Jawa, menurut peneliti, juga digunakan untuk menyimpan abu para raja atau bangsawan yang telah dikremasi. Patung para dewa yang disimpan di dalam garbhagriha (ruang utama) dibuat menyerupai raja yang telah meninggal dan dianggap sebagai perwujudan dewa Wisnu atau Siwa menurut konsep devaraja. Salah satu contohnya adalah patung Raja Airlangga di Candi Belahan yang digambarkan sebagai Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda.
Candi-candi yang banyak tersebar di daerah Indonesia adalah peninggalan kerajaan di masa lampau. Daerah yang paling terkenal dengan candinya adalah Jawa Tengah. Daerah ini memiliki Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang terkenal ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun begitu, Jawa Timur memiliki candi peninggalan dari kerajaan yang terkenal, yaitu Kerajaan Majapahit.
Sejarah Persebaran Candi di Jawa Timur
Pada awal abad ke-10, Jawa Timur merupakan pusat kedaulatan di daerah Jawa. Mpu Sendok, yang merupakan keturunan raja Hindu Mataram, membangun kerajaan di Jawa Tengah. Pusat kerajaan tersebut terletak di Watugaluh, sebuah area yang kini dikenal sebagai Jombang.
Setelah itu, ia menurunkan kekuasaan kepada putrinya, Sri Isyana Tunggawijaya. Lalu cucunya, Mahendratta, menikahi seorang raja Bali, Udayana. Lalu mereka berdua memiliki anak yang bernama Airlangga. Keturunan dari Airlangga ini lah yang menginisiasi pembangunan mayoritas candi yang berada di Jawa Timur.
Seperti diceritakan di dalam prasasti Dinoyo (760SM), lokasi Kerajaan Kanjuruhan diperkirakan terletak di Dinoyo, Malang. Para ahli percaya bahwa kerajaan ini memegang peranan penting dalam pembangunan candi kerajaan Hindu, candi Badhut. Candi ini dan candi Songgoriti yang terletak di Batu, Malang, tidak begitu diketahui sejarahnya sampai era Dinasti Airlangga.
Candi di daerah Jawa Timur memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan candi lain yang terletak di Jawa Tengah, Bali, Yogyakarta dan lainnya. Bangunan besar seperti candi-candi di Jawa Tengah tidak banyak ditemui di Jawa Timur.
Candi yang berlokasi di Jawa Timur berukuran relatif lebih kecil dan juga lebih mengedepankan keseniannya. Atapnya berbentuk lapisan-lapisan horizontal yang ditambahkan dengan batu. Biasanya pada bagian sisi gerbang candi terdapat patung atau ukiran naga dan bukan Makara.
Objek yang ditampilkan pada ukiran relik biasanya hanya setengah wajah dan karakter yang digambarkan berasal dari ajaran Hindu dan merepresentasikan Trimurti. Candi di Jawa Timur memakan waktu pembangunan yang lebih lama dibandingkan dengan pembangunan candi di daerah Jawa Tengah yang memakan waktu 200-300 tahun. Pembangunan candi di Jawa Timur terus berlangsung hingga abad ke-15.
Di era Majapahit, kebanyakan dari candi yang dibangung menggunakan bahan batu dan ornamen sederhana. Pada saat itu banyak dari candi Hindu dan Budha yang terbengkalai dan tidak dilanjutkan karena banyak masyarakat yang menjadi mualaf. Area di sekitar candi tersebut lalu dijadikan tempat tinggal oleh warga, dan banyak warga yang mempreteli bagian-bagian candi tersebut.
Daftar Candi Yang Terletak di Jawa Timur
Candi Bacem, terletak di Dusun Cungkup, Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Candi Badut, terletak di kawasan Tidar, di bagian barat kota Malang.
Candi Bangkal, terletak di Desa Bangkal, kecamatan Ngoro, Mojokerto.
Candi Boyolangu, terletak di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Candi Brahu, terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Candi Belahan, terletak di Wonosunyo, Kecamatan Gempol.
Candi Deres, terletak di Desa Purwoasri, Kecamatan Gumukmas di Kabupaten Jember.
Candi Dermo, terletak di Kabupaten Sidoarjo.
Candi Medalem, terletak di Kecamatan Tulangan, dan Kabupaten Sidoarjo.
Candi Pamotan, terletak di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Candi Penampihan, terletak di kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung.
Candi Sumur, terletak di Kabupaten Sidoarjo.
Candi Tawangalun, terletak di Kabupaten Sidoarjo.
Candi Wangkal, terletak di Desa Wangkal, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo.
Candi Dadi, terletak di Desa Wajak Kidul, Boyolangu, Tulungagung.
Candi Dorok, terletak di Desa Manggis, Kecamatan Puncu – Kabupaten Kediri.
Candi Gambar Wetan, terletak di kabupaten Blitar.
Candi Gayatri, berasa di kalurahan Boyolangu, kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungagung.
Candi Gunung Gangsir, berada di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Candi Jabung, berada di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Candi Jago, berada di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Candi Jawi, berada di Kecamatan Prigen, Pasuruan.
Candi Kalicilik, terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Candi Kedaton, terletak di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Candi Kidal, terletak di desa Rejokidal, kecamatan Tumpang, kabupaten Malang.
Candi Kotes, terletak di Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Candi Kunir, terletak di Desa Kedungmoro, Kunir, kab Lumajang.
Candi Lor, berada di kabupaten Nganjuk.
Candi Meja, berada di Kabupaten Tulungagung.
Candi Mirigambar, berada di desa Mirigambar, Sumbergempol, Tulungagung.
Candi Ngetos, berada di Kecamatan Ngetos, kota Nganjuk.
Candi Penataran, terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Candi Pari, berada di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Candi Plumbangan, terletak di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Candi Rambut Monte, berada di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Candi Rimbi, berada di Kabupaten Jombang.
Candi Sanggariti, terletak di Kota Batu.
Candi Sanggrahan, berada di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Candi Sawentar, terletak di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Candi Selomangleng, terletak di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Candi Simping, terletak di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Candi Singosari atau Singhasari, berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Candi Sumberawan, berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Candi Surawana, terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Candi Tegowangi, berada di terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Candi Tepas, berada di Tepas, Kesamben, kabupaten Blitar.
Candi Tikus, berada di kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Candi Wringin Branjang, terletak di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar